It's time to weekend.
Mereka sudah datang ke rumah gue. Sedangkan gue masih berias di kamar.
"Tante? Arrashnya?" Tanya Kevin yang sudah duduk di ruang tamu bersama Mirella dan Denan.
"Sabar yaa, dia masih di kamar, Vin" Jawab mamah gue lembut.
Sehabis itu gue menuruni tangga rumah gue dan diikuti kakak gue dibelakang membawa koper sama barang gue, kakak gue itu lebih cocok jadi babu gue dhe. Seturunnya, gue menghampiri mereka di ruang tamu memakai hot pants,tanktop putih dan long cardigan berwarna merah maroon dengan uraian rambut yang berkilau.
"Stop! Taro sini aja." Suruh gue puas.
"Hai semua!" Gue membuka kacamata hitam gue, sangat sumringah.
"Cantik cantik." Sahut Denan disusul suara Kevin. "Bidadari."
"Jangan muji dia, nanti bisa sakau dia." Sela Kak Elvo.
"Apaan sih lo kak. Gue emang cakep, emang lo?!" Uraian tawa mulai terdengar.
"Udah siap semuanya Arrash? Gak ada yang ketinggalan lagi?" Tanya mamah gue memastikan.
"Nggak mah, udah lengkap."
"Oke, udah siap kan nih semuanya?" Mirella bangkit dan menanyakan kepada semuanya.
"Udah!!!!"
"Yaudah ayooo!"
"Bentar-bentar! Sebelum berangkat, lebih bagus lagi kalo foto dulu oke!" Kami mengambil posisi foto yang baik untuk mengarahkan tubuh pada camera DSLR di depan kami.
Kita berangkat ke bandara lebih cepat dari pada waktu yang sudah kita tentukan. Untung saja pesawatnya ga delay, jadi kita langsung cari tempat. Kurang dari satu jam kita berada di dalam pesawat, dan pesawat pun mendarat dengan mulus di bandara Pangkal Pinang. Kita semua dijemput supir dari resort papahnya Mirella.
"I'M READY FOR THE WEEKEND!!!" Teriak Kevin yang sudah duluan masuk ke dalam mobil.
"Norak ahh norak!!" Denan menyauti omongan Kevin.
"Anj." Kevin menoyor kepala Denan meledek.
~~
"Beuuhh resortnya luas banget Rel." Ucap gue memuji.
"Iyaa Rash."
"Sekarang langsung ke kamar yuk, pengen istirahat gue." Ajak Denan yang sudah letih.
Kita menyusuri sepanjang koridor resort dan berhenti di dua kamar yang bersampingan. "Ini kamar gue sama Arrash, samping baru kamar lo berdua." Mirella memberi masing-masing kamar.
Kamar gue berhadapan langsung dengan pantai yang super duper indahnya bukan main. "My god! Beach! Its really awesome men!" Ucap gue kegirangan.
"Rel ayoo yuk, keliling-keliling liat pantai atau apa kek!" Ajak gue memelas yang saat itu Mirella lagi sibuk merapihkan barangnya. Si Mirella emang rajin, beda sama gue yang ceroboh. Pantes aja Kevin lebih milih Mirella dibanding gue.
"Rash! lo ga liat gue lagi ribet kayak gini? Lo jalan bareng sama Kevin atau nggak si Denan aja yaa."
"Liat si gue" Gue menggaruk-garuk rambut gue malu. "Yaudah kalo ga mau, gue mau cari temen dulu ahh."
TOK TOK TOK
"Iyaa masuk."
"Ehh."
"What??"
"Jalan-jalan yuk."
"Ayoo Rash!" Akhirnya gue dapet temen jalan. Yeay.
"Ayoo Den. Lo ga mau ikut?" Ajak Kevin dengan nada lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak.
Teen FictionDiamku adalah cara mencintaimu paling sulit. Antara aku. Dia. Sahabatku? Dan perempuan itu. Lalu bagaimana dengan detak dalam hatinya yang selalu mengukir namaku? cover by kacamata graphic