8. Calon?

2.9K 140 2
                                    

Hari ini hari Rabu, hari dimana dilaksanakan ekskul. Eskul pertama dalam tahun ajaran baru ini hanya ada promosi dari setiap ekskul kepada para murid baru atau para junior. Sherren sendiri tertarik dengan 2 ekskul dalam sekolahnya ini, yaitu KIR atau mata pelajaran dan jurnalistik. Untuk mata pelajaran sendiri ia ingin ikut ekskul matematika, sesuai dengan hobinya. Namun selain itu, ia juga ingin masuk ekskul jurnalistik karena ia memang tertarik dalam bidang tulis-menulis dan foto-memfoto, sekolahnya ini juga sangat berprestasi dalam bidang ini. Hanya saja, 1 siswa hanya diperbolehkan memilih 1 ekskul. Sherren bingung. Apakah ia akan memilih KIR atau jurnalistik? Jika dipikir-pikir memang kalau KIR otaknya bisa berasap karena pasti pelajarannya lebih susah dari yang dipelajari sehari-hari. Jadi mungkin Sherren akan memilih jurnalistik. Lagipula Leona juga masuk jurnalistik, jadi ia punya teman di ekskul itu.

Ia pun masuk ke dalam kelas khusus ekskul jurnalistik. Di hari pertama hanya ada pengisian biodata dan ada tes sedikit, reporter maupun fotografer. Sherren sendiri adalah reporter dan Leona lah yang fotografer, itu diharuskan karena per kelompok terdiri dari dua orang yaitu reporter dan fotografer. Tes untuk hari pertama ekskul adalah mewawancarai beberapa orang dalam ekskul-ekskul yang telah ditentukan.

Sherren dan Leona sendiri ditugaskan untuk mewawancarai ekskul basket, dance, dan band. Sherren pikir itu tidak susah karena banyak temannya yang masuk ekskul itu.

"Kalian harus wawancarain ketua-ketua ekskulnya, pembina atau pendampingnya. Untuk olahraga sendiri seperti basket, kamu, siapa nama kamu?" Tanya sang ketua ekskul jurnal dengan mata menatap Sherren.

"Saya kak? Sherren kak," jawab Sherren.

"Iya, kamu Sherren kan tugasnya wawancara ekskul basket, kamu harus wawancarain kapten tim basketnya. Cewek atau cowok yang penting kaptem tim basket. Tapi kan kayaknya yang cewek kapten tim basketnya belum masuk sekolah karena masuk rumah sakit, jadi kamu wawancarain kapten tim basket yang cowok aja ya," jelasnya.

"Hm.. maaf kak, saya kan masih junior disini jadi saya gak tau senior-senior disini apalagi kapten tim basket cowok kak.. kalau boleh tau, kapten tim basket cowok namanya siapa?" Tanya Sherren.

"Oh.. itu.. William Junior.. Anak IPS 1, OSIS juga kok dia jadi pasti lu kenal deh kan pas MOS ada sesi perkenalan.."

Lah anjir kok dia sih, aelah gini banget hidup gue. Batin Sherren.

Sherren yang mendengarnya pun kaget, ingin rasanya ia menghilang dari tempat ini karena ia tidak mau bertemu dengan senior sok kegantengan itu. Belum lagi jika Jade dan kawan-kawan berada di sekitaran lapangan basket. Bisa dipermalukan habis-habisan pasti Sherren. Dan Sherren tidak ingin kejadian itu terjadi. Sudah cukup adegan teriak-teriakkan di koridor sekolah beberapa hari lalu.

Sherren dan partnernya yaitu Leona sendiri pun sekarang menjalankan tugas mereka. Ekskul dance dan band sudah diliputnya. Sekarang basket. Ia melihat William sedang beristirahat di pinggir lapangan. Tak jauh darinya terlihat Jade dan Icha yang sedang bolos ekskul mungkin? Yang ditakutkan Sherren pun terjadi.

"Maaf kak, saya Sherren dan ini Leona dari ekskul jurnalistik. Kami ditugasin buat ngewawancarain ketua-ketua ekskul dan khusus basket kami harus wawancarain kapten tim basketnya, apa bisa?" Ujar Sherren memulai pembicaraan.

"Lah tumben lu sopan, gak make lo gue trus tumben gak jutek?" sarkas Willy terdengar di telinga gadis yang masih memakai seragam sekolahnya.

Sherren hanya memutar bola mata kesal.

Sok kegantengan banget sih elah. Ucap Sherren. Tentu dalam hati.

"Yaudah, bisa kan?" Tanya Sherren memastikan.

"Berasa famous gue nih, tentu boleh dong. Apa sih yang enggak buat kamu, si adek kelas cantik tapi jutek," goda Willy.

Sherren hanya memutar bola matanya kesal.

Sherren pun mulai mewawancarai William. Mulai dari pertanyaan dasar dan beberapa pertanyaan lainnya. Pertanyaan-pertanyaan itu pun dijawab Willam dengan baik dan sungguh-sungguh, bukan menggoda karna ingin menjahili Sherren. Ah, mungkin karena direkam jadi acting gitu.

10 menit berlalu,

"Makasih kak atas waktunya. Maaf udah menganggu," ucap Sherren ingin menutup percakapan antara dirinya dan William. Karena sedaritadi ia tidak fokus, bukan karena William yang ganteng karna abis main basket tapi karena Jade yang seperti mengintainya.

Tunggu, apakah Sherren mengatakan William ganteng? Lupakan.

"Eittss.. Harus simbiosis mutualisme dong.. Lo dapet untung, gue juga harus dapet.." ujar Willy dengan seringaian kecil di wajahnya.

"Mau apa lagi sih?"

"Ebuset baru aja 5 menit lalu baik-baikkin gue sekarang udah jutek lagi,"

"Hm, Sher. Gue ke toilet bentaran yah.. Mau itu soalnya, ntar kalo udah kelar langsung ke kelas aja ntar gue nyusul," ucap Leona.

"Titip kamera dong," sambungnya lagi.

Leona pun menitipkan kameranya ke Sherren.

"Yaudah, mau apa?" Tanya Sherren sambil mencoba melirik apakah Jade masih mengintainya apa tidak.

"Ada dua sih, tadi sebenernya cuma satu tapi karena ada sesuatu yang membuat otak gue bekerja jadi permintaannya jadi dua. Gak apa-apa kan? Lu kan tadi udah nanya banyak sama gue," ujarnya.

Sebelum Sherren menjawab, William sudah menyambung perkataannya, "Pertama, mumpung kan itu kameranya si Leo-Leopard apa siapa?"

"Leona."

"Ha itu maksud gue, nah kan kameranya free tuh, foto bareng yuk. Buat kenang-kenangan," tanyanya.

Sherren berpikir sejenak. Ia tidak enak dengan Leona dan sebenarnya dia sedikit takut dengan ancaman Jade dan kawan-kawan.

"Tunggu, lanjut permintaan kedua dulu ntar kalo udah, gue putusin gimana entarnya," ucap Sherren.

"Yang kedua. Gini, anterin gue ke toko kado ya pulang ekskul entar?" Ujarnya.

"Kenapa gak sama Jade sih?" tanya Sherren balik.

"Gue males sama dia, udah mau putus. Gak usah bahas dia lagi," ucap William datar.

Sherren tidak menjawab.

"Oke, karna lu diem, jadi gue anggep lu terima ajakkan gue. Foto barengnya ntar aja pas bentar pulang ekskul," sambungnya seraya membuang botol air mineral yang ia minum tadi.

"Yaudah dadah calon! Sampe ketemu sebentar!" Teriaknya sambil lari ke lapangan karena sudah dipanggil coachnya untuk latihan lagi.

🎡🎡🎡

Oke, udah berapa abad gue gak update? Maaf yah.. masalahnya, udah hampir 3 bulan di sekolah gue setiap minggunya itu ada ulangan nah minggu depan juga udah mau semesteran jadi harap maklum yah.. gue tau cerita gue abstrak sama absurd banget ya lord tapi gapapa udah nembus 800 views aja gue udah bersyukur hehe!
Oh ya, happy bday michael clifford! Happy sunday! -chey💙

Why Senior? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang