Bagian Limabelas***
"Sir, kita sudah ada di bandara Zurrich."
Jason berdehem saat Clif, sang pilot pribadi miliknya mengatakan kalau mereka sudah mendarat di bandara.
"Ya, baiklah." Jason mengangguk.
"Tapi sir, Mrs. Sarah masih tertidur." nada bicara Clif terdengar ragu.
Jason menengok, dan benar sarah memang tertidur, sangat pulas. "Biarkan saja, kau buka saja pintunya."
Clif mengangguk patuh. "Baiklah sir.."
Clif kemudian terlihat buru buru turun dari pesawat pribadi milik jason dan segera membuka pintunya.
Jason lalu mengambil mantel yang ada di samping kursinya, dan secara perlahan memakaikannya kepada sarah, agar tidur sang istri tidak terganggu.
Dengan pelan, jason membawa sarah gendongannya setelah mantel itu membalut tubuh sarah. Jason melakukan ini, mengingat keadaan Swiss begitu dingin.
"Hubungi grandma, katakan kalau kita sudah sampai." Jason berkata setelah turun dari pesawat dengan sarah yang ada di gendongannya.
Clif kembali mengangguk. "Yes, sir. Anda hati-hati.."
Jason hanya mengangguk, dan kemudian berjalan melewati ribuan pasang mata yang menatapnya aneh.
Sekilas, ia melihat wajah damai sarah saat tertidur, baginya sarah terlihat begitu cantik kalau seperti ini.
"Aku mencintaimu wibby.."
Setelah itu, jason kembali menatap jalanan dan terus berjalan menuju pintu keluar bandara. Setelah berada di luar bandara, ia segera menuju mobil hitam yang memang sengaja untuknya.
Dengan perlahan, ia meletakkan sarah yang masih pulas di bantu supir yang mengemasi barang barang Jason.
"Kita akan kemana sir?"
Supir bertanya setelah membantu jason dan memasukkan barang bawaan milik jason.
Jason berdehem, ia masih menatap wajah sarah. "Ke hotel." ujarnya tanpa memalingkan pandangannya pada wajah sarah.
__
Keadaan kediaman Jason sekarang nampak sepi, hanya ada Celine, Jane, Ryn, Felix dan Eshe.
Terlihat dari kebersamaan antara Felix dan sang keponakan, Ryn. Mereka berdua tengah asyik dengan dunia yang mereka buat.
"Lihat, aku menang lagi Uncle!!"
Terdengar sorak sorai Ryn dari ruang tamu. Felix mendesah pelan, kali ini ia kalah lagi dalam bermain play station dengan Ryn.
Felix menatap sekilas Ryn, ia memutar bola mata berkali kali. "Ya, ya. Baiklah, kau memang raja-nya dalam hal ini. Uncle menyerah." ujarnya sambil mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah.
Dan Ryn hanya tertawa dan terus bersorak senang.
"Ada apa ini?" Celine berujar setelah keluar dari dapur dan membawa senampan biskuit cokelat dan segelas susu putih untuk Ryn.
Felix tersenyum, sekilas ia melihat Ryn yang masih tertawa. "Kami bertarung, dan dia menang. Itupun, berkali kali."
Celine tersenyum sekilas, ia berganti menatap ryn. "Sayang, aunty membawa ini untukmu.."
"Thank you aunty.." dengan sangat senang, ryn menerima senampan makanan dan minuman itu.
"Mana minumanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (TAMAT)
RomanceIni rumah tangga baru Sarah, namun tak semulus yang perempuan ini bayangkan. Menikahi duda, dan bertemu dengan masa lalu Jason, adalah awal terujinya rumah tangga wanita berusia 19 tahun ini. -FARXFALLA, 2016