"PRILLY!"
Panggil seseorang membuat Andre melepaskan pandangannya dari Prilly, sedangkan Prilly beralih mencari sumber suara yang tadi memanggilnya, dilihatnya laki-laki berperawakan tegas, didepannya.
"Kak Rey..." ujarnya memanggil nama yang tadi memanggilnya, dia Rey kakak sulungnya yang selama ini menetap di Jerman bersama istri dan anaknya.
"kamu ngapain?" tanya Reu seraya melirik seorang pria disamping adiknya.
"tadi Prilly habis dari toilet, dan nggak sengaja ketabrak sama tuan Andre" jelas Prilly pada kakaknya. "by the way, kakak sama siapa?" tanyanya pada sang kakak sembari melongok mencari siapa yang beraama kakaknya. Rey pun menggeser badannya dan terlihat seorang Pria tinggi, tegas berwajah datar.
"A... Ali... " panggilnya terbata. Benar pria yang berada dibalik punggung Rey adalah Ali. 'jangan bilang Ali lihat lagi, duh bahaya dia pasti salah paham! ' batin Prilly menggerutu.
"iyaa" balas Ali singkat.
"katanya ada meeting sama client?"
"kamu nggak lupa kan kalo meetingnya juga direstoran?" tanya Ali tanpa berekspresi, menandakan ia menahan gejolak amarah didalamnya. Bagaimana ia tak geram melihat istrinya sedang berdua dengan seorang pria yang tak lain adalah rekas bisnisnya, Andre.
"iyaa, jadi Kak Rey clien-nya?" tanya Prilly yang dibalas anggukan oleh Ali. Rey pun langsung angkat bicara untuk mencairkan suasana.
"sama siapa Prill?"
"sama Juan dia lagi dengan mbak asiyah" jawab Prilly. Andre yang sedari disampingnya hanya diam tak tau mau bicara apa, sembari berfikir kenapa para pria didepannya yang tak lain juga merupakan rekan bisnisnya, mengenal Prilly, yang sedari awal mampu membuat ia terpikat akan pesonanya.
"sekarang kamu ikut aku bawa Juan sekalian!" ujar Ali tegas sembari menarik pergelangan tangan Prilly sedikit kuat. Hingga membuat Prilly meringis, Rey yang melihatnya hanya mampu diam tak ingin ikut campur.
"ssshhht, sakit..."desis Prilly pelan, namun Andre mendengarnya.
"Wow... Wow, santai Tuan Ali, anda bisa menyakitinya, sebenarnya Tuan Ali siapanya nona Prilly?"
"jangan ikut campur Tuan Andre!" tegasnya.
"nggak bisa begitu dong anda bisa membuat wanita yang saya suka terluka" perkataan Andre barusan membuat Ali tambah emosi dan menahan rasa cemburu. Dan Prilly melototkan matanya setelah mendengar penuturan Pria yang sudah 2 kali tak sengaja terjadi incident dengannya.
"apa maksud tuan Andre?" tanya Prilly bingung.
"benar nona, saya menyukaimu saat pertama kali kita tak sengaja tertabrak di kantor Aliandraxa Corporation"
"anda salah orang tuan Andre" jawab Prilly, cukuup sudah sedari tadi Ali diam mendengar percakapan antara istrinya dengan rekan bisnisnya.
"sudahkah anda selesai mengungkapkan perasaan anda tuan Andre?" tanya Ali dingin.
"kenapa tuan Andra?"
"Saya permisi, dan maaf saya harus membatalkan kerja sama dengan perusahaan anda Tuan Andra!" ujar Ali dengan tegasnya. Andre menegang, apa maksudnya?
"maksud anda Tuan?" tanya Andre sedikit was-was, karena sedari dulu ia sangat ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan yang sangat terkenal dia Asia.
"ya saya membatalkan kerjasama kita, jelas! Dan satu lagi, anda salah mengungkapkan perasaan anda dengan wanita yang berada digenggaman saya, karena Prilly adalah ISTRI saya!!" jelas Ali dengan menekankan kata istri. Andre menegang mendengarnya.
"saya permisi! Ayo kak" pamit Ali dan mengajak Rey serta istrinya berlalu.
"Shiiit, bodoh kau Rey! Lalu setelah ini bagaimana aku rugi!" umpatnya dan kemudian berlalu perg dari sana dengan segala sumpah serapahnya.
*
"kak bisa meetingnya kita undur besok?" tanya Ali pada kakak iparnya.
"baiklah Li, selesaikan masalahmu jangan gegabah dengerin penjelasan istrimu!" ujar Rey dengan pengertiannya."baik kak terima kasih" ujarnya langsung menyusul istrinya yang tado pamit menghampiri Juan dengan bibi Asiyah. Rey hanya mampu tersengum setelah itu segera berlalu dan pulang ke rumah daddy Brendan, karena istri dan anaknya juga disana. Untuk beberapa bulan mereka akan di Indonesia.
******
Selama perjalan pulang, tak ada yang membuka suara terlebih Ali dan Prilly, mereka hanya mampu bungkam, Ali yang merenung dengan segala asumsinya, Prilly yang tak ingin membuat masalah jadi tambah runyam, dan mbak Asiyah diam karena tak ingin ikut campur.
"pa... Papa" panggil Juan kepada Ali.
"iya sayang kenapa?"
"papa tenapa?" tanya Juan dengan wajah polosnya.
"gak papa sayang, Juan tidur aja." Juan menganggukan kepalanya dan memilih tidur dipangkuan mamahnya. Prilly mengusap punggung Juan lembut agar ia tidur.
Sesampainya di rumah mereka berdua masih bungkam.
"kamu tunggu dulu, biar Juan aku yang gendong dan mindahin ke kamar!" ujar Ali yang kemudian keluar dari mobil dan beralib membuka pintu disampingnya untuk mengambil Alih Juan. Sedang bi Asiyah sudah duluan masuk membawa barang-barang Juan.
"kamu tunggu disini, kita perlu bicara!" perintah Ali.
"iya" setelah mendapat jawaban dari istrinya, Ali berlalu membawa Juan untuk dipindahkan ke kamar Juan.
Ali telah kembali dan memasuki mobilnya dan dilihatnya isyrinya tengah melamun.
"ekheem" dehemnya.
"eh udah yaa?" Ali hanya menganggukan kepalanya.
"kenapa kamu bisa bersama pria itu?" tanya Ali langsung.
"waktu itu....... "
####################
TBC.
Hay i come back, lama yaa? Sorry deh biasa bagaimana sibuknya anak sekolah, masih pusing dengan tugas hehe. Jangan lupa baca ceritaku yang FRIENDSHIP juga yaa.
Seperti biasa jangan hanya jadi pembaca gelap!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/65130897-288-k469038.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REYANDRA (2)
Fanfiction"Tidak ada yang tau bagaimana takdir kita nanti, karena peran di dunia kita hanya sebagai pelaksana, skenario telah diatur oleh sang kuasa, kita hanya bisa menjalankan dan bbagaimana untuk kita membuat kehidupan kita bahagia." Lanjutan kisah dari...