END

198 34 4
                                    

Hari ini adalah hari dimana ulang tahun sekolah Bhina Dharma yang ke-14. Semua murid-murid telah menyusun acara untuk merayakannya.

Panggung sudah dibangun, kursi-kursi sudah berjejeran, hiasan-hiasan sudah ditempel, hanya tinggal menunggu waktu.

Gilang yang juga termasuk kedalam organisasi OSIS sedang berkecamuk dalam pikirannya sendiri. Bukan memikirkan tentang perayaan ini, melainkan keputusan yang telah ia raih.

Ia mengakuinya, ia mengakui bahwa perasaanya telah berubah menjadi cinta. Sampai akhirnya Gilang menangkap seorang wanita yang tengah duduk dikursi penonton yang sudah ia kenal sejak dulu.

Ia pun menarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu lalu membuangnya secara perlahan. Mencoba memberanikan dirinya dan melangkah untuk mendekati perempuan itu.

*

Yasmin yang tengah duduk dikursi penonton ditemani Sarah disebelahnya mulai merasakan ada seseorang yang mendekat kearahnya.

"Alex?" Yasmin menaikkan sebelah alisnya ketika melihat Alex yang sudah duduk disamping yang satu lagi.

"So?" Tanya Alex to the point.

"Gue bukan orang kaya lagi Lex, gue bukan dari keluarga pejabat tinggi lagi seperti dulu. Lo yakin mau sama gue?"

"Gue cinta karna perasaan bukan kasian. Percaya sama gue."

"Buat gue percaya."

*

Di panggung sedang menampilkan para siswa-siswi yang tengah menunjukan bakatnya masing-masing. Bukan hanya murid BD saja bahkan anak sekolah BU pun ikut merayakannya.

Gilang yang tadinya berniat ingin menghampiri Yasmin, harus mengurung niatnya dulu karna acara sudah dimulai dan iapun bertugas untuk mengatur semua ini.

Mungkin setelah perayaan ini selesai adalah waktu yang tepat untuk menagih jawabannya. Kedekatan bersama wanita itu telah menimbukan sebuah rasa. Kebersamaan dengannya telah memuncukan sebuah rasa suka.

Mata Gilang dan yasmin kini sama-sama tertuju keatas panggung yang terdapat seseorang yang sangat berpengaruh terhadap mereka berdua.

Kyaaa ada Alex....!!

Ganteng banget eh...!!!

Alex liat gue...!!!

ALEX...!!

Para penonton langsung berteriak histeris terutama pada kaum hawa, tapi tidak termasuk dengan Yasmin yang hanya menatapnya datar.

"Saya disini ingin menyanyikan sebuah lagu khusus untuk cewek yang ada disana." Laki-laki itu---Alex suaranya menggema pada microphone sambil menunjuk kepada Yasmin yang tengah cengo' mendendar pernyataannya.

Anjrritt...!!

Sar...Sar...bantuin gue!!

Sembunyiin gue dari sini!!

Gue malu!!

Yasmin sudah membeku ditempat, ia mencoba untuk menutupi dirinya ia mencoba menepuk-nepuk paha temannya itu agar membantunya yang kini sudah nge-blushing ditempat. Sontak semua para murid yang ada disana menyoraki mereka dengan siulan dan tepuk tangan. Alex mulai mendekatkan mulutnya pada microphone dan mulai menyanyikan sebuah lagu.

Since I've known you babe
(Semenjak aku mengenalmu, kasih)

You were a light for me
(Engkau tlah jadi cahaya bagiku)

But taste of your sincerity
(Tapi selera ketulusanmu)

Build me a world to believe
(Membangun dunia tuk diyakini)

But still there's a doubt
(Tapi tetap saja ada keraguan)

In you for loving me
(Dalam dirimu untuk mencintaiku)

Though deep down inside
(Meskipun di lubuk hatimu)

You see what's in me
(Kau lihat apa yang ada dalam diriku)

Be my lady 
(Jadilah perempuanku,)

Be the one
(Jadilah kekasihku)

And great things will come to our heart
(Dan hal-hal hebat kan datang ke hati kita)
 
You're my lady 
(Engkau perempuanku,)

You're my one
(Engkau kekasihku)

Givee me chance to show you love
(Beri aku kesempatan untuk tunjukan cinta kepadamu)


                      (Be My Lady - Sandy)


Pada bait-bait terakhir, Alex mulai turun dari panggung dan mulai berjalan kearah perempuan yang ia maksud.

Yasmin yang sepertinya menyadari itu mulai beku seketika. Tapi dirinya bersih keras untuk tetap menjaga imagenya. Yasmin berusaha untuk tetap tenang dan santai. Padahal mereka tidak tau bahwa dirinya sudah nge-fly kesurga sana.

Lenyapin gue dari sini...!

Arrghhh Anjir Lex tai...!

Gue harus gimana...!!!

Mampuss udah deket...

Masih dalam keadaan bernyanyi, tanpa disadari Alex sudah berada dihadapan Yasmin membuat jantungnya berdetak tidak karuan.

Alex manatap Yasmin lumayan lama, sampai akhirnya mengeluarkan kata-kata yang membuat orang disekitarnya terpana.

"Be my lady, Yasmin."

Semua orang ikut merasakan kebahagian mereka berdua, tak terkecuali Gilang. Gilang yang sedari tadi menyaksikannya sudah tertunduk lemah dan tumbang.

Kini Gilang tidak perlu menunggu sampai acara ini selesai, sebab dia tidak menginginkan lagi jawaban dari Yasmin. Tidak memintanyapun ia sudah mengetahui jawabannya. Dan secara tidak langsung dirinya sudah ditolak terang-terangan sebentar lagi.

Gue tau lo gak sayang, tapi gue pura-pura gak tau aja

Tapi Gilang tau, pasti keputusan yang diambil oleh Yasmin itu mungkin adalah yang terbaik untuknya. Gilang harus meratapi takdirnya, dirinya harus menerima kenyataan pahitnya.

Asalkan Yasmin bahagia dirinya juga akan ikut bahagia. Yasmin adalah bunga dan dirinya bukanlah lebahnya.

Kayaknya lo lebih bahagia ya sama dia? Yaudah gue yang pergi...

Teriakan-teriakan dari orang-orang yang sama-sama saling mendukung membuat Yasmin harus menjawabnya saat itu juga.

Yasmin menggehela nafas terlebih dahulu lalu mendongkak menatap Alex yang lebih tinggi darinya.

"Yes."

Kata-kata itu membuat ujung bibir Alex terangkat sempurna.

"Yes, what?" Tanya Alex mencoba mengulanginya.

Yasmin menghela nafas kecil lagi "Yes, i will be your lady."

Akhirnya cintanya itu terbalas oleh wanita itu. Begitu juga dengan Yasmin. Setelah mendengar kata-kata itu, Alex senang bukan main. Mungkin bila ia sedang tidak berada ditempat umum dirinya sudah loncat-loncat kegirangan dan berteriak sekencang-kencangnya.

Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?


*****************************

Yeayy....Akhirnya selesai juga, akhirnya Yasmin sama Alex juga, akhirnya Gilang tetep jomblo juga. Tapi nanti pasti ada EPILOGnya juga. Thank you ya, yang udah baca cerita ini sampe tamat.

Big Hug!



Fly High [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang