#28

97 3 0
                                    


Maaf ya readers, cerita disingkat saja yaa..
Soalnya bingung belum ada inspirasi mau dijabarin kayak gimana.. Xixi

Tapi jangan khawatir, ceritanya InsyaAllah ga bikin bosen kok.. Malah bikin Baper.. Hehe

Eitzz.. Jangan lupa kasih vote yaa buat cerita.ku..

Tiga tahun kemudian..

Setelah lulus sekolah Gavin kuliah di sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Surabaya dengan mengambil Jurusan Ekonomi Bisnis. Namun setelah kuliahnya berjalan dua semester, Gavin memutuskan untuk berhenti dan tidak melanjutkan kuliahnya dengan alasan tidak sesuai dengan Skill yg dia miliki. Tentu saja keputusan Gavin tersebut membuat Meriska dan George terkejut dan sempat tidak terima dengan keputusan Gavin. Meriska sangat ingin Gavin menjadi seorang Pebisnis seperti George. Namun sepertinya jalan itu bukan jalan masa depan Gavin. Karena dia lebih memilih menjadi seorang Penulis ketimbang melanjutkan kuliahnya. Gavin ingin fokus dengan tulisannya yg kemarin sempat terbit disalah satu majalah remaja dan menjadi booming, sehingga banyak berbagai Penerbit yg menginginkan dia untuk bergabung.
Akhirnya dengan jerih payah Gavin yg sering begadang sampai pagi tidak sia-sia, serta Meriska dan George akhirnya merestui keputusan Gavin untuk berhenti kuliah.

Saat ini Gavin bergabung di sebuah Perusahaan Penerbit yg Bonafide di Surabaya. Gavin menikmati profesi barunya yg sudah menjadi hobby yg bisa dibilang mengalir tanpa disengaja..
Dia merasa tak terbebani dengan pekerjaannya saat ini meskipun setiap hari dia harus begadang sampai pagi menyelesaikan karyanya. Karya Gavin yg sudah terbit adalah sebuah artikel tentang "Wanita Pejuang"
Karena Artikelnya menarik, maka dari itu Gavin banyak penawaran untuk bergabung di berbagai penerbit. Kali ini Gavin sedang mengerjakan Novel pertamanya yg sebentar lagi akan cetak.. Pihak Penerbit sudah membaca sinopsis novelnya, dan mereka sangat tertarik dengan alur cerita novel itu. Bahkan pihak Penerbit ingin membuat Film dengan hasil cerita dari novel Gavin. Namun Gavin masih menyanggupi karena novel yg dia kerjakan belum sepenuhnya selesai dan akan masuk editing.

"Permisi Non..." Bi Sani masuk kedalam kamar Gavin dengan membawa baki yg diatasnya berisi secangkir Teh hangat dan juga cemilan untuk Gavin

"Eh Bibi.. Bibi emang yg paling ngerti yaa.." kata Gavin tersenyum

"Hehe.. Biar gak capek liat laptop terus Non sambil ngeteh sama nyemil"

"Makasih yaa Bi"

"Iya Non, Bibi balik dulu ya Non"

"Iya Bi" Gavin melanjutkan pekerjaannya menghadap kelayar komputer

                                ®®®

Pagi yg sejuk,.
Embun yg masih menempel dedaunan menambah kesegaran pagi ini,.
Kicauan burung camar yg terdengar merdu dan gemuruh menghiasi pagi

Pagi datang setelah gelap berubah menjadi terang
Pagi datang setelah bulan digantikan sang Mentari

Sepertinya pagi sudah menjadi rutinitas Gavin untuk tidur pulas setelah semalaman berkutat didepan layar laptop
Sejak berkarier menjadi seorang Penulis, Gavin menjadi Insomnia. Hampir tiap Jam lima pagi dia baru mulai tidur sampai siang jam 12.00.

Rutinitas seperti itu dia jalani dengan senang hati karena memang sudah menjadi pilihan hidupnya. Tapi dibalik semua itu ada seorang Axcel yg senantiasa mendampingi dan mensupportnya.

Tepatnya lima bulan yg lalu Axcel memberanikan diri menyatakan isi hatinya pada Gavin. Dan Gavin menerima cinta Axcel dengan senang hati, karena selama ini dia merasa bahwa Axcel orang yg sangat peduli dan sangat perhatian padanya. Namun dibalik semua itu, masih tersimpan nama Jordhan didalam hatinya. Meskipun Jordhan sudah tidak pernah menghubunginya lagi. Gavin mencoba melupakan Jordhan dengan menjalin hubungan bersama Axcel.

My Brother Is My Boyfriendᴅ ( COMPLETED!! )Where stories live. Discover now