****
Masih dalam perjalanan menuju rumah Lubu.
Dirga terus sibuk menerima berbagai panggilan yang masuk ke ponselnya. Begitu satu panggilan selesai, panggilan lain akan segera tersambung.
Sedangkan Lubu?
Remaja ini sudah menggunakan jaket yang dipinjamkan Dirga. Merasa bahwa tubuhnya kini terasa lebih ringan dari sebelumnya, ia jadi lebih aktif saat sedang duduk."Aah.. nyamannya." Lubu merenggangkan tangannya ke berbagai arah. Tanpa sengaja tangannya itu menyenggol lengan Dirga yang mengemudi dengan cukup kuat.
Au..
Dirga melirik tak suka.
Ini sudah kesekian kalinya Lubu menyenggol lengannya."Apa kau sengaja?" Tanya Dirga sinis.
"Hem.. apa?" Lubu tak paham. Matanya terus menatap kedepan, memperhatikan jalan.
"Aku tahu kau..." Dirga belum sempat menyelesaikan kalimatnya ketika tiba-tiba ia terpikir untuk menggoda Lubu.
"Kau.. kenapa kau terus saja memegang tanganku?"
Lubu yang sedari tadi fokus ke depan, berbalik menatap Dirga.
"Apa kau bilang? Memegang tanganmu?" Lubu terlihat tak suka."Sinting." Lanjutnya berbalik membuang muka."Kau tak perlu berbohong, sejak tadi kau terus saja menyenggol lenganku. Apa kau merasa kesepian karna aku terus mendapat panggilan masuk dari banyak orang?"
"Kurasa sebelumnya kau berkata bahwa aku memegang tanganmu." Lubu terdengar sinis.
"Jangan mencoba mengalihkan pembicaraan. Mengakulah."
Lubu memutuskan untuk tak menjawab. Ia sadar bahwa Dirga hanya sedang mencoba untuk menggodanya. Melayani omongan tak masuk akal tak pernah ada dalam kamus hidupnya.
**
Suasana perjalanan kini hanya diisi oleh suara Dirga beserta dering panggilan ponsel yang tak pernah berhenti.
"Halo."
"..."
"Aku sibuk, bisakah kau menghubungiku beberapa jam lagi?"
"..."
"Aku sedang berkendara."
"..."
"Kau siapa? Darimana kau mendapatkan nomorku? Oh, kau si A ya? Bagaimana, kau sudah ingin tidur semalam di kamarku?"
"..."
"Kau ingin malam ini?"
".."
"Okey, aku akan mencari waktu luang."
".."
"Halo. Siapa ini?"
".."
Semakin lama Lubu mendengar percakapan Dirga, dirinya semakin ingin muntah.Lubu tak begitu peduli tentang arah pembicaraan Dirga. Tetapi, sesekali dirinya merasa terganggu saat mendengar Dirga sedang berbicara dengan seorang perempuan untuk membahas mengenai hal itu.
Sudah berapa banyak panggilan ke ponselnya? Setiap pria ini menerima panggilan tersebut, ia selalu berkata 'ingin tidur semalam'. Sebenarnya ada berapa banyak wanita yang ingin kau tiduri malam ini?
Lubu paham bahwa di jaman maju seperti sekarang ini, seks bebas merupakan hal biasa yang bisa dilakukan oleh siapapun tanpa perlu memiliki keterikatan terlebih dahulu dan orang yang tak melakukannya bisa di anggap kuno.
Lubu sama sekali tak pernah melakukan hal semacam itu, bukan berarti dirinya termasuk orang yang kuno. Ia hanya tak tertarik. Selagi ia masih memiliki tangan, ia akan memuaskan dirinya dengan tangannya sendiri. Lawan jenis yang tak dikenal hanya bisa menyebabkan penyakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Stop Me Now! (BoyxBoy)
Teen FictionWARNING!! Boys Love story! M.Dirga Marhadi, siapa dia? Anak semata wayang dari keluarga kaya yang cukup terpandang di ibu kota. Memiliki wajah di atas rata-rata, pintar dan selalu dikelilingi banyak wanita. Jangan pernah bicara dan bertanya soal cin...