PART 6 (2)

873 32 0
                                    

Byung Yeon keheranan saat mendengar kalau Ra On akan bekerja lembur padahal dia masih peserta pelatihan. Ra On juga tak tahu pasti, dia menerima tugas dadakan. Jadi dia meminta Byung Yeon untuk tidur lebih dulu saja.

Ra On bertanya - tanya ketika Kasim Ma akan mengantarkannya menuju ke tempat Utusan Qing. Kasim Ma tak ada niatan untuk menjawab, dia menyuruh Ra On masuk dalam kamar Utusan Qing dan menutup pintu.

Ra On memperkenalkan diri sebagai kasim yang akan berjaga malam. Dia meminta izin pada Utusan Qing untuk menunggu diluar.

"Penari yang cantik itu adalah kau?" tanya Utusan Qing membuat langkah Ra On terhenti.

Utusan Qing mendekat ke arah Ra On sambil bertanya kenapa dia harus berpura - pura menjadi seorang kasim di istana? Utusan Qing memintanya untuk duduk. Ra On menolaknya dengan takut. Utusan Qing meletakkan tangannya dipipi Ra On, kau sebenarnya seorang pria yang sangat cantik atau wanita yang berpura - pura menjadi pria?
Ra On berjalan mundur dengan gemetaran dan meminta Utusan Qing menghentikan aksinya.

Utusan Qing menampar Ra On dan memperingatkan bahwa nasib Putra Mahkota berada ditangannya. Ra On gemetar ketakutan, dia mencoba membela diri dengan menendang kakinya. Utusan Qing yang sudah mabuk pun langsung jatuh terjungkal.

Marah besar, Utusan Qing berniat menampar Ra On sekali lagi.

Namun aksinya terhenti ketika Putra Mahkota menerobos masuk ke kamarnya secara paksa. Dia langsung menendang Utusan Qing dan menodongkan pedang tepat dilehernya. Young bersiap mengayunkan pedang tersebut namun ia tak ada niatan untuk memenggal kepala Utusan Qing. Ia lalu melemparkan pedangnya membiarkan Utusan Qing yang syok diam ditempat.

Young meraih tangan Ra On lalu menyeretnya keluar.

Kabar mengenai Young langsung sampai ke telinga Raja. Dia gemetaran marah mendengar hal tersebut. Kenapa! Kenapa!

Ratu Kim mencoba menenangkan Raja namun sebenarnya menyembunyikan senyum licik tanpa Raja sadari.

Young menarik tangan Ra On sampai ke tempat yang agak jauh. Dia bertanya dengan kemarahan yang membuncah, kenapa dia mau datang ketempat itu? seharusnya kalau dia menyadari sesuatu yang aneh, dia harus pergi. Mata Ra On berkaca - kaca masih ketakutan. Dia hanyalah kasim pelatihan, mana bisa dia melalaikan perintah untuk Utusan Qing begitu saja. Dia takut keputusannya akan mempengaruhi Putra Mahkota.

Young berteriak tak perduli dengan Utusan Qing. Dia dengan mata memerah berteriak, "Siapa kau... Siapa kau hingga begitu perduli padaku?"

Tepat saat itu, Penjaga Istana datang dan langsung memegang kedua belah tangan Ra On. Mereka meminta izin pada Putra Mahkota untuk mengurungnya. Young meminta mereka melepaskan Ra On, dia yang akan berbicara dengan Raja.

"Maaf, Putra Mahkota. Kalau anda melakukan ini, kami harus membunuhnya dan membawanya." Halang seorang Penjaga Istana.

-oOo-

Young bersujud didepan ruang kerja Raja, dia memohon agar dia saja yang mendapatkan hukuman atas apa yang ia lakukan. Jangan sampai menghukum seorang kasim yang tak bersalah. Kalau nantinya terbukti salah, maka hukumlah dia layaknya seorang penduduk dan warga negara.

Raja tak mau mengabulkan permintaan Young. Dia meminta penjaga untuk mengurung Young di Dongungjeon.

Ra On kini tengah meringkuk takut dipejara sendirian. Sedangkan Young harus terkurung di Dongungjeon.

Kasim Song menyindir Kasim Jang yang biasanya sombong karena berfikir kalau Putra Mahkota nantinya akan naik tahta menjadi Raja. Kasim Jang jelas mengelak, kapan aku melakukannya?

Moonlight Drawn By Clouds ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang