#17

111 3 0
                                    


Gavin Pove

Malam ini Jordhan menginap dirumahku tidur dikamar tamu. Aku senang karena Jordhan sangat perhatian banget sama aku. Dia selalu menjagaku saat aku tidak bersama Mama. Jordhan memang cowok yg bertanggung jawab dengab tugasnya. Tidak salah jika dia selalu ditugaskan menjadi Ketua OSIS disekolahnya selama dua tahun berturut-turut. Karena memang tanggung jawabnya terhadap segala tugas yg dia jalani sangat besar. Dan karena dia bertanggung jawab dengan pekerjaannya sebagai pelajar yg berprestasi disekolah, dia sampai tidak terpikirkan untuk berpacaran selama ini. Jordhan ingin fokus belajar untuk mempertahankan predikatnya menjadi siswa paling berprestasi ketimbang berpacaran. Tapi semua itu bukan berarti Jordhan cowok yg cupu atau kuper bahkan kutu buku, dia tergolong cowok idola disekolah bukan karena dia berprestasi saja, tapi dia juga tampan dan kaya. Tidak sedikit cewek yg ngantri untuk dapetin hati Kakak tiriku ini, tapi memang dia cuek dengan semua itu, jadi dia lebih memilih untuk fokus belajar. Namun bukan berarti Kakak tiriku ini sombong, justru dia sangat baik pada semua orang disekitarnya. Termasuk padaku saat ini..

Aku diam-diam mengagumi sosok Kakak tiriku, pelan-pelan aku mulai menyukainya lebih dari seorang Kakak pada Adiknya. Tapi entah kenapa aku takut kalau Jordhan hanya menganggapku sebagai Adiknya saja. Aku lebih memilih menutup rapat-rapat perasaanku pada Jordhan, ketimbang harus mengungkapkannya.

Aku dan Jordhan sedang bersantai ditepi kolam renang halaman belakang rumah. Ngobrol berdua dengan ditemani secangkir teh hangat dan biskuit kelapa manis.

Author Pove

"Kamu sudah tidak takut untuk berenang lagi sekarang?" tanya Jordhan

Gavin menggelengkan kepala pelan "Aku sudah mengikhlaskan kepergian Papa, dan sekarang aku memulai kehidupan baruku dengan berlatih berenang lagi. Aku udah berusaha menghapus kenangan terburuk dalam hidupku, Life must go on!!" terang Gavin pada Jordhan sambil menatap langit dengan berjuta bintang bertaburan disana

"Syukurlah, akhirnya kamu menyadari semua ini. Hidup memang terkadang pahit, tapi alangkah baiknya jika kita menabur gula dikepahitan itu. Meskipun rasa pahit yg sudah ditabur gula masih berasa, tapi minimal masih ada rasa manis yg kita rasakan.." terang Jordhan membuat Gavin terenyuh

"Aku mulai sadar, bahwa sekarang aku mempunyai keluarga baru yg menyayangiku tanpa pamrih" ucap Gavin menatap Jordhan

"Kamu tidak perlu khawatir, karena aku akan selalu menemanimu, menjagamu sampai kapanpun.." Ucap Jordhan membuat air mata Gavin mulai menetes pelan

"Makasih atas semuanya" kata Gavin dengan nada sendu

"Mulai sekarang, aku hanya ingin kamu meneteskan air mata kebahagiaan saja. Bukan air mata kesedihan. Karena aku akan selalu menghapus air matamu disaat kamu meneteskannya.." terang Jordhan penuh dengan kata-kata mellancollis

"Tapi kalau kamu sudah menikah nanti, apa kamu masih bisa menghapus air mataku??" tanya Gavin menundukkan kepala sedih

"Aku hanya akan menikah dengan gadis kecil ini saja, tidak mau dengan yg lain" jawab Jordhan

Kepala spontan mendongak keatas, terkejut dengan ucapan Jordhan barusan "Maksudmu??"

"Aku mencintaimu Adik manis" jawab Jordhan sambil memegang dagu Gavin lembut

"Jangan bercanda Jordhan, ini sudah hampir larut malam"

"Aku tidak pernah bercanda untuk urusan hati,. Aku serius!!" jawab Jordhan menatap kedua bola mata Gavin dengan tajam "Lihat mataku!! Tidak ada warna kebohongan disana.."

"Tap.. Tapi.. Kenapa kamu bisa menyukaiku?"

"Dari awal aku bertemu denganmu, aku sudah merasakan perasaan yg aneh dan tidak biasa aku rasakan. Dan dengan seiring berjalannya waktu, aku mengerti bahwa ini adalah perasaan cinta pada seorang gadis. Dan itu kamu.." terang Jordhan panjang lebar "Aku tidak mengerti kenapa bisa sesingkat ini, tapi inilah yg aku rasakan sejak kemarin-kemarin. Dan rasanya hatiku cemas saat aku bertemu denganmu karena aku tidak segera mengungkapkan padamu.."

Gavin tidak berucap sama sekali, dia cuma menatap dan mendengar ungkapan isi hati Jordhan yg selama ini dia simpan.

"Belum pernah aku merasakan perasaan ini sebelumnya pada cewek lain. Kamulah cinta pertamaku.. Asal kamu tahu, saat tadi kamu bersama Dimi, dan kamu memakai jaket miliknya, aku merasakan perasaan cemburu yg amat mendalam. Aku sangat tidak menyukai itu, tapi aku berusaha mempertahankan emosiku untuk tetap rileks didepanmu dan juga cowok itu" ungkap Jordhan panjang lebar, dia sudah sangat lega dengan mengungkapkan semua perasaannya pada Gavin

"Jordhan, selama ini aku juga diam-diam menyukaimu. Aku gak tahu kenapa bisa secepat ini mempunyai perasaan suka ke kamu. Aku rasa ini perasaan konyol yg gak boleh aku alami, karena kamu adalah Kakakku sekaligus anak dari Om George yg juga suami Mama aku. Aku terlalu bodoh karena berani menyukaimu."

"Gavin, kamu tidak bodoh.. Perasaan itu muncul kapanpun dan pada siapapun. Jangan pernah menganggap dirimu bodoh.." ucap Jordhan memegang kedua pundak Gavin sambil menatap wajah Gavin dengan penuh harap "Aku mencintaimu, dan kamu juga mencintaiku, kita saling mencintai satu sama lain. Aku ingin kita menjalin hubungan lebih dari seorang Adik dan Kakak.." tambah Jordhan mengurai senyuman

"Maksud kamu kita pacaran??" tanya Gavin memastikan

Jordhan menganggukkan kepala antusias "Kamu mau kan?"

"Tapi kalau Orang tua kita tahu, gimana??" Tanya Gavin khawatir

"Jangan sampai mereka tahu, bahkan semua orang tidak boleh ada yg tahu. Termasuk sahabat-sahabat kamu, kita bersikap seperti biasa. Kamu mau??"

Gavin menganggukkan kepala sembari mengurai senyuman bahagia "Iya aku mau.."

Jordhan mendekatkan wajahnya sangat dekat dengan Gavin, sampai-sampai kening mereka saling bersentuhan dan kedua bola mata masing-masing saling bertatapan. Keheningan menyelimuti hari itu, yg terdengar hanyalah desahan nafas Gavin dan Jordhan "So, hari ini detik ini adalah hari jadian kita. Hari Senin tanggal 05 Desember 2016 jam sebelas malem, dipinggir kolam rumahmu" ucap Jordhan terdengar romantis

Jordhan dan Gavin akhirnya resmi berpacaran malam ini juga. Gavin terlihat sangat ceria dan bersemangat kala itu, karena akhirnya perasaannya selama ini terjawab sudah. Dan jawabannya sangat membuatnya bahagia.

My Brother Is My Boyfriendᴅ ( COMPLETED!! )Where stories live. Discover now