Chapter 11

1.2K 133 23
                                    

Semua orang yang berada di tempat itu seketika menghentikan langkah mereka begitu mereka mendengar suara ban mobil yang beradu dengan aspal dengan kencang sehingga memunculkan suara berdecit yang memekakan telinga. Beberapa orang bahkan menjerit saat melihat seseorang tengah berguling di aspal yang tak jauh dari mobil itu.

"KAU INGIN MATI HAHH?" Teriak Leo dengan kencang tepat di depan wajah seseorang yang saat ini tengah berbaring di sampingnya. Tubuh kecil Lucas nyaris saja terserempet mobil yang sekarang tengah berhenti di depannya, jika saja Leo tidak menariknya tepat waktu.

Lucas tidak mengindahkan teriakan Leo, ia justru langsung terbangun dan memandang kesekelilingnya dengan panik. Tidak, ia tidak boleh kehilangan wanita itu lagi. Tidak setelah 15 tahun lalu wanita itu meninggalkannya begitu saja di depan sebuah panti asuhan. Lucas pun berlalu begitu saja meninggalkan Leo yang masih mengumpat kasar padanya. "YAH, MAU KEMANA KAU??".

Shit

Leo pun meminta maaf kepada pemilik mobil tadi dan semua orang yang memandangnya khawatir.

"Leo, kau tidak apa-apa?" Tanya Jeffrey panik, ia baru saja sampai di tempat itu. Ia langsung berlari saat melihat kejadian yang membuatnya menghentikan nafas seketika.

"Aku baik-baik saja." jawab Leo, setelah itu ia pun meninggalkan tempat itu untuk menyusul Lucas yang berjalan tak tentu arah. Kepalanya menoleh kesana kemari dan jeffrey pun mengikutinya.

"Hey, siapa yang kau cari?" tanya Jeff begitu ia sampai di samping Lucas dan mendahului Leo.

"Tante."

"Tante? Tantemu?."

"Tolong jangan lagi." gumam Lucas, ia berjalan dengan tertatih-tatih kesana kemari, ia juga tak mengindahkan semua pertanyaan yang jeffrey tujukan kepadanya, ia hanya fokus melihat kesekelilingnya, berharap menemukan wanita itu. Ketika pandanganya terhenti pada seorang wanita yang ia yakini adalah seseorang yang sedang dicarinya, ia pun berjalan menghampirinya dan meraih pundak wanita itu agar menghadap ke arahnya. Tetapi, saat wanita itu sudah membalikkan badannya, Lucas seketika terdiam. Bukan. Ia salah orang.

"Maaf, maaf, saya fikir anda seseorang yang saya cari, sekali lagi saya minta maaf." kata Lucas sembari menundukkan tububnya berulang-ulang ke arah wanita tadi. Wanita itu hanya memandangnya malas kemudian berlalu begitu saja.

Lucas pun kembali melanjutkan pencariannya. Matanya sudah berkaca-kaca, ia yakin ia akan segera menangis jika tangannya tidak ditarik oleh seseorang yang sejak tadi mengikuti langkah kecilnya.

"Sebenarnya siapa yang sedang kau cari?." tanya Jeffrey setelah ia berhasil menarik tangan Lucas dengan pelan.

"Bukan siapa-siapa." jawab Lucas dan ia pun memandang Leo yang berdiri di belakang Jeffrey dengan penuh harap "Yeming, bisakah aku tidak bekerja hari ini. Aku mohon. Aku, aku harus menemukannya. Kumohon."

Leo hanya memandangnya dengan pandangan yang cukup tajam dan ia pun mulai mendekati Lucas, lalu dengan sekali sentakan Leo segera menarik tangan Lucas untuk mengikutinya.

"Leo ku mohon, dia satu-satunya orang yang ku kenal setelah ayah dan ibuku meninggal, aku mohon padamu." Lucas tetap memohon meski ia tengah di seret dengan paksa oleh lelaki itu. Sedangkan jeffrey hanya bisa menghela nafas melihat hal itu. Ia sadar jika Leo mengkhawatirkan kondisi anak itu meskipun ekspresinya terlihat sangat jahat. Tetapi jeffrey bisa merasakan dari pandangan mata Leo ke arah Lucas. Ingatlah, mata tak pernah bohong. Benarkan?

"Hey bung, biarkan saja dia, sepertinya orang itu memang penting baginya." kata Jeffrey bijak.

Leo pun menghentikan langkahnya, dan melepaskan gengaman tangannya saat itu juga. "Baiklah, lakukan sesukamu, hanya hari ini" ucap leo setelah ia berbalik menghadap ke arah Lucas. "Jam makan malam, kau sudah harus di mansion" lanjutnya, setelah mengatakan hal itu Leo pun berlalu meninggalkan Lucas dan Jeffrey.

You Are ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang