#4

206 6 0
                                    

Gavin memutuskan untuk keluar dari sekolah dengan memanjat pagar belakang sekolahnya tanpa sepengetahuan satpam. Gavin berjalan dengan raut muka lesu, dilema, galau, pokoknya campur aduk jadi satu menjadi sebuah Kesedihan yg mendalam. 
Sejak Papanya meninggal, Gavin belum bisa mengembalikan keceriaan dan semangatnya. Dan sekarang dia harus bersedih lagi dengan keputusan Mamanya untuk menikah lagi. Dia sangat terpukul dengan keadaan ini.

Tiba-tiba ada sebuah mobil Jazz berwarna putih berjalan pelan dari samping Gavin dan kemudian berhenti didepan Gavin berdiri. Keluar seorang cowok berparas bule ganteng, badan tinggi tegak, dan masih memakai seragam sekolah. Dia berdiri menatap Gavin saat ini, bola matanya sangat indah berwarna coklat layaknya orang barat. Rambutnya yg sedikit pirang menambah aura kebuleannya.
Gavin menatapnya dengan tajam, sepertinya dia pernah bertemu dengan cowok itu, dan dia berjalan mendekati Gavin berdiri.

"Hai.. " sapa cowok itu ramah dengan melempar senyuman

"Loe.. Sepertinya gue pernah lihat loe.." kata Gavin masih menduga-duga

Cowok itu tersenyum tampan "Kita pernah dinner bareng waktu itu, Loe sama Nyokap dan gue sama bokap gue.."terang Cowok itu

"Oiya.." Gavin baru sadar dan menepuk dahinya "Loe Jordhan kan anaknya Om George..?" tanya Gavin memastikan

"Iyaa, by the way bukannya sekarang masih jam sekolah? Kok loe udah berkeliaran dijalan?" tanya Jordhan

"Emang.. Tapi gue kabur dari sekolah" jawab Gavin datar, kakinya menendang-nendang aspal tidak jelas

"Kenapa kabur??"

"Lagi bete aja.. Loe kan juga harusnya masih disekolah, ngapain sekarang malah dijalan?"tanya Gavin balik

Jordhan menarik napas panjang dan menghempaskannya "Ada meeting guru disekolah, jadi semua siswa dipulangin.."

Gavin manggut-manggut, "Ya udah, gue pergi dulu.." kata Gavin kemudian

"Eh mau kemana??" tanya Jordhan

"Hmm.. Gak tahu kemana.."

"Ikut gue aja..!!"Jordhan menarik tangan Gavin mengajaknya masuk kedalam mobil

"Loe mau nyulik gue??" tanya Gavin protess

"Sudahlah, loe ikut aja.." mereka berdua sudah berada didalam mobil, Jordhan melajukan mobilnya dengan segera

"Loe ngajak gue kemana sih? Gak sopan banget jadi cowok.. " protes Gavin kesal

"Jangan sewot gitu napa? Gue minta maaf kalau gue agak maksa loe barusan.."

"Apa?? Agak maksa? Loe tuh udah nyulik gue dengan pemaksaan, loe masih bilang agak??"

"Iya.. Iya.. Sorry.. Gue berniat baik kok sama loe. Gue cuma mau ajakin loe maen doang"

Gavin terdiam, ekspresi wajahnya masih terlihat kesal dan marah. Dia enggan mengeluarkan kata-kata lagi

"Oiya sebentar lagi loe bakal jadi adhik tiri gue ya.." celetuk Jordhan menyentil hati Gavin seketika

"Jangan bahas itu!!" jawab Gavin masih tetap fokus menatap kedepan

"Loe gak suka dengan hubungan nyokap loe sama bokap gue??"

"Gue belum siap punya Papa tiri" jawab Gavin singkat

"Kenapa gitu?"

"Emangnya loe suka dengan pernikahan bokap loe dan nyokap gue??" tanya Gavin balik dengan menatap dengan tajam kearah Jordhan. Jordhan tidak menjawab pertanyaan Gavin, dia hanya diam dan fokus nyetir menatap kedepan. Entah apa yg saat ini sedang dia pikirkan.
"Kenapa diem? Gak bisa jawab?" tanya Gavin ketus

My Brother Is My Boyfriendᴅ ( COMPLETED!! )Where stories live. Discover now