Chapter 21 : I Have To Let You Go

28 8 6
                                    

Tok..tok..tok..

Mary membuka pintu rumahnya.

"Calviiinn!!!" teriak Mary gembira akan kedatangan Calvin.

Calvin terdiam sesaat.

"Mary... umm... kamu ada waktu sebentar? Aku perlu berbicara denganmu, tapi tidak disini.

"O-okay... sebentar, aku tutup pintunya sekarang."

...

Di taman yang indah, dedaunan berterbangan, Mary dan Calvin duduk berdampingan di kursi taman yang panjang.

Calvin ingin mengucapkan sesuatu, tapi bibirnya tidak bisa berkata-kata.

"Cal... kamu ini mau bicara apa sih?"

Calvin menghela napasnya. Dan mulai bicara seraya menahan air mata yang mulai keluar dari sudut matanya.

"Begini Mary... a-aku ingin bilang..."

Mary mendengarkan dengan seksama. Hanya saja ia bingung, kenapa ekspresi Calvin seperti itu.

"Mary... le-lebih baik... kita batalkan penikahan ini..."

Calvin lalu tertunduk, tidak sanggup memandang Mary. Sedangkan Mary tertawa.

"Lucu sekali..."

Mary terus tertawa. Ia mengira Calvin sedang menggodanya.

"Mary... aku serius..."

Seketika tawa Mary terhenti.

"Apa Cal? Yang benar saja!"

Calvin hanya menunduk. Merasa bersalah. Tapi selain ini, tidak ada lagi yang bisa ia perbuat.

"Cal! Tinggal sedikit lagi... orang tua ku sudah setuju, begitupun dengan orang tua kamu. Semua sudah kita urus, dari undangan, tempatnya, gaun dan sebagainya. Sekarang semudah itu kamu beritahu aku, kita batal, apa apaan ini?"

"Mary, maafkan aku. Aku tidak bisa melanjutkannya."

Calvin berdiri dan beranjak pergi. Mary mengejarnya dan memeluknya dari belakang.

"Tolong jelaskan padaku, apa yang terjadi? Kenapa sampai membatalkannya? Saat itu kamu sangat yakin Cal..." tanya Mary yang berlinang air mata.

"Tidak... tidak ada alasan." jawab Calvin seraya memejamkan matanya.

"Tidak mungkin! Katakan padaku!" paksa Mary.

"Sudah kubilang, tidak ada alasan!" bentak Calvin seraya melepaskan pekukan Mary.

Mary membalikan tubuh Calvin menghadapnya.

"Calvin! Kamu tatap aku! Tatap aku!"

Calvin terus menunduk.

"Katakan bahwa kamu ingin membatalkannya! Katakan!" paksa Mary dengan isak tangis.

Calvin tetap menunduk, dan tak bisa berkata-kata. Hatinya sungguh berlawanan dengan apa yang dikatakannya.

"Katakan Calvin!"

Calvin memandang Mary.

"Aku tetap akan membatalkannya!"

Kemudian Calvin pergi meninggalkan Mary sendiri di taman. Mary terduduk di rerumputan hijau, meratapi kepergian Calvin.

...

Di rumah, Alec terduduk diam di sofa ruang tamu. Calvin kini mengetahui dirinya sakit, apa semua akan tetap baik-baik saja?

Mengingat kemarin, saat Calvin mengantar Alec pulang, wajah Calvin terlihat tidak begitu baik. Tapi Calvin sendiri tidak ingin mengatakan apa yang terjadi padanya. Jadi Alec hanya diam.

Happiness For 10,000 Years [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang