Felix as, Harry styless.
Sebelum ke cerita, aku mau sedikit curhat, sebenernya aku mau publish ini kemarin. Tapi.... Denger berita Bieber yang hancur gegara Selena masuk Rs karna Depresi buat aku sedikit bad day, badmood. Aku emang sedikit Fanatisme sama Bieber, udah lama juga, mulai dari kasusnya berantem sama polisi gara gara balapan liar, sampe detik kemarin pas aku denger Bieber tunangan sama Hailey daaaann sekaaaraaang, denger berita begini belieber mana yang ga patah😭💔 emang sedikit alay, tapi beginilah aku.
Sudah yaa, nanti tambah baper akunya gimana?💔
Eh, ngomong ngomong aku 19 Y.o hari ini, mueheeheee. Sudah tua yaa. Alhamdulillah, disyukuri saja❤
Kembali ke cerita,
Ditunggu vote+comentnya❤Bagian tigapuluh empat
****
Seringai licik menghiasi bibir merah bata Selena, matanya kembali memancarkan kelegaan sesaat ajudannya menelfon tadi, dan mengatakan jika Jason mengalami koma. Berita bagus bukan? Usahanya tidak sia sia tadi. Mengikuti mobil Jason di persimpangan jalan, di susul Asley yang sudah ada di titik yang mereka sepakati. Dan, boom! Dengan sekejap mobilnya terbakar, bersamaan dengan tubuh Jason yang dipenuhi luka. Mendengar Jason koma, ia berpikir akan lebih leluasa menyakiti Sarah. Selena hanya perlu sedikit mencubit Sarah, setelah itu wuusss wanita itu akan hilang, bagai debu yang terbawa angin.
"Ada kabar apa?"
Selena mendongak, dan melihat Asley berjalan dengan langkah besarnya, menghampiri perempuan tersebut, tangannya membawa dua gelas Red wine. "Bagaimana dengan mantan Suami itu?" Asley kembali bersuara, memberikan salah satu gelas yang ada di tangannya, seraya duduk di sofa. "Dan jejak kita? Sudah kau hancurkan kan?" ujarnya lagi, menatap sarkastik Selena kemudian.
Selena kembali tersenyum lebar, menerima red wine dari Asley dengan senang hati, meminum red wine miliknya sedikit, lalu menatap intens lelaki yang punya lesung pipi tersebut, kemudian berkata. "He's coma. Dan tentang buktinya--" Selena menggantung kalimatnya, meminum kembali red wine miliknya, dan berkata. "Terbakar, semuanya." sembari menatap Asley dengan tatapan puasnya.
Asley menaikan satu alisnya ke atas. "Good job!" senyumnya mengembang, akhirnya.. Seorang Jason wilstoon tidak berdaya, Asley menyukai ini. Sangat menyukainya, kehancuran yang dialami Wilstoon Familly's secara perlahan. "Perlu pesta untuk merayakannya, bukan?" Lelaki ini menatap Selena dengan senyum miringnya.
Selena tergelak, dengan pelan perempuan ini mengibaskan rambut merahnya. "Red wine, today." Selena, mengangkat tinggi tinggi gelas berisi Wine miliknya, sembari tersenyum puas. "Cheers."
"Cheers" suara gelas bertabrakan tedengar, "untuk Jason wilstoon dan kehancurannya." Ujar Asley, dengan tawanya yang menggelegar.
Baik Asley dan Selena kembali meneguk red wine mereka masing masing hingga tandas. Hari ini, adalah kerhancuran pertama untuk Wilstoon Familly's. Rencana berikutnya, akan segera mereka lancarkan.
Dua orang yang sedang duduk di ruang santai ini memiliki alasan masing masing untuk menghancirkan Wilstoon Familly's. Kisah mereka dengan Wilstoon Familly's memang berbeda, tapi mereka punya dendam yang sama. Yaitu, menghancurkan Wilstoon hingga ke akar akarnya. Bahkan, baik Selena sendiri tidak peduli jika tangan mulusnya harus membunuh di antara salah satu anggota keluarga yang bahagia tersebut, jika diperlukan.
"Thank you, Mr. Asley." Selena berucap, setelah tuangan red wine miliknya yang kedua tinggah setengah, perempuan ini menatap Asley yang sedang menyulut api untuk gulungan nikotin yang ada di sela sela dua jarinya. "Berkat dirimu, dendamku akan segera terbalaskan." Ujarnya mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (TAMAT)
Roman d'amourIni rumah tangga baru Sarah, namun tak semulus yang perempuan ini bayangkan. Menikahi duda, dan bertemu dengan masa lalu Jason, adalah awal terujinya rumah tangga wanita berusia 19 tahun ini. -FARXFALLA, 2016