Rupanya Yoon Sung tak membiarkan Ra On sedih sendirian. Dia menghadangnya ketika kembali dari hadapan Ratu. Ia meminta waktunya sebentar untuk pergi ke suatu tempat. Ra On sempat heran tapi ia tak bisa menolak permintaan Yoon Sung.
Yoon Sung membawanya duduk dibawah pohon besar, kehidupan dalam istana terkadang memang sulit. Dia bisa menenangkan diri disana. Ra On keheranan, berarti Yoon Sung memerintahkan dia untuk menyelinap saat bekerja. Yoon Sung tersenyum, soalnya Ra On terlihat membutuhkan istirahat sekarang.
Ra On tak banyak tanya lagi, dia duduk tenang dan mengucapkan terimakasih. Yoon Sung sering datang disaat dia punya masalah. Yoon Sung meminta Ra On untuk menyebutnya sebagai takdir.
"Apa kau tahu apa yang sangat aku syukuri?"
"Aku tahu." Jawab Yoon Sung begitu saja.
Ra On keheranan, kau tahu?
"Yasudah, berpura - pura saja tak tahu. Kalau seorang wanita tak ingin mengatakannya berarti pria hanya perlu pura - pura tak tahu."
Ra On gelagapan, apa maksudmu seorang wanita?
Yoon Sung langsung membuat alasan, tugas seorang pria juga menjaga rahasia pria lain. Ra On langsung berdehem dan membuat suaranya terdengar lebih berat, dia mengucapkan terimakasih karena Yoon Sung tak terlalu banyak bertanya padanya. Yoon Sung kembali tersenyum dan mengajaknya untuk beristirahat.
Malam harinya, Ra On menuju ke kediaman Raja tapi dia ragu untuk memberikan surat itu. Disana juga terdapat banyak Kasim yang berjaga. Ra On memutuskan untuk kembali namun tanpa sengaja dia malah bertubrukan dengan kasim. Kasim itu panik membereskan gulungan yang akan dia serahkan pada Raja.
Ra On terdiam saat mendengar gulungan itu akan diserahkan pada Raja.
Saat Raja memeriksa satu persatu gulungan yang ia dapatkan, ia menemukan sebuah surat terselip diantara gulungan tersebut.
-oOo-
Ra On membawa balasan surat Raja dengan wajah sumringah, dia memberikan amplop itu pada Sook Ui. Ra On mengaku memiliki firasat yang baik dengan datangnya surat ini. Sook Ui ikut terpengaruh menerima kabar dari Ra On. Dia membuka surat balasan dengan penuh harap, namun harapan itu hanya berbuah nihil. Didalam kertasnya tak tertulis apapun.
Wajah Sook Ui berubah sedih, dia memutuskan untuk tidak mengganggu Raja lagi. Mungkin dengan surat kosong ini, Raja ingin memperjelas segalanya.
Ra On terkejut, "Ini semua salahku, Yang Mulia."
Sook Ui jelas tidak menyalahkan Ra On, dia menyuruhnya untuk meninggalkan kamarnya.
Tapi sebelum itu, dia memeritahkan agar Ra On membawa tumpukan surat yang telah ia simpan dengan rapi didalam kotak. Dia tak bisa memaksakan diri lagi, Sook Ui meminta Ra On untuk membakar semua surat tersebut.
Ra On duduk dengan murung dibawah pohon. Angin berhembus kencang sampai menerbangkan surat balasan milik Sook Ui. Bertepatan saat itu, Young dan Byung Yeon sedang melintas. Mereka menangkap surat - surat yang berterbangan.
"Apa ini?"
Ra On memberitahukan bahwa itu surat balasan milik Sook Ui. Dia mengungkapkan kekecewaannya pada Raja yang begitu kejam. Kenapa dia selalu mengirimkan surat kosong pada Sook Ui? Sook Ui telah memerintahkannya untuk menghancurkan surat - surat itu.
Young ingat dengan surat - surat yang tersimpan di kotak milik Sook Ui. Itu bukan surat balasan dari Raja. Tidak, Ra On yakin kalau surat terakhir yang ia dapat adalah balasan dari Raja yang asli, bahkan Ra On disuruh menghadap untuk mengirimkan surat itu secara langsung. Tapi kenapa suratnya tetaplah kosong?
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight Drawn By Clouds ✔
Historical FictionMoonlight Drawn by Clouds bercerita tentang Hong Ra On (Kim Yoo Jung) seorang wanita yang menyamar sebagai seorang pria dan bekerja sebagai penasihat dalam urusan kencan. Berawal dari sebuah surat cinta yang ditulisnya untuk klien, Hong Ra On kemudi...