Aku tengah mengerjakan pr yang seharusnya kukerjakan dirumah, tapi karena bukunya ketinggalan dengan terpaksa aku harus menyalin pr temanku sendiri. Padahal semalam aku sudah bela-belaan mengerjakannya hingga larut malam dan sekarang bukunya malah ketinggalan.
Kamvrettt.......
Sedang sibuk-sibuknya menulis karna waktu masuk tinggal sebentar lagi, Gilang malah mengganguku.
"Yas gue mau ngomong nih." Ucapnya padaku."Entar aja, lo gak liat gue lagi apa." Jawabku sambil menulis dengan sedikit jengkel padanya.
"Tapi gue mau ngomong serius nih sama lo." Ucapnya lagi."Ngomong apaan sih?" Tanyaku lagi tetap sambil menulis.
Aku sudah tau watak Gilang sepeti apa, bila dia terus seperti ini dia tidak akan pernah berhenti berbicara ralat menggangu.
"Gue mau bilang tentang rahasia gue yang belum pernah gue bilangin kesiapa-siapa." Ucap Gilang yang membuatku sedikit tertarik dengan perkatannya.
"Rahasia apa?" Tanyaku yang kini berhenti menulis dan menatap Gilang penasaran.
"Yaudah sini dulu." Ajak Gilang sambil membawaku ketempat yang lebih tenang dan akupun menurutinya, aku bela-belaan meninggalkan pekerjaanku karna aku ingin tau rahasia Gilang.
"Tapi lo jangan kasih tau kesiapa-siapa ya!" Ucapnya padaku yang dibalas anggukan kepala. Aku benar-benar penasaran yang akan diucapkannya nanti.
"Tapi lo jangan kaget ya!" Ucap Gilang padaku.
"Iya iya buruan."
"Jadi gue itu punya indra ke enam." Tuturnya yang membuatku menatapnya lebar-lebar.
" Yang bener?" Tanyaku tak percaya padanya. Masa iya seorang Gilang bisa melihat mahluk kasat mata. Aku sudah berteman dengannya sejak kecil tetapi ia tidah pernah memberi tahuku sama sekali tentang ha itu.
"Beneran." Jawabnya serius. "Apa buktinya?" Tantangku pada Gilang.
"Soalnya, gue bisa ngeliat dan ngomong sama lo."
"Njir...."
Aku langsung memukul-mukuli Gilang tanpa ampun yang membuat ia meringis kecil. Bayangkan saja, aku sudah bela-belaan meninggalkan pr ku hanya untuk mendengarkan rahasianya dan sekarang ia malah iseng mengerjaiku.
Si dodol......
*
Karena tidur ralut malam jadi gini deh jadinya, kesiangan. Biasalah seorang novelis memang sibuk, karena sepanjang malam aku asyik berkutik pada laptop mengetik ceritaku sendiri. Mengapa malam hari? Kerena menurutku malam hari adalah dimana semua insipirasi dan imajinasiku hadir, ditambah kesunyian malam yang membangunkanku untuk berkarya, mengingat semua kejadian yang telah terjadi hari itu.
Dengan baju tidur yang masih kupakai dengan secepat kilat aku masuk ke kamar mandi dan setelah beberapa lama aku keluar dengan seragam batik sekolah. Menyisir rambut, memakai sepatu, membawa tas, memakai bedak.....tidak usah lah karena make up seorang wanita adalah senyumannya sendiri.
"Lama banget, kakak udah kelaperan ini" Ucap kakak laki-lakiku yang paling rese, menyebalkan, seru dan.....ganteng. Kalo kakanya ganteng berarti adiknya pasti cantik. Ya pasti.
"Kakak kan tau Yasmin kayak gimana." Balasku sambil duduk disebelah kakakku." Iya molor terus kan kaya kebo?" jawab kakaku jahil.
"Ih kakak kalo ngomong itu suka bener aja."Tuturku yang membuat seisi meja makan tertawa mendengar ocehan kami berdua.
Kami makan seperti biasa, sesekali aku mengambil ralat menyolong makanan yang ada dipiring kakakku dan kakakku membalasnya dengan mengambil piring tempat makananku.Curang.
"Udah,udah kak ngalah sama Yasmin." Mendengar ucapan ayahku, aku langsung menjulurkan lidah pada orang disebelahku ini dan kakakku sepertinya harus mendengar kata-kata ayahku. Aku menang.
"Bagaimana sekolah kalian berdua?" Tanya mamahku.
"Seperti biasa." Jawab kakaku."Kalo kamu yasmin?"Kini mamahku bertanya padaku.
"Luar binasa." jawabku membuat semua orang menatapku heran dan aku hanya fokus pada makananku dan tidak mau membahasnya, udah tau kan.
"kak pulang sekolah nanti latihan basket lagi ya!" Ucapku mengalihkan pembicaraan. "Siapp kapten!" Jawab kakakku dengan sebilas senyuman.
Setelah acara sarapan pagi selesai, aku dan kakakku langsung berangkat sekolah bersama dengan diantarkan oleh Pak Cecep sang sopir. Aku dan kakakku memang satu sekolah yang sama, hanya saja kakakku berada di kls XII-C yang berati hanya beda dua taun denganku.
Memang disekolah kami jarang bertemu satu sama lain dikarenakan kakakku selalu sibuk dengan urusan basketnya terlebih lagi dia sudah menjadi kaptennya. Dari sanalah mungkin aku bisa mengenal basket, yaitu dari kakaku.
Aku selalu memintanya untuk melatihku setiap pulang sekolah. Dia selalu mengajariku seperti layaknya seorang teman akrab bukan seperti adiknya sendiri karena aku seringkali diomeli dan dimarahi olehnya.
Menurutku dia adalah kakak yang unik dan berbeda, dia selalu mengerti perasaan dan masalah yang sedang kuhadapi walaupun dia berbeda gender denganku. Dia selalu memberikanku pelajaran dengan cara yang berbeda.
Tetapi bila ia sudah patah hati, patahnya itu minta ampun. Kakakku bisa saja berubah menjadi banteng dengan mata merah yang bertanduk. Pasalnya bila ia sudah patah hati seperti itu, segala benda-benda yang ada dirumah diseruduk olehnya, semua yang ada dihadapannya ditentang begitu saja.
Menakutkan.
Jadi bila kakakku sedang mengalami hal itu aku selalu menghiburnya lebih tepatnya lagi menjahilinya dengan cara mengibar-ngibarkan kain merah padanya seperti banteng yang akan menyeruduk kain merah itu.
Biasalah laki-laki, kalo sudah menyangkut paut dengan cewe mereka layaknya sebuah besi yang bisa lepek begitu saja.
Tapi jujur aku sangat bangga dengan kakakku maksudnya lihatlah dia, kakaku sudah bisa menjadi kapten basket dan membawa harum nama baik sekolah dia juga sudah membanggakan kedua orangtuaku.
Sudah besar nanti, aku ingin seperti dia. Seperti dia yang akan menjadi pemain basket yang handal yang akan membuat kedua orangtuaku bangga kepadaku.Mungkin bila kakakku sudah lulus nanti, aku yang akan menggantikannya sebagai kapten basket.
Suatu saat nanti mereka akan melihatku pulang membawakan piala kebanggganku dan medali yang dikalungkan keleherku, aku akan melihat mereka berdua tersenyum bahagia atas segala perjuanganku.
Hidup kujalani seperti dribble, saling memberi seperti passing, bertahan dan bersabar seperti defense, selalu melihat kedepan seperti offense, melihat masa depan yang tinggi seperti lay up, jangan melakukan kesalahan kepada sesamamu seperti melakukan foul. Itu prinsip yang diberikan kakakku kepadaku. Jadi bila kita belajar bermain basket berarti kita belajar menjalani hidup.
Katanya orang hebat adalah orang yang tidak percaya pada kehebatan, tetapi percaya pada perbaikan dan perubahan. Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata.
Itu adalah kata-kata yang selalu memberikanku semangat, dorongan dan motivasi. Kata-kata yang selalu ku ingat, kata-kata yang tak pernah kulupakan, kata-kata yang selalu kusimpan dalam memori. Kata-kata yang selalu diucapkan oleh kapten basketku sekaligus kakakku sendiri.
*************************
Hayo udah tau siapa kakaknya Yasmin?
Nex chapter akan ada Yasmin dan Cowo songong Alex.
Vote and commet!

KAMU SEDANG MEMBACA
Fly High [END]
Fiksi RemajaAre you gonna fly high? Or are you gonna fall? Amazing Photo and motivation by Helius-kun on devianArt google