Vote duluan - Komentar belakangan!****
"Kita berangkat!" Seru Dirga semangat.
"Apa maksudmu? Siapa yang bilang bahwa aku adalah kekasihmu, dan kau adalah kekasihku? Turunkan aku, iblis sialan!!"
Hei..
"Ada apa dengan mulutmu itu?"**
Mengingat kebelakang, sebenarnya Dirga mendapat sebuah pesan dari Randi disaat ia berencana untuk mencari tempat tinggal Lubu.
"Apa kau yakin, ingin mengunjungi pria idiot itu?" Tanya Randi sambil mengusap-usap matanya ngantuk.
Dirga tak menjawab.
"Apa dia akan senang mendapat kunjunganmu?" Randi kembali bertanya
Kali ini Dirga merespon dengan mengangkat bahunya.
"Entah."Randi mendesah napasnya.
"Sebenarnya, aku juga ingin ikut denganmu.. tetapi, aku terlalu sibuk sekarang.""..."
Oh!
"Bagaimana kalau begini, aku akan memberikan saran untukmu.""Apa?"
"Heem.. jika si idiot itu berhasil membuatmu kesal, kau bisa mengucapkan sebuah kalimat ajaib untuknya."
"Apa?"
"Itu adalah sebuah kata yang ampuh."
"Katakan."
"Kau bilang padanya, bahwa ia adalah kekasih mu." Ucap Randi terlihat serius.
Dirga berbalik menatap Randi.
"Idiot." Ucapnya sinis."Hei! Itu adalah kata-kata paling ampuh untuk menenangkan seseorang. Selain menggunakan barang pribadiku, aku juga suka menggunakan kata-kata tersebut untuk menutup mulut para gadis-gadis nakal yang tak bisa diam."
"Tak bisa diam?"
"Kau tidak tahu kalau Lubu itu pemarah? Jika kau terdesak, ucapkan kata-kata yang kuberi tahu tadi dan ia akan terdiam dalam waktu yang lama karna sedang memikirkan maksud dari kata-katamu." Randi meyakinkan.
Dirga tersenyum mengejek. "Aku tak akan mengikuti caramu. Aku memiliki caraku sendiri." Dirga tersenyum licik. "Sebuah ancaman!" Sambungnya penuh aura mengancam.
Randi bisa merasakan aura jahat di udara. Ia bergidik ngeri.
"Terserah, aku pergi!" Dengan cepat Randi berlari meninggalkan Dirga dan aura kejahatan disekitar orang itu. "Seram.. seram!!" Teriaknya histeris.**
Faktanya, Dirga terpaksa menggunakan ajaran sesat yang diajarkan Randi padanya.
Bibir ku terasa kaku sesudah mengucapkan kalimat tadi.Dirga mulai melangkah maju.
"Tunggu-tunggu!!" Lubu mulai berusaha menjauhkan badannya kebelakang dan menggerak-gerakkan kakinya agar bisa lepas dari Dirga. "Gyaa!!" Tubuh Lubu yang terlalu jauh pun, bergerak jatuh kebelakang."Apa yang kau lakukan?!" Dirga nampak kaget. Dengan gerakan cepat ia berhasil menahan tubuh Lubu.
"Hampir saja.." Lubu nampak syok sebentar. Ia sedang menarik napas saat tanpa sengaja ia bertemu pandang dengan Dirga. "Tu--turunkan aku." Ucapnya terdengar malu.
Dirga dibuat kewalahan dengan pria bodoh satu ini. Tanpa ia sadari, lengan kuatnya menekan punggung Lubu dan sontak membuat Lubu menjerit kesakitan.
Lubu pun mengangkat badannya memeluk pundak Dirga.
"Ad--duh.. sakitnya--"

KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Stop Me Now! (BoyxBoy)
Ficção AdolescenteWARNING!! Boys Love story! M.Dirga Marhadi, siapa dia? Anak semata wayang dari keluarga kaya yang cukup terpandang di ibu kota. Memiliki wajah di atas rata-rata, pintar dan selalu dikelilingi banyak wanita. Jangan pernah bicara dan bertanya soal cin...