#10

155 4 0
                                    


Gavin Pove

Gue gak tahu kenapa semalem terasa sakit banget hati gue denger Jordhan bilang kalau gue adalah adiknya. Kenapa rasanya hati gue gak terima dengan semua itu? Padahal apa yg dikatakan dia memang benar adanya, kalau gue adalah calon adik tirinya dan gue bakal tinggal seatap sama dia. Tidak bisa dipungkiri kalau rasa cinta gue ke Jordhan itu gak bakal terbalas sampai kapanpun juga..
Gue memang bodoh, bahkan saking bodohnya gue dengan mudah mencintai cowok yg sama sekali tidak pernah mencintai gue. Dan dia bakal terus anggep gue itu adiknya.. Tapi entah kenapa gue selalu nyaman berada didekat dia, saat dia memandang, tatapannya sangat damai menyentuh bola mata gue.
Dia selalu memberikan perhatian lebih pada gue. Dan ternyata selama ini gue salah mengartikan perhatian dia ke gue..

Tok.. Tok.. Tok..

Gue mendengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Dan tiba-tiba Mama masuk kedalam kamar gue, duduk disamping gue

"Sayang, Jordhan udah jemput tuh didepan.. Dia kakak yg baik dan perhatian ya sama adiknya.." kata Mama membelai rambut gue lembut

"Hmm.. Iya Ma, Gavin berangkat dulu"

"Kamu sarapan dulu gihh.. "

"Gavin sarapan disekolah aja Ma, lagian udah siang ini.."

"Ya sudah, yg rajin ya brlajarnya.." Mama mengecup keningku

Dan aku mencium tangan Mama untuk berpamitan, kemudian berlari keluar rumah menemui Jordhan yg sudah menunggu disamping mobilnya

Gue gugup saat melihat Jordhan sudah berdiri didepan gue sekarang. Jantung gue berdetak sangat kencang saat dia mulai menatap mata gue begitu tajam. Sebelum hati gue meleleh, gue langsung mengajaknya berangkat. Jordhan akhirnya melajukan mobilnya

"Kamu tidur nyenyak semalem?" tanya Jordhan memulai pembicaraan

Gue menganggukkan kepala "Heem" jawab gue singkat

"Kamu belum sarapan ya?" tanya dia lagi

"Darimana loe tahu?" tanya gue

Tanpa basa basi Jordhan menyodorkan kotak bekal kepada gue "Nih, makan..!" kata Jordhan masih fokus menyetir

"Apa ini?"

"Itu roti tawar bakar isi nuttela sama keju.."

Gue langsung membukanya, kemudian memakannya. "Loe tiap hari bikin ini?" tanya gue sambil mengunyah

"Enggak, ini tadi aku sengaja bikin buat kamu.."

Uhukk.. Uhukk.. Gue langsung tersedak mendengar Jordhan berkata demikian. Apa ini juga bentuk perhatiannya pada adik??

"Hati-hati dong makannya.. Nih kamu minum!" Jordhan langsung menyodorkan sebotol susu coklat untuk gue. Dia sengaja menyiapkan bekal buat gue pagi ini. Dia sangat perhatian sama gue, dan bodohnya gue salah mengartikan perhatiannya itu..

"Thanks.. Tapi lain kali gak perlu seperti ini lagi" kata gue sedikit ketus

"Kenapa? Kamu gak suka?"

"Gue cuma gak mau merepotkan orang lain.. "

"Kamu anggap aku orang lain?" Jordhan sedikit emosi dengan perkataan gue kali ini

"Engg.. Maksud gue, gue cuma gak mau ngerepoting loe aja.." jawab gue gelagapan

"Gav, tiga hari lagi kamu bakal jadi adik aku.. Dan kita akan tinggal bersama nanti"

"Kata siapa kita akan tinggal bersama?" tanya gue ketus

"Maksud kamu?"

"Gue bakal tetep tinggal dirumah gue yg sekarang, terserah Mama kalau dia mau tinggal sama Om George dirumahnya.. Yg pasti gue sampai kapanpun bakal tinggal dirumah gue sendiri!!" terang gue dengan ketus

My Brother Is My Boyfriendᴅ ( COMPLETED!! )Where stories live. Discover now