Chapter 15

1.1K 121 33
                                    

***

"Kau cantik."

Blusshh

Kedua pipi Lucas langsung merona merah mendengar perkataan bosnya itu. Cantik? Sepertinya ia salah dengar.

"Ummm, apa maksudmu cantik? Aku laki-laki." kata Lucas mencoba menyembunyikan rasa malunya. Ia hanya takut salah dengar.

Seluruh karyawan yang berada di ruangan itu terkikik dengan gemas melihat Lucas yang terlihat malu-malu seperti itu, sedangkan Leo, ia juga tampak salah tingkah karena keceplosan mengatakan jika Lucas cantik.

Oh tidak. Leo pun menggelengkan kepalanya guna mengusir fikiran aneh yang tiba-tiba hinggap di otaknya beberapa saat yang lalu.

"Tidak, bukan apa-apa. Kau salah dengar." ucap Leo, ia berdehem singkat setelah mengatakan hal itu.

Lucas yang mendengar ucapan Leo hanya bisa mengangguk, benar kan ia salah dengar. Apa yang sebenarnya ia inginkan? Ya tuhan.

"Emm, maaf tuan, kami bingung harus menata rambut asisten anda seperti apa, jadi kami hanya membiarkannya seperti ini." kata salah seorang karyawan yang berdiri di samping Lucas.

"Tidak apa, ia terlihat bagus seperti itu." jawab Leo, ia pun segera berdiri dan berjalan keluar fitting room untuk menuju sebuah ruangan lain yang berada di butik itu.

Lucas pun mengikutinya sembari membawa barang-barangnya tadi. Ia juga berkali-kali melihat pakaian yang tengah ia gunakan. Pakaian itu sangat mahal, dan Lucas merasa bahagia bisa mengenakannya.

"Hey dude. aku mengambil setelan ini. Biar Jeff yang mentransfer uangnya nanti." kata Leo kepada seorang pria yang sedang duduk di balik meja kerja di ruangan itu.

Lelaki itu pun bangun dan berjalan mendekati Leo, oh bukan lelaki itu melewatinya begitu saja, Leo mengikuti arah pandang pria itu yang mengarah ke Lucas yang berdiri di tengah pintu. Leo mengeram dengan tertahan melihat hal itu.

"Leo, pria ini sungguh menarik, bolehkah aku meminjamnya untuk menjadi modelku?" tanya pria tadi ketika ia mengamati Lucas dengan seksama.

"Tidak xiaoran, dia milikku dan terima kasih. Aku permisi."

Leo pun segera menarik tangan Lucas keluar dari ruangan itu. Xiaoran adalah pemilik butik ini, dan Leo hafal kebiasaannya. Jika sudah menemukan sesuatu yang menarik, pria itu akan mengejarnya dengan semangat dan ia salah mengajak Lucas memasuki ruangan pria itu beberapa saat lalu.

"Leo, dia kekasihmu? Hahaa." teriak xiaoran saat melihat Leo menarik lelaki manis itu dengan posessive.

Leo yang mendengar hal itu hanya bisa mengumpat, ia tidak berniat untuk menjawab pertanyaan pria mesum tadi.

***

"Emmm, Ini pertama kalinya aku menghadiri pesta, apa yang harus aku lakukan disana?" tanya Lucas saat mereka sudah memasuki mobil.

"Tak ada, kau hanya tinggal mengikutiku dan tetaplah berada di sampingku, biasanya di pesta seperti itu banyak pria kaya hidung belang."

"Hmm? Memangnya kenapa kalau banyak pria hidung belang? Mereka tak mungkin mengejarku, aku kan juga pria."

"Hampir semua orang di dunia bisnis itu kejam, bukan hanya wanita yang menjadi incaran mereka."

Lucas terdiam mendengar perkataan Leo, benarkah di dunia bisnis seperti itu? Oh tidak, ia menjadi sedikit takut, kemudian ia pun mengubah posisi duduknya untuk menghadap ke arah Leo yang tengah menyetir.

"Kau juga hidung belang kan? Gess, seharusnya aku lebih takut padamu"

Leo mendengus setelah Lucas mengatakan hal itu, yang benar saja, ia bukan pria hidung belang seperti kebanyakan CEO perusahaan besar di sana.

You Are ToxicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang