Chapter 4

1.3K 142 12
                                    

Pintu lift itu terbuka, tetapi tak ada tanda-tanda penghuni lift itu untuk beranjak keluar, Leo, dia sepertinya tau, tak mungkin Lucas sampai bersamaan dengannya, maka Leo pun menunggunya.

Hingga beberapa saat kemudian ia mendengar suara langkah kaki, ia pun memutuskan untuk keluar lift saat itu juga, dan dugaanya benar, Lucas baru saja sampai dengan wajah penuh peluh.

Bayangkan saja, ia berlari keatas, ke lantai tujuh lewat tangga, bukankah hal itu sangat melelahkan.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Leo begitu ia berdiri di depan pintu ruangannya.

Lucas tak serta merta langsung menjawabnya, ia masih sibuk mengatur nafasnya. begitu dirasa nafasnya sudah lumayan normal, ia pun segera mengambil hp nya untuk melihat jam.

"Jam 12 tuan" jawab Lucas,

"Berarti sudah waktunya makan siang" kata Leo, ia pun segera mengeluarkan dompetnya dan mengambil sebuah credit card miliknya, dan memberikannya pada Lucas.

Lucas yang tiba-tiba mendapat sebuah credit card tentu saja bingung. Apa maksudnya?

"Tadi kau bilang ingin membelikanku makanan, maka pergilah. Dan belikan aku beberapa lobster" ujar Leo saat dilhatnya Lucas bingung ketika menerima credit card unlimited miliknya. "Untukmu juga, terserah kau ingin makan apa"

Setelah mengucapkan hal itu, Leo pun segera masuk ke ruangannya, tanpa memperdulikan lagi Lucas yang masih bengong di depan pintu.

"Oh, shit. Jadi aku harus turun lagi? Astaga orang ini benar-benar, kenapa tidak waktu masih di bawah tadi" gerutu Lucas saat ia sadar ia telah dikerjai oleh bossnya itu. Ia pun menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dan berjalan meninggalkan tempat itu dengan masih mengumpat-umpat kecil.

Saat Lucas sudah menghilang menuruni tangga, satu-satunya pintu di lantai itu terbuka. Lalu terlihat Leo menyembulkan kepalanya keluar, bermaksud memastikan kalau Lucas benar turun kembali. Saat dilihatnya Lucas sudah menghilang di balik pintu untuk tangga darurat, Leo pun tersenyum gemas sehingga memperlihatkan dimple lucu di kedua pipinya.

'Sungguh menarik'

****

Lucas berjalan dengan pelan ketika ia sampai di lobby, dilihatnya sekeliling lobby dengan seksama, kemarin saat ia baru pertama kali memasuki gedung ini ia tak sempat untuk melihat-lihat.

Pandangan Lucas terhenti ketika ia melihat kearah pintu kaca loby ini. Ia melihat seorang wanita anggun memasuki loby, Lucas tau dia. Dia adalah Yuan yuan, salah satu penyanyi wanita andalan di agensi ini.

Wah, betapa beruntungnya ia dapat bekerja di tempat yang dipenuhi bintang-bintang berbakat di seluruh sanghai, meskipun bossnya sangat menyebalkan, tapi lucas menyukai pekerjaan ini. dan Salah satu alasan ia ingin bekerja disini adalah anak kecil itu. Yang pernah ia kenal 15 tahun yang lalu.

Yuan yuan berjalan dengan anggun ke arah lucas, oh bukan, mungkin tujuannya adalah lift yang berada tepat di belakang lucas berdiri saat ini.

"Bisakah kau minggir sebentar?" Tanya Yuan saat ia sampai di hadapan lucas,

"Oh tentu" lucas pun segera memberikan jalan untuk wanita cantik itu "Umm, sepertinya kita akan sering bertemu kedepannya, semoga kita bisa berteman baik" kata lucas bermaksud untuk basa-basi.

Yuanyuan yang merasa di ajak berbicara pun mengalihkan pandangannya ke arah lucas, ia menatap lucas dengan seksama from head to toe

"Kau training baru?" Tanya yuan

"Ah, bukan. Umm, sebenarnya aku asisten pribadi tuan Yeming" jawan Lucas

Mendengar jawaban itu tentu saja membuat Yuan yuan kaget, ia pun melihat kembali penampilan lucas. Lalu ia menyernyit bingung, Leo memilih laki-laki seperti ini menjadi asistennya? yang benar saja?

You Are ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang