Prilly menatap wajah suaminya ragu, dilihatnya rahang Ali yang terlihat mengeras tampak menahan emosi.
"waktu itu, Papah inget nggak saat Mamah dateng ke kantor Papah nganterin makanan, itukan Papah habis meeting," Ali terlihat menganggukan kepalanya mengingat.
"Nah pas deket pintu masuk, Mamah nggak sengaja kesenggol bahu orang Pah, teruskan Mamah minta maaf jadi yaudah Mamah diajak kenalan sama dia, Andre!" Jelas Prilly."terus setelah ini Mamah mau TP-TP gitu sama dia?"tanya Ali sengit dengan gaya bahasa yg sok gaul.
"isssh apaa'an sih kamu, kan aku mengira jika itu rekan bisnismu jadi apa salahnya jika aku juga mengenal rekan bisnis suami sendiri." balas Prilly tak mau kalah.
"ihh tapi kan mah, akibatnya dia suka sama kamu mungkib sekarang lebih ke cinta!" rajuk Ali yang sekarang mulai melunak.
"biarin aja, yang penting kan hati aku cuma milik Papah!" ujar Prilly menangkup pipi Ali.
"bener?"
"iya Papah sayang"
"Prince A'i sayang dan cinta princess ii!" ujar Ali memandang Prilly dengan penuh cinta.
"Princess ii juga csayang dan cinta prince A'i!" balas Prilly juga memandang Ali penuh cinta.
"eh btw, Mamah jadi keinget masa-masa muda kita dulu Pa!" ujar Prilly menerwang bagaimana kisah mereka dulu yang sungguh banyak halangan.
"sama, Papa juga ke inget." balas Ali sembari mengenggam tangan Prilly.
"Papah ingin Mama selalu ada disamping Papah sampai nanti Juan menikah punya anak dan punya cucu jika Allah mengizinkan!" ujar Ali melanjutkan perkataannya."Mamah juga sama, Mama ingin Papah selalu disamping Mamah dalam keadaan apapun, meskipun nanti jika kedepannya ada masalah kecil atau sebesar apapun itu, kita dapat menyelesaikan masalah itu bersama! Janji...!" ujar Prilly mengacungkan kelingkingnya kedepan wajah Ali.
"Papah Janji sama Mamah!" Ali membalas menautkan kelingkingnya ke kelingking Prilly.
"I love you!"
"I love you more!"
.
**********
.Pagi ini Prilly tengah menyiapkan sarapan pagi sedangkan Mbak Asiyah tengah memandikan Juan di kamar. Prilly melihat suaminya menuruni tangga dengan tergesa.
"Papah ih pelan-pelan dong jangan buru-buru!"
"Papah kesiangan Mah, pagi ini ada meeting dengan client baru!" ujar Ali menghampiri Prilly, sedangkan Prilly langsung mengambil alih dasi Ali dan membenarkanya dengan rapi.
"Juan masih di kamar Mah?" tanya Ali
"iya masih sama mbak Asiyah di kamar"
"salamin sama Juan aja ya, takut nggak keburu!"
"loh nggak sarapan dulu?"
"udah siang Mah!" ujar Ali merajuk.
"siapa suruh tadi malam nggak bilang kalo pagi ada meeting, jadikan Mamah bisa bangunin Papah lebih awal." sahut Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYANDRA (2)
Fanfiction"Tidak ada yang tau bagaimana takdir kita nanti, karena peran di dunia kita hanya sebagai pelaksana, skenario telah diatur oleh sang kuasa, kita hanya bisa menjalankan dan bbagaimana untuk kita membuat kehidupan kita bahagia." Lanjutan kisah dari...