prolog

14.3K 476 34
                                    

Menikah di usia yang masih begitu muda untukku membuatku sungguh ingin mati saja. di saat teman-temanku menikmati masa muda mereka,justru aku harus mengurus perusahaan papa yang kini sedang berkembang sangat pesat. aku tau aku ini adalah wanita yang pintar tapi papa sungguh keterlaluan,terlebih aku juga harus mengurusi pasangan hidupku itu. ya aku menikah dengan seseorang yang tidak aku cintai,bahkan pernikahan ini sungguh menjijikan untukku. bagaimana tidak menjijikan papa menikahkanku dengan seorang wanita yang jelas-jelas kami ini sama-sama seorang perempuan,terlebih wanita itu buta.sungguh gila perjanjian yang papa buat dengan keluarga wanita buta itu. apa papa tidak memikirkan nasibku nantinya?arrgggg ya Tuhan aku ini ingin menjadi wanita yang seutuhnya,seperti wanita-wanita di luar sana yang menikah dengan seorang pria lalu mempunyai keturunan,bukan menikah dengan sesama jenis seperti ini. lalu bagaimana dengan kekasihku?aku sungguh mencintainya dan aku tidak ingin berpisah dengannya.


Menjadi seorang wanita yang sempurna adalah impian dari setiap wanita di dunia ini. tetapi tidak denganku,aku yang terlahir dengan kekuranganku dalam penglihatan,membuatku harus menelan pil pahit karena kenyataan yang harus aku terima ini. tetapi itu semua tidak membuatku putus asa,mungkin mataku ini buta tapi dibalik mataku yang buta ini banyak prestasi yang ku raih selama ini. aku adalah seorang model majalah untuk berbagai macam produk,mulai dari makanan,minuman,baju ataupun yang lainnya tetapi tidak dengan majalah dewasa. aku bisa seperti ini karena dorongan dari kedua sahabatku sejak kecil. mereka yang selalu meyakinkan dan menguatkanku bahwa aku bisa menjadi wanita yang berguna meskipun aku memiliki kekurangan.karena menurut mereka aku ini cantik,dengan wajahku yang terkesan judes. memang tidak banyak yang berkomentar baik tentang diriku yang buta ini,tetapi mendengar respon dari beberapa yang mengagumi diriku sudah membuatku sangat senang. aku bisa saja operasi mataku untuk melihat dunia yang selama ini gelap dalam penglihatanku atau bahkan mencari seorang pria untuk menjadi pendamping hidupku,tapi rasanya aku sudah sangat nyaman dengan keadaanku yang seperti ini dan soal pendamping hidup,rasanya aku tidak perlu khawatir. karena aku si wanita buta ini sudah menikah dan papi sudah menikahkanku dengan anak sahabatnya yang papi bilang cantik itu. mendengar kata cantik pasti sudah membuat kalian bisa menebak siapa pasangan hidupku. ku rasa aku tidak perlu menjelaskannya,intinya kami sudah dijodohkan oleh orangtua kami.

Ditinggal menikah dengan wanita yang kita cintai membuatku amat sangat terpuruk. terlebih ia harus menikah dengan seorang wanita yang tentu kalian pasti tau mereka adalah sesama jenis. sungguh ini terlihat gila,orangtua macam apa yang menjodohkan bahkan sampai menikahkan putri satu-satunya dengan seorang wanita lebih tepatnya anak sahabatnya karena sebuah perjanjian.mungkin aku melepaskannya untuk menikah dengan wanita itu,tapi bukan berarti aku sudah melepaskannya dengan ikhlas atau bahkan merelakan wanitaku untuknya. selama aku masih hidup aku akan terus mengejar wanita yang ku cintai itu.

***

Wanita cantik dengan pakaian casualnya tengah duduk di sofa yang empuk dan terlihat mewah. ia duduk bukan untuk menikmati waktu santainya akan tetapi ia tengah berdebat dengan seorang pria paruh baya yang berstatus sebagai sang ayah. wanita itu terlihat sedang menolak permintaan sang ayah yang meminta padanya untuk menikah dengan anak sahabat dari sang ayah. Ve bukannya menolak jodoh akan tetapi Ve menolak karena menurutnya pernikahan yang mungkin akan dilaksanakan dalam waktu dekat itu terdengar sangat tabu. bagaimana tidak terdengar tabu dan menolak pernikahan tersebut,lantaran Ve dipaksa harus menikah dengan seorang wanita yang sudah jelas mereka adalah sesama jenis bahkan itu sangat menentang kodratnya sebagai seorang wanita. hal itu benar-benar membuat Ve gila dan ingin mati saja.

"Maaf Ve,keputusan papa sudah bulat. kamu tetap harus menikah dengannya dan pernikahan kalian akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,jadi bersiap-siaplah" ucap lria paruh baya yang menyebut dirinya itu papa

Ve yang mendengar itu terlihat jelas raut wajah yang mengisyaratkan bahwa ia sudah sangat pasrah dengan permintaan sang ayah padanya. bagaimanapun sang ayah adalah orangtua satu-satunya yang ia miliki,bahkan sejak dulu sang ayah yang selalu menuruti semua permintaannya jadi mungkin dengan menerima permintaan sang ayah adalah bentuk balas budi Ve kepada sang ayah karena sudah merawat dan membesarkannya menjadi wanita yang sukses sampai saat ini.

"baiklah Ve akan menikah dengan wanita itu" jawab Ve dingin,sang papa yang mendengar jawaban dari putrinya itu tersenyum lega

sedangkan disebrang sana diwaktu yang bersamaan,terlihat wanita cantik berwajah oriental tengah berbincang dengan seorang pria paruh baya yang berstatus sebagai sang ayah. wanita cantik itu tengah membicarakan perihal pernikahannya dengan anak dari sahabat sang ayah yaitu Ve. berbeda dengan Ve yang harus berdebat terlebih dulu untuk menerima perjodohan itu,justru wanita cantik tersebut langsung menerimanya. menerima bukan berarti wanita tersebut adalah penyuka sesama jenis,sama hal nya dengan Ve. wanita itu menerima perjodohan tersebut karena ingin balas budi kepada sosok ayah yang sudah merawat dan membesarkannya.

"Naomi sayang papi,apapun yang papi minta Naomi akan berusaha memberikannya. termasuk dengan perjodohan dan pernikahan ini" ucap wanita cantik berwajah oriental yang bernama Naomi itu

pria paruh baya yang dipanggil papi oleh Naomi tersenyum bahagia mendengar jawaban dari putri semata wayangnya itu.

"terimakasih nak,papi sayang sama Naomi" balas pria paruh baya itu yang kini tengah memeluk Naomi

"sama-sama pi,Naomi cuma ingin papi bahagia karena Naomi" ucap Naomi yang membalas pelukan sang papi padanya

dan hari itu pun tiba,hari dimana pernikahan yang dianggap tabu itu dilaksanakan oleh Ve dan Naomi di Negara yang menerima pernikahan sesama jenis. acara pernikahan yang hanya dihadiri oleh kerabat dekat mereka itu terlaksana dengan hikmat,cincin yang terlihat mewah itu juga sudah terpasang dimasing-masing jari Ve dan Naomi. Ve mengecup lembut kening Naomi begitu juga sebaliknya Naomi mengecup lembut kening Ve sesuai yang di intruksikan oleh sang pendeta yang menjadi saksi pernikahan mereka.

setelah acara pernikahan selesai Ve dan Naomi kembali ke hotel tempat mereka menginap. selama di hotel keduanya nampak saling diam,belum ada yang memulai obrolan diantara mereka. lama dalam keheningan akhirnya Naomi lebih dulu menyapa Ve.

"Emm Ve,apa kamu mau aku buatkan teh hangat?" tawar Naomi kepada pasangan hidupnya itu

Ve yang berada tak jauh dari Naomi menatap sinis Naomi bahkan memandang Naomi dengan tatapan jijiknya.

"Gak perlu!" jawab Ve dengan tatapan dinginnya,meskipun Naomi tidak melihat tatapan dingin Ve padanya tetapi Naomi dapat merasakannya

Naomi hanya mengangguk paham dengan jawaban Ve namun tak lama Naomi kembali bersuara.

"oh iya Ve kalau kamu ingin makan bilang saja padaku,aku akan membuatkannya untukmu" ucap Naomi dan lagi-lagi Ve masih menatap jijik dan dingin ke arah Naomi

"gak perlu! aku bisa membuatnya sendiri lebih baik urusi saja dirimu yang menyedihkan itu,dasar wanita buta . ingat Naomi pernikahan kita ini hanya karena perjanjian bodoh yang orang tua kita buat jadi jangan pernah mengharapkan lebih dariku!" bentak Ve yang langsung meninggalkan Naomi yang tengah terduduk diam di tepi ranjang

tanpa sadar bulir-bulir air mata jatuh membasahi pipi mulus Naomi.

"aku yakin Ve suatu saat kamu bisa menerimaku dan pernikahan kita ini" gumam Naomi

dan selama pernikahan yang Naomi jalani dengan Ve,tak pernah Ve bersikap baik dengannya. Ve selalu berbicara dan bersikap kasar jika sedang berdua dengan Naomi.

Kita dan Dia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang