Sick and haterd

3K 151 10
                                    

Celine ngomong apa ya?

Maafkan typo yang berkeliaran💔
Selamat membaca, ditunggu vote+commentnya❤❤

Bagian tigapuluh tujuh

***

"Mau kemana?"

Asley mendongak sekilas ke arah Selena, dan kembali fokus ke arah layar gawainya, kemudian bangun dari duduknya, menyambar asal hoodie hitam miliknya "Menemui gadisku."

Ya, sekitar 5 menit lalu, setelah sambungan telfon terputus, Celine mengirimkan peta, berupa share lock dan meminta Asley untuk bertemu di suatu tempat.

Selena menaikan satu alisnya ke atas, matanya berputar sekali, kemudian berkata. "Really?" tanya Selena, perempuan itu nampak membenarkan posisi duduknya. "Bagaimana bisa nomor ponselnya, ada padamu?"

Asley memutar bola matanya malas, pria ini berdecak. "I gave the girl a kiss."

"What??"

Asley menyerngit. "What's worng? She's my girl. Don't forget this." Asley kembali melangkah mengambil kunci mobilnya yang ada di atas nakas. "kau mau tetap di sini.. Atau pergi?" pria berlesung pipi tersebut bertanya, menatap Selena cukup lama.

Selena mendesah pelan. "I will go." kemudian, perempuan itu ikut berdiri dan kembali berkata. "I will be back again." lanjutnya lagi.

Asley menaikan satu alisnya, kenapa wanita ini mau kembali lagi? "Whatever you say lady." tanpa menunggu jawaban Selena, Asley kemudian melangkah lebih dulu, di susul Selena yang ada di belakang, dengan alis yang kembali terangkat satu

Setelah itu Asley dan Selena berpisah di parkiran, dengan cepat Asley memasuki mobil, dan menutup pintunya pelan.

Detik berikutnya, pria tampan tersebut membelah jalanan yang mulai ramai dengan lalu lalang kendaraan, mengingat hari mulai petang.

Di dalam posisinya, Asley masih tidak menyangka jika ini terjadi, Celine mengajaknya bertemu? Yang benar saja? Seulas senyum menghiasi bibirnya, pria bertindik hitam tersenyum kembali mengingat bagaimana ia bertemu dengan gadis kecilnya yang manis itu.

"Sshh.." Celine meringis saat pantatnya mengenai aspal panas, bersama dengan sepeda gunung yang ia tumpangi. Pagi ini, Celine berniat bersepeda, hanya untuk mengisi waktu kekosongannya saja. Namun lihat? Secara tragis pantatnya menyentuh aspal akibat bertabrakan dengan mobil Asley.

"Kau!" dengan ringisan kecilnya, Celine mencoba berdiri, menatap pria yang menabraknya dengan mobil. "Kalau tidak bisa membawa mobil, jangan memaksa!" dengan kasar gadis itu menepuk nepuk tangannya yang kotor akibat pasir yang menempel di tangannya. "Dasar SIM abal abal!" Dengan tajam, Celine menatap manusia setinggi tiang di hadapannya ini.

Asley yang saat itu sudah keluar dari mobil menghampiri Celine, dan mendelik tidak terima. "Kau bilang apa tadi nona?" badannya sedikit condong ke depan, menatap Celine lebih dalam lagi. "Coba ulangi." imbuhnya lagi.

Celine berdecak, gadis mungil itu memutar bola matanya malas lalu kembali menatap pria yang punya tinggi badan semampai tersebut. "Kalau tidak bisa menyetir, jangan memaksa." ulangnya lagi, celine bersendekap dada, menatap berani Asley. "Apa kau membuat sim tembakan?" Tanya Celine mengejek, membuat mata Asley melebar, bahkan hampir keluar. "Pantas saja, ck." belum sempat Asley menjawab, Celine kembali menyambar, membuat pria tinggi itu menggeram kesal.

Lalu, Celine melihat sekilas mobil yang di kendarai Asley, mulutnya membulat sekilas, sebelum kembali menatap Asley. "Sayang sekali, orang kaya sepertimu tidak bisa menyetir mobil." Katanya lagi, pandangan Celine lalu beralih ke penampilan Asley, hanya celana panjang treaning dan kaos oblong serta earphone yang masih terpasang pada telinganya. "Kau mau olahraga atau pamer?" Celine kembali tertanya, dengan tangan yang masih bersendekap dada. "Olahraga itu lari, bukan menyetir mobil." lanjut gadis itu lebih ketus.

Married (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang