Chapter 22 : New Hope

30 9 6
                                    

Keadaan begitu kaku, Mary dan Alec berdiam di ruang tamu rumah Alec. Mary sendiri bingung harus apa. Ia harus menemukan suatu alasan agar Alec mau menerimanya sebagai kekasih tanpa curiga.

"Umm... Alec... aku hari ini baru paham."

Mary memulai pembicaraan. Mary terus menunduk, tidak berani menatap Alec.

"Paham akan apa Mary?"

Mary menghela napasnya dengan berat.

"Paham, bahwa Calvin bukanlah sosok pria yang tepat untukku."

Alec berusaha menangkap maksud dari ucapan Mary.

"Ha-hari ini... aku melihatnya berciuman sangat mesra dengan perempuan lain."

Alec mengerenyitkan alisnya.

"Sungguh? Tapi dari yang kulihat, cintanya padamu tulus. Apa yang terjadi?"

Mary menggeleng.

"Kalau cintanya tulus padaku, ia tidak mungkin melakukannya Alec!"

Alec hanya memperhatikan Mary dengan tatapan sedikit tak percaya.

"Aku baru sadar, selama ini... aku telah melewatkan seorang yang sangat mencintaiku, bahkan harusnya kucintai dia."

Alec kembali mengerenyitkan alisnya. Ia bisa menangkap apa yang akan di ucapkan Mary selanjutnya. Tapi Alec hanya diam, menunggu Mary melanjutkan ucapannya.

"A-alec... ma-maukah ka-kamu memberiku kesempatan? Ma-maukah ka-kamu membiarkan a-aku mencoba u-untuk me-mencintaim-mu?" ungkap Mary terbata-bata.

Alec memeluk Mary, berusaha menenangkannya. Mary terisak dalam pelukan Alec.

Ini aneh, tiba-tiba Mary memutuskan bersama Alec, sedangkan sebelumnya, Mary menolak Alec mentah-mentah. Mungkinkah Mary telah mengetahui penyakit Alec melalui Calvin?

...

Tok..tok..tok..

Suara pintu diketuk. Calvin membuka pintu rumahnya.

"Eh? Alec? Ada apa?"

Calvin menyambut Alec yang berdiri di depan pintunya.

"Aku ingin bertanya sesuatu." ujar Alec yang tertunduk.

"Apakah kau meninggalkan Mary karena aku? Karena kamu sudah tahu penyakitku?" tanya Alec yang masih tertunduk.

Calvin menghela napasnya.

"Tidak, bukan karena itu."

Alec menatap mata Calvin. Alec tersenyum sinis.

"Jangan menipuku."

Calvin mengalihkan pandangannya.

"Untuk apa aku menipumu?"

Alec terus menatap Calvin dengan serius.

"Kalau begitu tatap mataku dan katakan padaku bahwa kau meninggalkan Mary bukan karena penyakitku ini!"

Calvin tetap tidak bisa menatap Alec.

"Tatap aku!" pekik Alec.

Calvin tidak bisa menatap Alec, matanya pun mulai berkaca-kaca.

"Sesungguhnya kau tidak rela melepaskan Mary kan?! Lalu kenapa kau lepaskan dia?! Aku tidak menginginkannya! Dia memang ditakdirkan bersamamu Cal! Tolong jangan lepaskan dia hanya karena penyakitku."

Calvin berusaha mencari alasan agar Alec percaya.

"Alec, dengarkan aku. Hubunganku dan Mary... tidak disetujui oleh mama. Terpaksa aku harus melepasnya. Masalah aku dan Mary tidak ada hubungannya dengan penyakitmu. Sungguh, percayalah padaku."

Happiness For 10,000 Years [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang