Sepasang mata yang tajam menatap sosok dewa agung, seakan-akan ingin menembus tubuh itu.
Tak jauh disampingnya, tergeletak tubuh dewa langit penguasa angin dengan kedua tangannya yang telah hancur tak berbentuk. Sesekali terdengar suaranya merintih kesakitan.
Lalu, dibelakang panggungnya, berdiri sambil memegang pedang besar milik dewa langit penguasa angin, kesatria inti roh. Yang meskipun sebelah tangannya patah masih tetap kokoh berdiri.
Sang garuda, kini telah berdiri tegak di depan dewa agung.
Dari paruh tajam itu keluar suara yang dalam.
"Sekarang, apa kau mengerti kedahsyatan ilmu yang telah kumiliki."
Dewa agung diam.
"Apakah kau tuli sehingga tidak mendengar kata-kata yang ku ucapkan ? Ataukah kau merasa takut saat melihat kekuatanku ?"
Dewa agung sesaat kemudian mendesah pelan. Dengan perlahan ia bangkit dan menatap wajah sinuhun akhirat yang kini berwujud Garuda dengan kedua sayap terkembang.
Lalu ia berkata tenang, "aku terdiam bukan karena aku gentar menghadapi kesaktian dirimu. Tetapi, aku hanya sedikit mengingat akan masa lalu. Dimana saat itu, aku pernah juga melihat kesaktian macam kau."
Sinuhun akhirat yang kini sedang berada dalam kondisi perubahan wujud menjadi seekor burung Garuda yang perkasa mengeluarkan sebuah suara teriakan yang keras dan melengking tinggi. Seperti seekor burung pada umumnya. Itu ia lakukan untuk melampiaskan rasa marah yang kini melandanya.
"Jadi maksudmu, kau pernah berhadapan dengan seorang yang memiliki kesaktian seperti diriku ini, dan kau menjadi sombong karena kau mengalahkannya !"
Dewa agung tersenyum. Ia tidak menanggapi perkataan sinuhun akhirat. Dan itu membuat sinuhun akhirat menjadi semakin marah.
Tiba-tiba saja, secepat kilat tubuh raksasa dari sang garuda telah berdiri tegak di samping Dewa langit penguasa angin yang saat itu tengah terbaring tak berdaya.
Tangan yang berujung lima cakar dengan kuku-kuku jari tajam dan besar menyambar tubuh dewa langit penguasa angin.
"Hekk..!"
Terdengar keluhan pendek disertai muntahan darah akibat cengkraman tangan sang garuda.
"A..apa yang akan kau lakukan, burung busuk.!" ujar dewa langit penguasa angin terengah-engah.
Sinuhun akhirat yang kini sedang berada dalam kondisi perubahan makhluk raksasa berujud burung garuda hanya diam. Ditatapnya dewa agung yang berdiri lemah dihadapannya.
Tak nampak ada reaksi dari dewa agung.
Dewa langit penguasa angin yang berada dalam genggaman tangan sang garuda tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang aneh.
Ia mencoba melakukan perlawanan terhadap sensasi yang menyergap dirinya. Dewa langit penguasa angin merasakan ada sesuatu yang menerobos keluar dari tubuhnya.
"Perasaan apakah ini ? Aku merasa ada sesuatu yang keluar dari tubuhku. Tubuhku semakin lama semakin lemas. Apa yang sebenarnya makhluk ini lakukan." Membatin dewa langit penguasa angin.
Sementara itu, dewa agung melihat bagaimana tangan sinuhun akhirat yang kini berwujud sang garuda, perlahan-lahan berubah warna menjadi agak keputih-putihan.
Dengan sedikit penyaluran tenaga dalam kearah kedua matanya, dewa agung mengaktifkan kembali kekuatan mata dewa putih.
Meskipun belum sempurna. Tapi sedikit banyaknya, dewa agung mampu melihat ada keanehan yang terjadi pada tangan yang mencengkeram kuat tubuh dewa langit penguasa angin.
![](https://img.wattpad.com/cover/49544734-288-k18822.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Babad jawadwipa
Fantasikisah proses terjadinya pulau jawa yang terbentuk karena pertempuran diantara 2 kerajaan besar pada zaman itu. yakni kerajaan langit dan kerajaan bhumi