Chapter 17

1.2K 119 28
                                    

***

"YANG YEMING!!"

BRAKK

Pintu kamar itu terbuka kemudian di banting dengan cepat oleh seseorang yang sangat tidak sopan. Tetapi, saat ia melihat pemandangan di kamar yang baru saja ia buka, kedua matanya langsung terbuka lebar.

"Yahh yah yah! Apa yang kalian lakukan?" teriak Jeffrey saat ia melihat sahabatnya tengah berpelukan dengan seseorang.

Leo seketika membuka matanya saat mendengar seruan seseorang yang benar-benar mengganggu tidurnya. Ia memegang kepalanya yang sedikit pening karena pengaruh bir yang ia minum semalam.

Leo mengalihkan pandangannya ke arah seseorang yang berada di pelukannya yang saat ini masih tertidur dengan pulas. Entah kenapa, perasaannya benar-benar hangat saat ia melihat wajah damai Lucas.

"Hey bung, kau sudah tidak waras?" tanya Jeffrey kesal karena sepertinya sahabatnya itu belum menyadari kehadirannya.

Saat mendengar suara yang sangat ia kenal, Leo pun segera mengalihkan pandangannya ke arah Jeffrey yang tengah melotot dengan galak ke arahnya.

"Ck, mau apa kau kemari?" tanya Leo sembari melepaskan pelukannya pada tubuh Lucas dengan pelan, ia tidak ingin mengganggu tidur pria manis di sebelahnya itu untuk saat ini.

"Mau apa katamu? Kau tidak sadar di luar sana semua orang sedang membicarakanmu? Sedangkan kau..."

"Diamlah, jangan berteriak seperti itu, kau akan membangunkannya." kata Leo setelah ia bangkit dari tidurnya, ia pun segera berdiri dan mendorong tubuh Jeffrey yang lebih kecil dari tubuhnya itu "Lebih baik kita bicara di luar."

"Kau gila ya?" tanya Jeff saat mereka baru saja tiba di perpustakaan yang berada di sebelah kamarnya.

"Aku tidak gila." jawab Leo sembari duduk dengan santai di sofa yang berada di ruangan itu.

"Tidak gila katamu? Kau tau semua orang tengah membicarakanmu dan Yuan. Berita sudah menyebar kemana-mana, berani-beraninya kau tidak masuk kantor dan malah berpelukan dengan asistenmu. Aku tidak mengerti jalan pikiranmu, lagi pula sejak kapan kau berpacaran dengan.."

"Diamlah, kau membuatku tambah pusing."

"Hey dude. Aku benar-benar tidak tahu jika Yuan ada hubungan darah dengan tuan Yao."

"Kau yang serba tau saja tidak tau, bagaimana denganku? Gosh, ternyata benar firasat burukmu. Aku terlalu terburu-buru mengambil keputusan"

Jeffrey memperhatikan raut wajah Leo yang terlihat frustasi, ia tau sahabatnya itu sudah terjebak dalam sebuah permainan yang rumit. Ia bahkan tak tau, apakah sahabatnya itu bisa lolos dari permainan ini atau tidak, karena sungguh, pasti ada banyak jebakan yang dapat menghancurkan segalanya.

Leo mengusak rambutnya dengan kasar, setelah itu ia membuka kulkas kecil yang berada tepat di samping sofa tempatnya duduk, ia mengambil sekaleng bir kemudian meminumnya dengan rakus.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan? Aku tau kau tidak menginginkan pertunangan ini." Kata Jeffrey setelah ia duduk dan merampas kaleng bir yang tengah di pegang oleh Leo.

"Entahlah, untuk saat ini aku hanya ingin berdiam diri di rumah." Jawab Leo, ia kemudian berdiri dan kembali berjalan ke kamarnya dan diikuti oleh Jeffrey di belakangnya.

"Kau harus segera mengkonfirmasi berita ini bung, para pemegang saham sudah memburuku sejak tadi pagi."

"Aku tau, mungkin minggu depan, siapkan konfrensi pers sebaik-baiknya. Aku terpaksa mengikuti permainan ini." Kata Leo sembari membuka pintu kamarnya, langkahnya terhenti di depan pintu saat ia melihat seseorang tertidur dengan damai di atas ranjangnya.

You Are ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang