***
"Apa yang kau katakan?"
Leo terlonjak kaget saat melihat mata Lucas terbuka, dan ia segera berdiri dari duduknya untuk berjalan ke arah meja kerjanya.
"Aku tidak mengatakan apapun, Ku rasa kau sedang bermimpi." kata Leo
Lucas yang mendengar perkataan itu tentu tidak serta merta percaya, ia jelas mendengar Leo mengatakan sesuatu dan sesuatu itu sangat janggal baginya.
"Tapi, aku mendengar kau.."
"Buatkan aku kopi."
Perkataan Lucas terpotong karena perintah yang diberikan Leo, ia menggerutu kesal karena tidak diberi kesempatan untuk bertanya. Tapi, ia juga tidak menolak perintah itu, ia segera berdiri untuk membuatkannya kopi. Ia bukan tipe orang yang terlalu memikirkan sesuatu terlalu rumit, jadi ia memutuskan untuk melupakan kejadian tadi, mungkin benar ia hanya bermimpi. Karena tadi ia memang sudah setengah tertidur.
Saat Lucas sudah hampir sampai di depan pintu, ia dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba membuka pintu dengan kasar.
"Ohh, hai Lucas. Maaf aku mengagetkanmu." kata Jeffrey saat ia juga terkejut ketika melihat Lucas berdiri tak jauh dari pintu.
Jeffrey pun langsung masuk ke dalam dan diikuti beberapa orang yang tengah mengangkat meja kayu berukuran sedang. Lucas memandang orang-orang itu dengan bingung, ia juga memandang Leo yang tengah sibuk dengan komputernya, pria itu sungguh tidak memperdulikan keadaan sekitarnya.
Lucas juga melihat ada banyak peralatan dapur yang ikut dibawa oleh orang-orang tadi ke dalam ruangan Leo, mereka semua meletakkan perabotan-perabotan itu di pojok ruangan dekat dengan pintu kamar mandi.
Jeffrey tengah memerintah semua orang itu untuk menata barang-barang tadi. Lucas tak mengerti, kenapa seolah pojok ruangan itu seketika berubah menjadi dapur mini.
Lucas hanya memandang kegiatan itu dengan penasaran, ia ingin bertanya, tetapi takut mengganggu, sehingga ia lebih baik menunggu saja.
"Hey, sekarang kau tidak perlu susah-susah turun tangga lagi jika akan membuatkan Leo kopi. Boss besar itu sudah memintaku membeli semua perabotan itu khusus untuk kau gunakan." kata Jeffrey sembari memberikan pandangan menggoda pada Leo, yang sayangnya pria berdimple itu tidak melihatnya dan hal itu membuat Jeff kesal sehingga melempar sebuah buku yang sedari tadi ia pegang ke arah sahabatnya itu.
"YAHH!"
"APA?" tanya Jeff menantang. "Kau itu sungguh pria yang perhatian. Hahaha." ucapnya kemudian.
Leo tidak memperdulikan perkataan Jeffrey lagi, ia justru kembali melakukan kegiatannya yang tadi sempat terhenti, hal itu tentu saja membuat Jeff tambah kesal, ia hanya bisa mengumpat dengan pelan setelahnya.
"Ummm, jadi aku boleh menggunakan semua itu?" tanya Lucas penasaran.
"Oh tentu saja, atasanmu yang BAIK HATI itu sudah menyiapkan semua ini untukmu, karena kakimu sedang terluka jadi ia tidak tega membiarkanmu naik turun tangga, bukan begitu boss?" jelas Jeffrey lalu disambung dengan sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada Leo.
"Ck. Keluarlah, kau membuat konsentrasiku berantakan."
"Oke oke, aku keluar." Jeffrey pun mengangkat tangannya seakan menyerah akan perintah Leo, ia pun berjalan keluar sembari mencuri-curi pandang ke arah Lucas yang masih terdiam. "Sampai bertemu lagi Yaowang."
Lucas pun tertawa pelan saat melihat Jeffrey memberinya sebuah kedipan sebelum pria itu hilang tertelan pintu yang tertutup.
"Kau lupa perintahku tadi?" tanya Leo sedikit kesal saat melihat Lucas tertawa seperti itu gara-gara sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Toxic
RomanceDi masa lalu kita bertemu, dan 15 tahun setelahnya kita pun kembali dipertemukan dengan kisah yang lebih rumit dan membingungkan, dengan kepribadian yang jauh berbeda pula dari masa lalu itu. ************** Sorry gak bisa bikin summary yang menarik...