Chapter 3

1.6K 129 9
                                    

Lucas merebahkan tubuh lelahnya di ranjang kecil miliknya, ini baru hari pertamanya bekerja, tapi entah kenapa rasanya sangat melelahkan. Padahal ia hanya disuruh untuk mengantarkan beberapa berkas-berkas dan apapun keperluan tuannya. Tetapi rasanya sungguh lelah, mungkin karena ia naik turun tangga. Jika saja ia tak takut naik lift, ia pasti tak akan selelah ini.

Dan hari ini juga ia harus terpaksa membereskan seluruh barang-barangnya. Karena mulai besok ia akan tinggal bersama Leo sampai 3 tahun kedepan. kalau masalah beres-beres sepertinya tak akan memakan waktu lama, karena ia tak punya banyak barang.

Setelah beristirahat beberapa menit, Lucas pun segera bangun dan mulai membereskan barang-barangnya ke koper serta beberapa kardus berukuran kecil.

"Ahh, selesai juga. Besok pagi bagaimana caranya aku membawa barang-barang ini??" Gumamnya saat melihat tumpukan barangnya. "Huff, difikir besok saja, sekarang aku hanya ingin tidur"

Lucas pun segera naik keranjangnya dan mulai mencoba untuk tidur .

***

Tok

Tok

Tok

Lucas bergeming saat telinganya mendengar ketukan kasar di pintunya. Ia pun melihat jam di HPnya, dan demi apa ini masih sangat pagi. Siapa yang sudah berani bertamu pagi-pagi seperti ini.

Tok

Tok

Tok

Kali ini ketukan di pintu itu semakin keras dan tidak sabaran, hal itu tentu saja membuat lucas sebal dan akhirnya dengan sangat tidak rela lucas beranjak dari kasur bututnya menuju pintu.

Brakkk

Ketika pintu baru saja ia buka, tiba-tiba orang dari luar itu langsung menerobos masuk sembari mendorong pintu itu dengan keras dan kini ia berdiri di hadapan lucas dengan pandangan marah.

"Kenapa lama sekali kau membuka pentu itu, aku sampai lelah mengetuknya!!"

Slap

Lucas langsung sepenuhnya tersadar saat mendengar suara itu. Ia tadi tak begitu memperdulikan siapa orang yang sudah berani mengganggu tidurnya, ia mengira itu adalah tetangganya. Tetapi apa yang ia hadapi kini sungguh diluar dugaan. Boss nya.. Leo ada di depannya saat ini.

"AH, Maaf tuan. Aku tadi masih tidur, jadi tidak begitu mendengar suara ketukan pintu" jelas Lucas dengan sedikit takut

Leo pun menatapnya dengan seksama, 'ya tuhan, penampilanku pasti berantakan saat ini'

"Umm, ngomong-ngomong, apa yang tuan lakukan disini sepagi ini?" Tanya Lucas penasaran.

"Menjemputmu tentu saja, cepat kemasi barang-barangmu, aku tunggu" jawab Leo, "dan jangan panggil aku tuan lagi, aku sudah bilang kemarin"

"Ah, baiklah Leo. barang-barangku sudah selesai ku kemasi semalam"

"Kalau begitu cepatlah mandi, anak buahku akan membantumu mengangkat semua barang-barangmu"

"Oke, tunggu sebentar" setelah mengucapkan hal itu, lucas pun segera menyambar handuk yang berada di ujung lemari kecilnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Lucas sudah melihat ruangannya kosong, tak ada orang sama sekali. Bahkan barang-barangnya sudah tak ada di tepat sebelumnya.

"Ck. Orang itu, tak bisakah menungguku selesai mandi dulu" gerutu bibir merah itu.

Lucas pun segera mengenakan pakaian yang sudah ia gantung di balik pintu kamar mandi tadi malam, salah satu kebiasaannya.

Kemudian ia pun langsung keluar dari kamar kontrakannya yang kecil untuk berpamitan terlebih dahulu kepada pemilik rumah itu. Lalu setelahnya ia menghampiri Leo untuk berangkat ke rumah sang tuannya itu.

You Are ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang