Celine

9K 333 3
                                    

Pict Celine, as Ariana grande.

Bagian Enam

***

Setelah masuk lebih dalam ke perusahaan, Sarah bertambah gugup. Karena, tatapan para karyawan Jason.

Ada yang menatapnya kagum, ada yang menatapnya iri, ada yang menatapnya benci. Dan hal itu, semakin membuat Sarah seperti tahanan penjara.

"Mereka menatapku, apa aku terlihat begitu memalukan?" Sarah berbisik pelan ke arah Jason.

Jason lalu melihat sekeliling mereka. dan benar, memang mereka menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi sarah.

Jason menggenggam tangan Sarah lebih erat. "Tenanglah, biar kuatasi ini"

Sarah mengangguk, dan membiarkan Jason menggenggam tangannya dan membawanya ke arah kerumunan orang banyak.

"Bisa aku minta waktu kalian sebentar"

Dingin dan tegas.


Dua kata itulah yang pantas menggambarkan sikap Jason saat ini.

Seluruh staff kantor berkumpul berbaris rapi dan menunduk takut.

"Aku akan mengatakan sesuatu yang penting pada kalian semua disini. Kalian pasti bertanya tanya, siapa gadis yang ada di sampingku ini" Jason menoleh ke arah Sarah yang masih gugup. Semua mengangguk serempak.

"Dia Sarah, Sarah Hutomo. calon istriku." lanjutnya

Seluruh staff kantor menatap Jason tidak percaya, terlebih lagi staff perempuan. Mereka harus mengubur impian mereka untuk menjadi istri Ceo setampan Jason.

"Jadi bersikaplah sopan padanya. Jika suatu saat dia kemari, antar dia keruanganku. Ada yang keberatan dengan yang ku katakan?" Imbuhnya lagi.

Mereka menggeleng, lagipula apa yang bisa mereka lakukan? Walaupun sedikit keberatan, Keberatan pun mereka enggan mengatakannya.

"Baiklah, kalian boleh bekerja kembali."

Mereka semua mengangguk dan membubarkan diri, kemudian melanjutkan pekerjaan mereka.

Lalu jason kembali melangkah tanpa melepas genggamannya. Sarah menghela napas berat, dan mengikuti langkah Jason.

Mungkin untuk saat ini ia bisa bernapas lega, tapi suatu saat nanti ia akan kembali gugup karena gunjingan staff karyawan Jason.

Oh ya tuhan, kuatkan sarah.

"Kenapa? Apa ada, masalah?." ketika sampai di depan lift, Jason bertanya. Karena, sedari tadi sarah diam tanpa kata.

Sarah menggeleng "Tidak, hanya sedikit merasa asing berada disini. Ya, kau tau..."

"Aku memahaminya, kau butuh proses. Tapi yang perlu kau tau, mereka akan menghormatimu."

Sarah mengangguk, "Ya, semoga saja"

***

Tepat di bibir pintu, sarah sudah berulang kali menghela napas.


Cklekk


Pintu ruangan jason terbuka, sarah menelisik ruangan jason yang begitu luas.

Sofa bludru bewarna biru dongker, di lapisi permadani berbahan sama bewarna hitam.

"Ayo, masuk"

Sarah mengangguk dan mengikuti jason lebih dalam lagi.

Jason tersenyum geli melihat ekspresi sarah yang masih bingung harus melakukan apa.

Married (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang