CHAPTER 9

1.5K 183 5
                                    

Entah sudah berapa kali Radith memukulkan tangannya ke tembok. Yang jelas rasanya tangannya mati rasa. Radith menatap wajahnya di depan kaca.

Berantakan.

Hanya itu yang terlihat. Sudah satu minggu ini Radith tidak keluar kamar. Radith tidak mampu menampakkan wajahnya terutama di depan Mitha. Dia sudah kelewatan. Mitha pasti membencinya. Sikapnya keterlaluan dan semua itu karena kebodohannya sendiri. Radith salah paham. Ya, hanya itu yang dia tau. Dan kesalahannya itu ia ketahui karena Sarah yang memberitahunya.

***
Radith terpaku diam ketika tangan Mitha untuk ke dua kalinya menyentuh pipinya. Pertama kalinya Mitha menamparnya atau mungkin inilah pertama kalinya Mitha menampar seseorang. Bahkan saat Rio ketauan selingkuh, Mitha hanya diam dan tidak berbuat apa-apa. Mitha adalah orang yang sangat bisa menahan emosinya. Namun, kali ini Mitha mungkin sudah terlalu lelah. Dan Radith tau benar ini adalah salahnya.

Setelah Mitha menghilang dari pandangannya, Radith hanya diam tercengang. Antara ingin mengejar Mitha dan memeluknya atau ingin marah. Lamunannya buyar ketika ia merasakan seseorang memukul kepalanya.

"Lo goblok ya!"

"Apaan sih lo! Sakit."

"Lebih sakit mana pala lo apa hatinya Mitha. Lo temenan sama dia lebih lama daripada siapapun. Gue kira lo cukup kenal Mitha, nyatanya enggak. Lo lebih parah dari Rio, tau gak?"

"Maksud lo apaan sih? Gue gak ngerti."

Sarah menghela nafas, "sekarang gue nanya, lo marah-marah tadi itu kenapa? Cemburu?"

Radith diam tidak menjawab.

"Kali ini lo harus jawab. Jawaban lo bakal nentuin langkah lo selanjutnya."

"Iya gue cemburu! Gue gak suka Mitha deket sama cowok lain selain gue. Puas?!"

"Sekarang gue nanya, lo cemburu sama Rio apa Adam?"

"Pentingnya apa sih, sar? Toh bukan urusan lo juga kan? Udah ah minggir gue masih banyak urusan."

Radith sudah mulai melangkah meninggalkan Sarah, namun lagi-lagi langkahnya terhenti ketika Sarah mengucapkan sesuatu di luar dugaannya.

"Kalo lo cemburu sama Rio, gue pastiin lo udah buang-buang waktu."

Radith berbalik dan melangkah mendekati Sarah, "Gue udah bilang itu bukan urusan lo. Lagian gue terlalu sibuk buat cemburu sama Rio."

"Jadi siapa? Adam?" Sarah tertawa.

Radith mulai nampak kehilangan kesabaran, " lo tuh kenapa sih? Maksud lo ini apa?"

"Kali ini lo udah keterlaluan. Kalo lo cemburu sama Adam, lo salah besar. Adam itu kakak tirinya Mitha."

Tenggorokan Radith terasa kering. Radith hanya diam mematung.

"Jawab dulu, lo cemburu sama Adam?"

Radith tidak bisa menjawab. Ia mencoba mencerna semua yang dikatakan Sarah.

Adam? Kakak tiri Mitha?

"Adam itu kakak tiri Mitha. Anak mami tirinya yang dulu ikut neneknya di semarang. Sekarang pindah ke sini. Dia baru tau beberapa hari yang lalu pas pulang ke rumah papanya."

Radith mengedipkan matanya, menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mencari sebuah jawaban. Namun, semakin ia mencari, semakin ia merasa bersalah.

TROUBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang