Sudah beberapa hari ini Gavin murung dan susah diajak ngobrol. Dia lebih memilih pergi keluar kota sendiri untuk menenangkan hatinya.
Dia memilih tempat Pegunungan yg sejuk sebagai tujuan menyendirinya. Gavin tinggal disalah satu Villa milik George di Batu Malang. Dia ingin rehat sejenak dari pekerjaan dan situasi dirumahnya saat ini.
Menyendiri adalah keputusan terbaik untuk dia saat ini pasca Axcel mengeluarkan ultimatum perpisahan padanya. Tidak hanya itu, keesokan hari setelah Axcel memutuskan untuk berpisah dengannya, Axcel datang padanya. Gavin mengira Axcel berubah pikiran dan mengajaknya untuk balikkan lagi, tapi ternyata Axcel malah ingin berpamitan pada Gavin. Axcel akan meninggalkan kota ini dan kembali tinggal bersama Papanya di Jerman, dan dia akan menetap disana. Mungkin itu alasan Axcel untuk melupakan Gavin.
Terang saja Gavin semakin terpukul dengan keputusan Axcel yg sangat cepat itu. Dia tidak menyangka kalau masalahnya bakal serumit ini.Sudah dua hari Gavin tinggal di Villa sendiri, dia lebih betah tinggal di Villa ketimbang dirumah. Seolah dia tidak ingin balik lagi kerumah, disini dia bisa betah karena banyak pemandangan hijau menarik pandangannya.
Kebetulan juga di Villa ini ada pasangan suami istri yg memang ditugaskan untuk menjaga dan membersihkan Villa setiap hari. Jadi Gavin tidak sendiri, karena ada Bi Jum yg menemaninya di Villa. Sementara suaminya Pak Hen membersihkan kebun depan dan belakang. Sudah sekitar lima tahunan pasangan suami istri ini menjaga Villa George sejak anak semata wayangnya meninggal dunia. Pak Hen meninggalkan rumahnya dikampung yg saat ini ditempati oleh Adiknya dan keluarga.
Gavin sedang berjalan-jalan sendiri sambil menikmati suasana Pagi yg sejuk dan segar. Dia mengepakkan kedua tangannya sambil menghirup udara yg masih berembun.
Gavin berjalan menuju danau yg, tidak jauh dari Villa, danau itu sangat cantik karena banyak bung-bunga menghiasi pinggiran danau. Ditambah suara burung camar sedang bernyanyi disetiap pohon. Gavin mengetahui keberadaan Danau ini dari Pak Hen, tempo hari Pak Hen senagaja mengantar Gavin bermain kedanu ini. Dan Gavin sangat tertarik dengan pemandangan yg asli masih sangat alami banget karena belum banyak orang luar yg mengetahui keberadaannya. Masyarakat sekitar menyebutnya Danau Ratu karena kecantikkan pemandangannya.
Gavin duduk ditepi danau sambil berkaca diatas air yg nampak bayangan wajahnya
"Danau, entah kenapa aku sangat menyukaimu.. Kamu begitu cantik dengan hiasan bunga-bunga disekitarmu.." ucap Gavin sendiri "Aku pasti akan merindukanmu jika nanti aku sudah kembali kerumah.. Tapi aku janji, aku akan kembali lagi kesini untuk melihat keindahanmu.."
"Kembali bersamaku.." ucap seseorang dari belakang
Gavin terkejut dan langsung menoleh kebelakang
"Jordhan? Kamu kok bisa ada disini?" tanya Gavin yg terkejut tiba-tiba Jordhan sudah berdiri dibelakangnya
"Iyaa,aku dianter Pak Hen barusan.." jawab Jordhan sambil berjalan kearah Gavin
"Kamu ngapain kesini?""Pertanyaan bodoh!! Aku kesini ya kangen kamulah.." jawab Jordhan meringis
Gavin tersipu malu mendengarnya "Kangen? Emang masih boleh?"
"Kenapa gak boleh?? Kangen sama orang yg aku sayangi kan wajar, dan gak melanggar hukum.." ungkap Jordhan
"Hmm.. Terserah kamu aja lah"
"Kok gitu? Kamu gak sayang lagi sama aku?"
"Hahh.. Pertanyaan macam apa itu?"
"Kenapa? Kalau aku sampai detik ini masih sayang dan cinta sama kamu.."
Gavin terdiam, dia bingung mau berucap seperti apa, Jordhan sangat frontal mengungkapkan perasaannya tanpa berpikir panjang
"Kamu kok diem? Apa kata-kataku ada yg salah? Atau aku terlalu frontal dengan perasaanku?"
"Jordhan, jujur.. Aku masih cinta sama kamu sampai detik ini. Tapi apa daya, hubungan kita gak bisa lebih dari seorang Kakak Adik.."
"Kata siapa? Itu kan dulu.."
"Maksud kamu?"
"Hmm.. Makanya jangan ngilang mulu, jangan kebanyakan menyendiri.. Jadi gini kan akibatnya.."
"Aku semakin gak ngerti dengan maksud kamu.."
"Sayangku yg cantik, Mama dan Papi sudah tahu semuanya. Tentang kita, tentang perasaanku dan kamu. Dan syukurlah mereka memberi restu hubungan kita.." ungkap Jordhan
"Kamu serius? Gak bohong?" Gavin terkejut dengan ungkapan Jordhan
Jordhan menganggukkan kepala mengiyakan "Iyaa, makanya aku kesini jemput kamu, aku pengen kita memulai lagi hubungan yg penug cinta, damai dan berakhir pada sebuah Pernikahan.." Jordhan merogoh saku celananya mengambil sesuatu
Jordhan meraih tangan kiri Gavin,kemudian menyematkan sebuah cincin cantik kejari kelingking Gavin
"Cincin ini tanda awal hubungan kita,aku berharap kamu bisa menjaga cincin ini dengan baik seperti kamu menjaga cinta kita dengan tulus.."Gavin sangat terharu dengan ucapan Jordhan yg membuat hatinya luluh "Aku gak nyangka kamu seperti ini, aku.. Aku.. Speechless banget.." ucap Gavin
Jordhan mencium keduan tangan Gavin "Aku mencintaimu Gavin, sangat mencintaimu. Aku tidak mau kehilanganmu untuk yg kedua kalinya. Aku janji akan selalu ngertiin kamu.."
"Makasih Jor, aku juga mencintaimu.. Aku akan berusaha menghilangkan sifat egoisku ini dan belajar mengerti posisimu.."
Jordhan memeluk erat tubuh Gavin, Gavin menangis bahagia dipelukkan Jordhan. Danau Ratu menjadi saksi kembalinya cinta mereka kala itu. Jordhan memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya kewajah Gavin, hingga hidung mereka saling bersentuhan. Pelan-pelan Jordhan mencium lembut bibir tipis Gavin yg berwarna merah muda dengan sedikit gugub, takut kalau Gavin akan marah dan bisa-bisa menamparnya. Tapi entah kenapa Gavin memberi ruang dengan membuka sedikit bibirnya sehingga bibir Jordhan leluasa melumat Bibir Gavin.
®®®
"Kapan kamu mau pulang?" tanya Jordhan pada Gavin saat mereka sedang duduk santai di teras Villa ditemani secangkir teh hangat serta biskuit
"Aku masih betah disini.." jawab Gavin sambil menikmati biskuit
"Mama mengkhawatirkan kamu, ponselmu juga belum aktif sampai sekarang"
"Iyaa nanti aku aktifin"
"Kerjaan kamu gimana? Sampai kapan kamu disini?"
"Iyaa.. Iyaa.. Besok kita balik kerumah" ucap Gavin tersenyum cantik
"Syukurlah kalau gitu.."
"Oh iyaa, apa kabar toko kamu?"
"Baik dan lancar.. Kamu gimana kabar novelnya?"
"Hmm.. Aku belum nulis lagi, belum ada inspirasi juga. Aku masih nunggu Premier Film dari novelku" terang Gavin
"Kapan bakal tayang perdana?" tanya Jordhan sangat antusias
"Masih bulan depan.."
"Semoga sukses yaa.."
"Amin.. Thanks sayang.."
"Aku sangat beruntung punya kekasih yg sangat berbakat seperti kamu.. Udah gitu cantik lagi.." puji Jordhan membuat Gavin tersipu malu
"Gombal banget sihh.. "
"Engga gombal, tapi ini pujian tulus aku buat kamu.." Jordhan memegang kedua tangan Gavin, dia berusaha meyakinkan Gavin agar percaya dengan perkataannya
"I Love you so much.." ucap Gavin
Jordhan segera meraih tubuh Gavin dan memeluknya "I love you too.. Aku mencintaimu lebih dari apapun Gavin"
®®®
YOU ARE READING
My Brother Is My Boyfriendᴅ ( COMPLETED!! )
RomanceNamaku Gavin Andhara Pratama (Gavin dibaca Jevin) Hidupku berubah 360° setelah Papaku meninggal.. Pada akhirnya Mamaku memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang Pengusaha kaya bernama George Forheid Namun Papa tiriku adalah lelaki yg baik, dia m...