PART 1 (1)

7.3K 147 1
                                        

Kesibukan di istana sudah mulai terlihat ketika matahari baru saja menampakkan dirinya. Seorang pria duduk dengan elegan dibalik jendela dengan tatapan yang terarah pada sebuah buku. Pria itu tak lain adalah Putra Mahkota Lee Young. Senyum cengengesan terus nampak di pipi PM Lee Young saat jemarinya mendikte satu demi satu kata yang tertulis disana.

Ia meletakkan buku itu, buku berjudul Kisah Cinta Joseon Yang Tak Kita Ketahui.

Ditempat lain, ada seorang pria yang sedang mengeluh dan mengaku tengah bercerita mengenai kisah temannya. Temannya akhir - akhir ini bersikap aneh, suka memukulkan kepalanya ke tembok. Minum alk*hol saat dia tak kuat minum dan juga suka berkelahi padahal itu bukan dia banget.

Pria cantik yang duduk dihadapannya tersenyum saat melihat dahi klien -nya itu memerah dan bogemnya berdarah. "Kau marah saat mendengar orang bercerita tentang wanita tertentu. Itu tak akan berhasil, hubungan seperti itu tak akan berhasil. Kau kecewa karena temanmu selalu menghentikanmu?"

Kliennya tak bisa mengelak lagi kalau kisah yang dia ceritakan memang kisah tentang percintaan dia sendiri.

Hong Ra On memecet tombol lampu dihadapannya dengan mantap, "Tak pernah ada pria yang mati karena mengatakan cintanya pada wanita. Jadi... jangan takut."

Rupanya Klien Ra On ini seorang pelayan disebuah keluarga. Dan wanita yang disukainya adalah wanita terpandang. Jelas saja wanita itu mengabaikan pria tadi dan seolah membuat pembatas antara mereka. Bahkan saat pria itu membantunya yang hampir terjatuh, si wanita hanya memandangnya sinis.

Ra On memberikan wejangan agar pria itu mengabaikan si wanita selama 10 hari. Si Pria takut kalau pujaan hatinya malah melupakan dia.

"Jika seorang pria yang selalu ada disampingnya menghilang, semua wanita akan penasaran." Jelas Ra On.

Dihari ke sepuluh mereka berdua berpapasan, hanya saja si wanita masih terus mengabaikannya. Tapi Si Pria tak bisa begitu saja membiarkan wanitanya dalam bahaya dan segera menolongnya ketika ada ranting tumbang yang hampir menimpa wanita itu.

Wanita itu melihat luka didahinya bertanya, apa kau baik - baik saja?

"Ya, aku tak apa - apa."

Wanita itu berubah kesal, lalu menyuruhnya untuk tak melakukan hal semacam itu lagi. Pria itu langsung menahan lengan si wanita yang mau pergi, dia tak akan bisa mengabaikannya. Dia akan menahan segalanya untuknya, entah itu batu ataupun orang yang mengejeknya. Aku akan menghalangi semua itu.

Plak! Si Wanita menampar pria itu, "Dimana... kau... selama 10 hari ini?"

Rupanya benar tebakan Sam Nom. Pria itu terkejut memandangnya, wanita itu kemudian mengusap luka di dahi si pria. mereka berdua saling berpandangan dengan penuh cinta dan berpelukan.

Si pria mengangkat tangannya ketika mereka berdua tengah berpelukan. Wah, Ra On ada di atas pohon sambil memegang kapak. Kalian tahu maksudnya, 'kan? Hahaha.


Chapter 1: Destiny in the Moonlight
Takdir di bawah sinar rembulan

Diistana, Kasim Jang sudah dibuat olahraga jantung. Dia berlarian menuju kamar PM Lee Young kemudian membangunkannya. Dia meminta maaf karena ada sesuatu yang sangat mendadak.

Kasim Jang langsung mendorong pintu ketika PM Lee Young menjawab ucapannya. Dia menyuruh Pelayan lain untuk segera masuk ke dalam kamar.

Raja dalam perjalanan, saat itu pula PM Lee Young sudah duduk dengan pakaian rapi dan terlihat sedang belajar dengan tekun bersama gurunya. Guru bertanya mengenai apa yang mereka pelajari dipertemuan sebelumnya.

Moonlight Drawn By Clouds ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang