Home's

5K 211 3
                                    

Bagian Duapuluh

***

Jane tersenyum, saat melihat cucu dan cucu menantunya berjalan mendekat ke arahnya. Baik Sarah dan Jane sama sama melempar senyum. Tapi tunggu, Jason sedikit aneh, pria yang punya tatto dibagian leher ini diam tanpa kata, dan tatapannya begitu dingin. Jane menangkap, bahwa akan ada yang terjadi setelah ini.

Dengan pelukan erat, Jane merengkuh tubuh Sarah dan mengusap punggung sarah beberapa kali. "Apa bulan madu kalian sukses?" Pertanyaan Jane berhasil membuat seisi rumah tertawa pelan, dan Sarah hanya bisa tersipu malu.

"Mommy!"

Semua orang menengok, saat Ryn memanggil Sarah seraya berlari kecil, disusul Eshe yang ada dibelakangnya.
Sarah tersnyum sumringah, dan membawa Ryn kedalam pelukannya. Sungguh, ia begitu merindukan putranya yang manis ini.

Hap!

Dengan satu tangkapan, Sarah membawa Ryn, kedalam pelukannya, mengecupi pipi Ryn dengan sayang, mengusap punggung Ryn dengan lembut.

Ryn menenggelamkan kepalanya diceruk leher ibu mudanya yang terekspos. "Kalian begitu lama." Sungut Ryn, tapi terselip kerinduan. Ryn kembali mengubah posisinya, ia menatap manik mata cokelat Sarah. "Aku rindu." rengekan manja Ryn, membuat Sarah sedikit tersenyum gemas.

Sarah masih mengecup pipi Ryn beberapa kali. "Mommy juga rindu putra mommy yang satu ini." ia kembali menenggelamkan pucuk kepala Ryn sebelum kembali berkata. "Beri pelukan untuk daddy?"

Bocah itu mengangguk.

Dan dengan senang hati Jason membawa putra kesayangannya itu kedalam rengkuhannya, mengecupnya dengan sayang. "I miss you little prince." Ucapnya tulus, penuh sayang.

"Hmmm.." ryn terdengar berdehem manja, dan berkata. "I miss you too dad." bocah itu kembali menenggelamkan kepala di leher sang ayah, seolah begitu nyaman.

Jason sedikit menepuk pelan punggung Ryn, membuat sang empunya menatap dengan heran. "Boleh Daddy meminta satu permintaan?"

Ryn mengangguk.

"Bermainlah bersama eshe."

Ryn kembali mengangguk patuh, detik kemudian Bocah berusia 3 tahun tersebut hilang dibalik liukan anak tangga.

Dan Jason, pria bertatto sayap itu menatap seluruh anggota keluarganya dengan detail. Terdengar napas berat darinya, tanpa banyak bicara ia memutuskan untuk duduk di sofa panjang.

Jane menatap Sarah bingung, tidak mungkin kalau Jason dan sarah tau tentang Selena

"Jason, ada apa?" melihat kebungkaman yang cukup lama terjadi diantara keluarga ini, membuat Celine buka suara. Ia menatap Jason dan Sarah bergantian.

Matanya terpejam. "Aku, akan membawa Sarah dan Ryn ke Eropa."

Semua terhenyak, mereka saling memandang ketika mendengar Jason berkata seperti itu. Terlebih lagi Sarah, wanita itu menganga tidak percaya, keputusan Jason yang sepihak ini membuat dirinya shock.
Dengan langkah pelan, Sarah mengampiri Jason, dan mengambil posisi disebelah Jason. Diusapnya pelan punggung tangan suaminya.

Mata Sarah masih memandang Jason yang terpejam. "Kenapa ke Eropa?"

Setelah cukup lama terpejam, Jason membuka matanya. "Karna kalian dalam bahaya." Jason lalu membawa Sarah kedalam dekapannya. "Kalian dalam bahaya, aku tidak mau kalian terluka." Imbuhnya lagi,

"Selena tidak akan menyakiti Sarah ataupun Ryn, tidak perlu pergi." Jane menyanggah cepat, wanita paruh baya itu menggeleng. "Pasti ada cara, jangan gegabah Jason." lanjutnya, baiklah. Sepertinya Jason sudah tau semuanya.

Married (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang