Perjanjian

206 46 0
                                    

Masa iya kami harus mengerjakan pr mereka semua, mana prnya matematika lagi, inimah pemerasan namanya. Tapi tenang aja kita gak bakalan ada campur tangan guru disini, kita bukan orang yang gampang aduan.

Yang akhirnya kami isi pr mereka tersebut dengan asal-asalan dan apa adanya, jadi jangan nyalahin kalo tuh nilai jadi jelek.

"Woii kalian sengaja ya ngerjain kita, kalo lo ngajak main sama kita mih sini kita ajarin cara maininnya." Tutur anak basket BU.

"Wow selow aja kale, kita kan disuruhnya cuman ngisi doang, ya kita isi apa aja." Jawab kami dengam santai.

"Tapi jawabannya salah semua Bego." Tutur mereka."Siapa bilang tuh jawaban bener,hah?" Jawab kita tak mau kalah."tap-"

"Udah, udah. Yasmin lo ikut gue." Ucap Alex memotong sambil menunjuk kearahku. "Kemana?" Tanyaku jutek."Pokoknya ikutin gue!" Balasnya memerintah.

Mau tak mau aku harus mengikutinya dari belakang yang entah kemana tujuannya. Dia memberhentikan langkahnya tanpa aba-aba yang membuat hidungku membentur punggung Alex.

"Lain kali,lo kalo mau ngerem jangan ngedadak!"Ucapku sambil mengelus-ngelus hidung mancungku.

"Emang ini lagi nyetir mobil apa? Tanyanya yang kini membalikkan badannya dan menatap kearahku.

"Bilang-bilang dulu kek." Jawabku ada adanya.

"Oh terus gue nanti harus bilang Yas gue mau berhenti nih, siap-siap ya! Kaya gitu?Ucapnya sambil mempraktikannya dengan lebay.

"Pokonya lo harus nurutin khusus perintah gue!" Ucapnya tiba-tiba memrerintah kepadaku.

Benar ternyata firasatku selama ini.

"Perintah lo?OGAH! Mendingan gue nurutin perintah orang lain daripada harus nurutin perintah orang kayak lo."  Balasku dengan tatapan tajam.

"Oh, lo berani ngelanggar perjanjian ini, hah?" Ancamnya padaku sambil menatapku garang dan aku menatapnya sinis, sampai beberapa detik kemudian akhirnya aku harus menuruti perkataanya "Ok, Fine."

"Bawain nih tas gue." Suruhnya sambil memberikan tasnya kepadaku, aku menatapnya sekejap lalu mengambil tas itu dengan terpaksa. Dia lalu tersenyum sinis lalu berjalan mendahuluiku.

Dasar cowok ini.

Dari belakang Alex tidak mengetahui bahwa sepanjang perjalanan aku tengah memakinya, mengejeknya, memberikan ekspresi aneh dari belakang yang ia tidak ketahui sampai-sampai aku menuruti gayanya ia berjalan.

"Lo ngapain?" Tanyanya yang tiba-tiba berbalik kearahku.

Sontak aku langsung terlonjat kaget dan langsung memberhentikan kelakuanku itu,aku jadi salah tingkah dan hampir saja tertangkap basah.

"Enggak kok, engga ngapa-ngapain. Ini tadi ada laler lewat terus gue matiin deh." Jawabku sambil mempraktikannya  dengan menepuk tanganku seolah-olah sedang menangkap lalat lalu membuangnya dan kuinjak-injak ditanah.

"Belum mandi sih lo, didatengin lalat jadinya." Jawabnya dengan santai sambil meneruskan jalannya.

Wah bener-bener tuh anak, pasti kalo gue rendos terus gue satuin sama gado-gado pasti enak.

Alex memberhentikan jalannya yang membuat aku ikut memberhentikan langkahku, kini posisiku sedang bersebelahan dengannya.

"Yasmin!" Panggilnya kepadaku."Apaan?"Jawabku sambil menatapnya datar.

"Liat." Ucapnya sambil menunjukan sebelah sepatunya kepadaku."Kenapa sepatu lo, mau gue bakar sampe angus?"Jawabku judes.

"Lo gak liat?" Tanyanya kepadaku yang semakin tidak kumengerti dengan ucapannya.

Fly High [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang