Bahagian 19

3.9K 273 14
                                    

Firlandia

Seorang wanita yang masih sangat cantik diusianya yang sudah mempunya 2 anak ini tengah menjemput anak pertamanya yang sekolah disalah satu sekolah kota yang berada di Firlandia.

"Mamah yuk pulang Juan lapar!" ujar seorang anak laki-laki yang tak lain adalah Juan menghampiri sang Mamah yang tengah menggendong sang adik.

"uuh anak Mamah lapar ya, yasudah yuk kita cari makan dulu." sahut wanita itu, yang tak lain adalah Prilly, Prilly Reyandra yang memilih mengasingkan diri di Firlandia bersama kedua anakanya.

"Let's go mama, yuk dek kita mamam dulu..."ujar Juan gemas kepada adik perempuannya.

Setelah itu mereka pun beranjak meninggalkan tempat sekolah dimana Juan menimba ilmu. Bersama bayi perempuan yang berusia 5 bulan yang Prilly letakaan di baby stooller.

Flashback on

Siang itu setelah Prilly keluar dari kantor milik Ali, dia langsung pulang ke rumah bersama Juan. Dia hanya mengemasi barang-barang Juan, untuk dibawanya pergi. Saat diperjalanan tadipun yang Prilly lakukan hanya menangis, dan saat ketika sampai di rumah saat bibi Asiyah bertanya pun ia hanya mampu menggeleng dan menangis. Setelah itu ia berpamitan pada bibi Asiyah tanpa memberi tahu krmana mereka akan pergi, Prilly hanya berpesan jika ia menitipkan Ali pada bibi Asiyah.

Setelah itu ia dan Juan pergi menemui Daddynya dan hanya sekedar menemui tanpa penjelasan setelah itu dia pergi dengan meninggalkan sepucuk surat untuk diberikan kepada Ali.
Dan iyu yang membuat Daddy Brendan dan Rey marah juga kecewa. Melihat princess mereka menangis dan pergi meninggalkan mereka tanpa mengasih tau kemana putrinya akan pergi.

Prilly juga telah memesan tiket pesawat untuk membawanya beserta Juan meninggalkan negeranya tercinta. Dan dia memilih menjatuhkan negara Firlandia. Dia memilih mengasingkan diri disana karena menurutnya Ali takkan menjamah negara tersebut.

Sesampainya Prilly dan Juan sampai di apartement yang Prilly sewa, dia langsung masuk dan mengemasi barang-barang Juan. Untuk barang-barangnya ia akan pikirkan nanti untuk membeli segala kebutuhannya.

"Juan tiduran dulu ya" ujar Prilly.

"sampai kapan kita disini Mamah?" bukannya menuruti kata Mamahnya Juan malah balik bertanya.

"sampai waktunya kita kembali sayang!" jawab Prilly yang kurang dimengerti Juan. Juan yang melihat mamahnya menangis kembali pun tak ada niatan bertanya lagi yang akan membuat mamahnya bersedih dan memginhat kejadian yang membuat mamahnya sakit.

Namun saat Prilly akan merebahkan diri, tiba-tiba ia mendadak mual diperutnya.

"Hoek....hoek..."

"Mah, Mamah kenapa? Mamah sakit?" tanya Juan Khawatir.

"Mamah baik-baik saja Juan, kamu istirahat ya! Mamah mau ke toilet dulu." ujarnya, setelah itu ia langsung menuju toilet dan menumpahkan segala yang ia muntahkan namun hanya lendir putih saja. Apa ini? Kenapa dengan tubuhnya? Ini terjadi seperti dulu saat aku mengetahui jika aku tengah mengandung! Apa iya aku hamil?' fikir Prilly.

Prilly buru-buru mengambil Handphone dan melihat kalender disana. Dia sudah telat datang bulan selama 3 minggu. Jadi benar?

"aku akan periksakan besok saja!"

*****

Keesokan harinya Prilly sudah berada di rumah sakit yang ada di kota sana. Beruntung karena ia juga seorang dokter yang terhitung cerdas akan kepintarannya, ia dikenal sebagai Dokter Reya. Disana, dokter-dokter disana pun juga mengenalnya.

"hallo Dr. Reya!" sapa Salah satu dokter kandungan disana.

"Hy, Dr. Dania" sapa balik Prilly sembadi tersenyum.

"how are you? And why are you in here?"

"I'm fine! I want to check with you. I think I feel a little strange about myself lately!" jawab Prilly

"oke, please rest, I'll check you out!" perintah Dr. Dania. Prilly pun menuruti apa yang dikatakan Dr dania.  Setelah memeriksa keadaan Prilly, tiba-tiba Dr.Dania mengangsurkan tangan memberi selamat pada Prilly. Prilly pun hanya bingung.

"Congratulation Dr. Reya, you pregnant now!"

"what you say? I am pregnant?" tanya prilly belum percaya.

"Yes, you pregnant. And she is 3 weeks old.!"

"Thank's Dr Dania. I wanna go home now, byeee!" pamit Prilly setelah mengucapkan terima kasih padanya.

"oke, no problem Dr. Reya. take good care of your womb! And be carefull!" pesan Dr. Dania yang dibalas Prilly dengan anggukan. Setelah ia berlalu untuk segera pulang dan menjemput Juan, karena ia tadi menitipkannya pada salah satu temannya disini.

"kamu hadir sayang! Mamah akan menjagamu seperti dulu Mamah menjaga kakak mu Juan! Sehat-sehat ya didalam!"

"andai kamu disini Pah, aku akan sangat senang karena kita akan diberi buah hati kembali. Tapi aku masih sangat kecewa terhadapmu! Aku akan menjaganya, dan akau akan merawatnya. Jika aku sudah tenang, percayalah aku akan kembali bersamamu bersama ke dua anak kita!" ujar Prilly sembari mengelus perutnya yang masih datar.

Sehari-hari Prilly bekerja sebagai dokter disana, ia juga menyekolahkan Juan disana. Prilly juga merawat kandungannya dengan baik sendiri, Juan pun juga sudah tau jika mamahnya tengah mengandung, jadi ia berfikir tak akan menyusahkan sang mamah, ketika Papah jauh disana.

Selama 9 bulan 10 hari itu Prilly lewatin dengan sendiri bersama Juan tanpa adanya Ali, ia melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik yang ia beri nama Reena Aprilla Reyandraxa.

Flashback Off

"Mamah kapan kita akan pulang, aku sangat rindu dengan Papah dan Opa" ujar Juan ditengah makan siangnya bersama Mamah dan adiknya Ree.

"secepatnya Juan, kita akan kembali. Dan sekarang nikmati makan siangmu yaa!" ujar sang Mamah.

"baik Mah" ujar Juan sembari mengajak baby Ree bercanda diusianya yang 5 bulan ini. Dan Juan juga sudah berusia 3 tahun.

"baby Ree sangat menggemaskan Mamah"

"Baby Ree memang sangat menggemaskan Juan, wajahnya mengingatkan kita pada Papahmu!"

"Benar Mamah, aku jadi sangat merindukan Papah!"

"sudahlah kita makan saja, setelah itu Lusa kita akan kembali ke Indonesia."

"are you serious Mom?"

"yes, I'm so soriously for you my boy!"

"Thank you so much Mom, I love you!"

"I love you more dear."

"Aku jadi tak sabar ingin bertemu Papah dan Opa." gumam Juan.

SKIP

Setelah mereka mengabiskan makan siang,  mereka pun segera meninggalkan restauran itu setelah Prilly membayar bill-nya. 

"Juan hati-hati sayang jangan lari-lari nanti jatuh!" ujar Prilly setengah berteriak mengingatkan Juan.

"don't worry Mom!" balas Juan berteriak sehingga mereka sedikit menjadi pusat perhatian. Beruntung mereka tak paham dengan yang diucapkan Prilly dan Juan.

Prilly masih berusaha mengejar Juan dengan Baby Ree yang ia letakkan di stooller.

Namun tiba-tiba Prilly terkejut melihat Juan yang menabrak seorang Pria.

"Aaawwsh...." Ringis Juan.

"Juaan...." teriak Prilly setengah berlari.

"Dear....!"

Deg

>>>>>>>>>>>TBC<<<<<<<<<<<

Hy dilanjut nih ceritanya, bagaimana menurut kalian? Maaf kalo nggak dapat feelnya.

Tapi aku mau bilang aja, kecewa sih cerita ini cuma dibaca tanpa memberi bintang sama komen.
#cukuptau

REYANDRA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang