#29

99 2 0
                                    


Gavin sedang dikejar Penerbit untuk segera menyelesaikan novelnya, karena mau tidak mau satu minggu lagi akan Terbit. Dan sudah ada seorang Produser yg melirik cerita Gavin untuk segera di filmkan. Namun Gavin masih belum tertarik dengan tawaran itu. Dia masih ingin merasakan novelnya laris dipasaran, setelah itu barulah dia memberi izin untuk menjadikan cerita novelnya itu dikemas menjadi sebuah Film..

Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukkan pintu kamar Gavin

"Masuk..!!" ucap Gavin

"Lagi apa sayang?" tanya Meriska yg tiba-tiba datang tanpa memberi kabar

"Eh Mama,. Kok gak bilang kalau mau kesini?" tanya Gavin

"Iya Mama dikasih tahu Jordhan kalau dia abis ketemu kamu, trus dia gak sengaja nabrak mobil kamu.." terang Meriska

"Ouhh.. Iya, dia gak sengaja nabrak. Soalnya Gavin ngerem mendadak Ma.." terang Gavin

"Sudah dibawa ke bengkel mobil sayang?"

"Belum Ma, Gavin masih butuh buat bolak balik ke Kantor soalnya.."

"Sayang, kamu bisa pakai mobil Mama aja dulu. Biarin mobil kamu masuk bengkel.."

"Enggak ahh Ma, biarin aja dulu.."

"Ya sudah terserah kamu aja.."

"Eh, Mama bawa apa itu?" tanya Gavin melihat Meriska memegang kantong kresek ditangannya

"Oh iya Mama lupa, ini Mama beliin kamu Cake tiramissue" Meriska membuka bungkusan itu

"Waahh.. Mama tahu aja apa yg aku suka"

"Pastinya dong sayang.." Gavin mengambil potongan cake tiramissu kesukaannya

"Gimana? Enak??"

"Enak banget Ma.."

"Syukurlah kalau kamu suka, Mama kedepan dulu ya.."

"Kemana Ma?"

"Mama istirahat dulu dikamar sayang.."

"Mama mau nginep?"

"Enggak, nanti malem Papi mau jemput"

"Ouhh..." Gavin terlihat kecewa, karena selama ini Meriska memang tidak pernah tidur dirumah. Dia datang kerumah hanya sekedar menengok Gavin atau memberi gaji untuk Sopir dan Pembantu dirumah.
Namun Gavin mencoba mengerti akan keadaan ini, karena bagaimanapun juga Meriska sudah punya keluarga baru yg harus dia urusi. Lagipula semua ini juga atas kemauan Gavin untuk tidak tinggal bersama Meriska dirumah George. Gavin lebih memilih tinggal dirumah peninggalan Papanya. Karena dia sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan rumah itu sampai kapanpun

                             ®®®

Gavin menyerahkan Cetakan ceritanya pada Team Editing agar segera diproses menjadi sebuah novel dan segera Terbit.
Gavin akhirnya lega karena sudah menyelesaikan novelnya dengan baik meski butuh pengorbanan tidak tidur dari pagi sampai malam. Namun novelnya dibuat bersambung, karena Gavin masih dilema dengan isi cerita didalam novel itu yg menyambung dengan kisah hidupnya.

Gavin keluar dari ruang editing menuju ke ruang Pimpinan Penerbit. Didalam ruangan sudah menunggu Pimpinan dan beberapa orang laki-laki yg berpenampilan rapi.

"Selama siang.." sapa Gavin masuk kedalam ruangan

"Selamat siang Gavin.." Jawab Pak Leo selaku Pimpinan

"Maaf saya telat Pak Leo" Gavin bersalaman dengan Leo kemudian berlanjut ke dua orang didalam ruangan itu

"Iya tidak apa-apa Gavin.. Oh iya, perkenalkan ini Pak Johan dan ini Pak Erick," Leo memperkenalkan para tamunya pada Gavin

My Brother Is My Boyfriendᴅ ( COMPLETED!! )Where stories live. Discover now