17. Asalkan Mereka Bahagia

2.8K 99 19
                                    

Bunyi lonceng Gereja berbunyi. Pertanda Ibadah akan segera dimulai. Hari ini ulang tahun mamanya Sherren dan Julio. Senyum sumringah kedua bersaudara tersebut dapat terlihat jelas ketika mereka masuk ke dalam Gereja. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya setelah Sherren lulus SD akhirnya mereka sekeluarga masuk Gereja bersama-sama dengan formasi lengkap. Definisi bahagia. Kecil berdampak besar.

Surprise tadi pagi berlangsung dengan baik. Masakan yang dibuat Julio dan Putri juga memuaskan. Memang setelah acara tiup lilin, Julio langsung mengajak mereka sekeluarga untuk sarapan makanan yang ia dan Putri masak. Sherren tidak bisa menyembunyikan rasa senang sekaligus rasa ingin meledek abangnya. Mungkin pulang Gereja Sherren akan meledek abangnya, atau mungkin Putri?

Ketika keluar Gereja Julio sadar akan Sherren yang memang sedaritadi senyum-senyum terus, "Kamu kenapa deh? Kok senyum-senyum sendiri?" bisik Julio.

Sherren menatap Julio, "Nggak kenapa-kenapa kok, cuma seneng aja gitu bang emang nggak boleh?"

"Ya boleh sih, tapi abang ngeri juga kalo kamu masih senyum-senyum terus. Dikira kemasukan jin tomang," candaan Julio ini dapat membuat Sherren tertawa, untung saja mereka sudah di luar Gereja. Candaan garing, tapi tetap membuat Sherren tertawa.

"By the way nih bang, kok bisa Putri? Udah jadian ya?" Ucap Sherren sambil menaik-turunkan alisnya.

Julio mengangkat bahunya ketika mendengar pertanyaan adiknya, "Apa sih, nggak tau ah. Nggak mau jawab. Kamu juga kok bisa sama William? Udah jadian ya?" Julio membalas.

"Ih kok jadi dia sih? Apaan deh ah, nggak mau. He is not my type. Aku maunya sama Michael Clifford, atau Rapmon BTS mungkin?" jawab Sherren.

"Udah pindah lane jadi kpopers nih ceritanya?"

"Aku mah setia, kan aku bilangnya 'mungkin' gimana sih"

"Serah deh ah. Eh iya, sebentar sore abang mau jalan sama Putri boleh nggak? Kamu mau ikut?" Tanya Julio.

Sherren mengernyit, "Lah kok nanya boleh apa nggaknya sama aku? Aku mau jalan sama adiknya William nanti, kalo mau barengan ayo lah tapi terserah abang aja."

"Nanti abang kabarin deh ya. Ayo masuk mobil cepetan. Mama papa ngajak makan nasi Padang nih!" ujarnya.

"Oh dengan senang hati, setelah 2 abad nggak makan nasi Padang akhirnya makan juga!" Dengan semangat tinggi Sherren masuk ke dalam mobil.

🎡🎡🎡

William : Sebentar jadi ga?

Sherren : dpt nmr gw drmn?

William : Pls deh Sher. Keyboard lo rusak?

Sherren : -_- d a p e t  d a r i m a n a  ?

William : Ivan

Sherren : lah Ivan dpt nmr gw drmn?

William : ya Feta lah ehe. Jadi gimana? Aca nanyain terus nih ga bisa diem pusink deh abank.

Sherren : jan alay. iya jadi.

William : gue jemput jam set 3 ya (calon) sayang 😗😌

Sherren : read.

Sesampainya di kamar Sherren langsung merebahkan dirinya di kasur kesayangannya. Gravitasi yang cukup bahkan sangat kuat menarik Sherren agar terus bermalas-malasan di kasurnya. Masih jam setengah dua. Masih ada satu jam lagi. Namun ia teringat dengan Julio yang tadi mengajaknya jalan. Sherren keluar kamar dan menghampiri kamar yang terletak tepat di depan kamarnya.

Why Senior? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang