"Anjir. Calon?" Ucap Sherren dengan mulut ternganga. Apa coba maksud William dengan 'Calon'? Namun Sherren tidak terlalu memikirkan hal itu. Sherren pun berniat untuk kembali ke tempat pertemuan jurnalistik. Pasti udah ditungguin , pikirnya.
"Woy cabe! Tunggu bentar!" Teriak seseorang.
Sherren berbalik karena ia merasa teriakkan itu untuk dirinya. Bukan berarti ia merasa dirinya 'cabe', tapi entahlah menurutnya teriakan itu untuk dirinya. Dan benar. Sudah ia duga, Jade. Tentunya dengan kawanannya.
"Gue?" Tanya Sherren dengan menunjukkan jari telunjuk di dadanya.
"Iyalah, emang siapa lagi cabe disini," ujar Icha
"Gak sadar diri mbak?" Ucap Sherren sarkas.
"Berani-berani ya lo!" Kali ini, Icha sudah habis kesabaran.
Baru saja Icha ingin memukul Sherren, William bersama kawanannya sudah datang.
"Eit eit eit apaan nih main kroyok, ini masih sekolah loh," ucap Gino.
"Diem lu. Lu gak ada urusan sama kita. Jadi mending lu pergi sana daripada ganggu bisnis gue sama ni junior cabe kegatelan," ucap Lina dengan emosi yang sudah di ubun-ubun.
Jade yang sedari tadi diam pun menimpal, "Udah mending kalian pergi aja. Karna Kalian gak ada urusannya sama kita,"
"Gini, kan lu SEKARANG pacar gue, jadi gue ada urusannya dong," sekarang William. Ia berbicara dengan menekan kata 'sekarang'.
"Iya, sekarang dan selama-lamanya," ujar Jade yang tangannya sudah bergelantung di pinggang William.
Sherren yang melihatnya pun ingin muntah, jijik rasanya.
Ew.
"Idih, ngarep banget lu!" Teriak Ivan.
"Dih anying diem lu, gak usah nyambung-nyambung. Gak ada kabel." Jawab Icha.
"Lah emang gak ada kabel, gue nelpon make hape nyambung-nyambung aja tuh padahal gak ada kabel," kata Ivan.
"Gaje banget sih lu,"
"Gak apa-apa gaje, yang penting bebep Feta sayang sama gue. Emang elu? JONES." ujarnya. Ya. Dengan menekankan kata 'jones' tentunya.
"Jomblo happiness tentunya. Lah tunggu, emang Feta mau sama lu?" timbal Icha.
"Mending kalo bener-bener bahagia. Bukannya jomblo itu nasib ya?" sekarang Gino.
"Ya mau lah, orang gue udah mau jadian kok sama Feta," sambung Ivan.
"UDAH CUKUP! KITA MAU NGELABRAK SI JUNIOR SOK KECANTIKKAN INI BUKAN MAU NGOBROL GAJE SAMA KALIAN!" Teriak Lina.
Sontak semua orang yang berada di dekatnya tutup telinga mendengar teriakannya. Orang-orang yang berada tidak jauh dengan mereka pun menoleh kepadanya dan menatap aneh kepadanya.
"Dasar aneh"
"Gaje"
"Dih gak tau malu"
"Gak mikir apa ya kalo ini di sekolah"
"Kek orang utan aja teriak-teriak"
Ya, begitulah beberapa cemooh dari orang-orang yang berada tidak jauh dengannya. Mereka merasa aneh kepada Lina yang tidak ada angin dan hujan berteriak.
"Guys, pulang aja yuk, malu gue anjir. Lu, Sherren! Sampai ketemu di lain waktu!" Tekan Lina.
Mereka pun berjalan meninggalkan Sherren sendirian bersama dengan Most Wanted sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Senior?
Teen FictionSherren Shierra, seorang gadis dengan banyak kepalsuan dalam hidupnya. Bisa saja ia terlihat tersenyum. Namun, tidak ada yang tahu isi hatinya. Terlalu banyak yang telah berhasil ia sembunyikan. Satu kekurangan yang membuat ia seperti ini, yaitu, ke...