Bahagian 10

5.7K 316 1
                                    


Bahagian 10

Khusus part POV Ali dan Prilly

*

*
*
*
*



**




Prilly Pov

Sakit. Ya memang sakit yang kini aku rasakan, sesak dihatiku ketika melihat suamiku tengah berpelukan dengan cewek dan parahnya cewek itu adalah sebagian dari masa laluku lebih tapatnya adalah musuhku. Ya dia Maria, seorang yang dari dulu sangat kubenci dan sekarang dia kembali lagi, apa dia akan mengahancurkan hidupku terlebih lagi akan menghancurkan keluargaku yang baru ku bina ini. Ya tadi setelah aku tak kuasa melihat suamiku yang tengah menopang tubuh maria dengan saling tatap muka, dengan segera aku membawa juan pulang, bukan pulang ke rumah kami melainkan ke rumah Daddy, ya benar daddy Brendan.

Sesampainya di rumah Daddy, aku tak sengaja melihat beliau tengah bersantai di ruang tamu.

"hai dad.."sapaku padanya yang langung ku daratkan pantatku ini ke sofa dan segera memanggil bibi untuk menggendong Juan dan menidurkannya di kamar Juan.

"eh hai, princess loh kok kesini gak ngabarin daddy sih, terus Ali mana...?"tanya daddy.

"bie nggak tau"jawabku acuh, dan kulihat kerutan didahi daddy.

"ada masalah ya?"

"nggak, kalau gitu bie ke kamar ya dad.."ujarku yang kemudian mencium sekilas pipi daddy, dan berlalu ke kamarku.

Ku rebahkan tubuh letihku ini ke kasur empuk ku ini. Sudah lama aku tak menempatinya. Dan tanpa kusadari cairan bening jatuh dari pelupuk mataku. Aku mengingat di ruangan Ali tadi, aku nggak tau apa yang sebenarnya terjadi ntah itu salah paham atau memang benar keadaanya jika suamiku tak memeluk seorang wanita dan sialnya wanitu itu buka aku istrinya. Tapi yang jelas hatiku sungguh sakit. Sabodo teuing aku tak ingin mengingatnya kembali, lebih baik aku tidur dan merehatkan mataku ini agar berhenti menangisi yang sangat membuatku merugi. Tak lama kemudian aku sudah terbawa kealam mimpi.

Ali Pov

Sumpah serapah sudah kulontarkan kepada orang-orang yang menghalangi jalanku, sampai yang kulihat para karyawanku pada takut.

Sial kenapa cewek itu bisa ke sini sih, dan tadi kenapa harus aku menangkapnya, seharusnya tadi kubiarkan saja dia terjatuh, niat menolong eh malah aku sendiri yang kena imbasnya tau dong apa? Ya akibatnya istriku tau kejadian ini dan dia salah paham atas semua ini.

Ini sungguh membuatku frustasi, aku tak ingin kesalah pahaman berlarut larut dan berdampak ke Rumah Tanggaku yang belum lama ini kita bina. Aku menyuruh sekretarisku untuk membatalkan semua jadwal meeting hari ini, toh kalo mereka para client yang ingin menjalin kerjasama denganku sebal ataupun tak terima dengan keputusan mendadakku ini, aku tak perduli yang butuh mereka ini, dan aku tak akan rugi karena kehilangan mereka, masih banyak yang ingin menjalin kerjasama dengan seorang Aliandraxa.

Segera aku mengemudikan kuda besiku ini, menuju rumah yang kuperkirakan istri serta anakku pulang ke Rumah. Tak ku perdulikan sumpah serapah orang orang yang berlalu lalang, dan ku recokin semuanya. Yang ku pentingkan sekarang sampai rumah nemuin istri tercintaku dan menjelaskan semuanya.

Namun sesampainya di Rumah aku tak menemukan mereka berdua, yang ku lihat hanya bibi Asiyah. Dan ku tanya pada beliau.

"bi, istri dan anakku ada...?"tanyaku sopan padanya, bagaimanapun dia lebih tua dari aku.

" eh tuan, bukannya tadi nyonya sama aden Juan pergi ke kantor tuan....?" bukannya menjawab dia balik tanya, issh menyebalkan, dan berarti mereka tidak pulang dong, habis itu kemana?

"jadi belum pulang, yasudah kalau begitu saya prgi dulu,.." setelah mengucapkan itu pada bibi, aku pun langsung keluar rumah dan segera melajukan mobilku. Satu yang terlintas diotakku mungkin Istri dan anakku ke Rumah Daddy, ya Daddy Brendan tak salah lagi.

Segera kulajukan mobilku ini ke Rumah Daddy, dan nemuin istriku. Semoga kamu disana sayang, aku khawatir sama kamu dan Juan.

*****

Sesampainya di Rumah Daddy Brendan, akupun langsung mengetuk pintu rumahnya.

Tak lama kemudian suara handle pintu di buka, dan kulihat muka daddy yang sudah tak enak dipandang, duh daddy pasti juga ikut salah paham nih.

"hay dad..."sapaku.

"Ngapain kamu...?" tanyanya datar,

"Ayolah dad, maafkan anakmu ini dad. Ini hanya salah paham dad, percaya sama Ali plese!!!" pintaku memohon kepada ayah mertua.

"yasudah, temui dia dan jelaskan semuanya, Dad tak ingin masalah kalian sampai berlarut-larut apalagi sampai dengan perceraian."

"nggak Dad, Ali tak akan membiarkan Anakmu itu menceraikanku, Ali sudah susah payah membangun keluarga ini, dan Ali tak akan membiarkan Keluarga Ali hancur begitu saja karena kesalah pahaman...." ujarku dengan tegas. Yah aku tak ingin keluargaku hancur begitu saja, hanya karena kesalah pahaman, itu tidak akan terjadi.

"Bagus boy, sekarang princess ada di Kamarnya, dan kebetulan Juan sudah Tidur dengan bibi..." ujar Daddy. Oh God.

"Thank's Dad... Ali masuk dulu..." ujarku pada daddy, dan dia hanya mengangguk sambil tersenyum. Aku heran padahal daddy sudah berusia lanjut, kenapa wajahnya masih tampan, eits jangan lupa satu masih tampanan juga aku. Pantas saja Anaknya bisa secantik itu, hingga aku tak bisa berpaling darinya, dari dia kecil hingga sekarang, sungguh Ku sangat Mencintai Istriku, jelas juga dengan Jagoanku.

**************

REYANDRA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang