Bahagian 22

4K 241 5
                                    

Pagi ini Ali tengah bersiap dengan pakaian yang ia gunakan dibantu dengan istri tercinta. Karena ia sudah berjanji pada Juan kalau ia akan mengajak keluarga kecilnya yang kembali lagi utuh untuk jalan-jalan di negara asing ini.

Ya, semalam memang Ali menginap di apartemen milik Prilly, karena bagaimanapun Ali masih Sah sebagai suami dari Prilly.

"Mah.." panggil Ali yang menunduk menatap wajah ayu Peilly yaang tengan merapikan kerah kemejanya.

"Apa Pah...?" Jawabnya mendongakkan wajahnya neralih menatap wajah suaminya.

"Besok ikut Papah pulang ya?" Tanya Ali dengan harap-harap cemas.

"Kenapa harus tanya? Aku istri kamu dan kamu berhak atas segalanya dariku!" Jawab Prilly memandang Ali dengan tersenyum. "lagi pula, aku juga merasa bodoh dulu tidak ingin dengerin penjelasan kamu dan memilih pergi dari kamu selama setahun ini." Lanjutnya memandang wajah Ali dengan sendu, dan sedetij kemudian ia menundukan wajahnya.

Ali segera memegang dagu Prilly, dan didongakkannya kembali kearah menatap wajanya.

"ssstss Aku yang minta maaf sayang, nggak seharusnya aku lebih membela wanita ular itu didepan kamu!" Ungkap Ali dengan penuh penyesalan.
"huuuh..." helaan nafas dari Prilly membuat Ali memandangnya tanya.

"kenapa?"

"yasudahlah, aku sudah maafin kamu dan kamu stop minta maaf terus menerus sama aku, aku juga minta maaf sama kamu. Jadi sekarang jangan ungkit masalah itu lagi, oke hubby?" jelas Prilly yang membuat Ali menatapnya geli.

" kenapa kamu natap aku kayak gitu?" heran Prilly.

"Lagian, dari kamu belum punya anak, sampe sekarang ada baby  lagi, kamu masih sama seperti dulu bawel!" ledek Ali.

"Ah kamu mah gituu..." rajuk Prilly mengerucutkan bibirnya.

"iya-iya maaf udah ah jangan dimajuin gitu bibirnya, minta banget dicium ya?" tanya Ali menggoda istrinya itu.

"Apaan sih, udah ah yuk berangkat. Nanti Juan merajuk lagi!" ujar Prilly sembari mengambil tas selempang kecilnya dan beralih ke box menggendong baby Ree.

"udah Mah?" tanya Ali menatap istrinya yang tengah mengambil anak keduanya.

"Udah!"

"yaudah siniin baby Ree nya, aku taru di stooler aja!" Prilly menyerahkan Ree kesalam gendongan Ali untuk diletakkan di stooler. Setelah itu mereka keluar dari kamar dan menghampiri Juan yang sudah dengan muka bete'nya.

"Papah sama Mamah lama banget aih, ngapain aja tadi!" omel Juan pada Ali dan Prilly ketika mereka sudah berada didepannya.

"Maaf jagoan Papa, lama ya?" Tanya Ali memandang anaknya.

"Pake nanya lagi, Juan tuh capek nungguin Mamah sama Papah, sampe rambut jambul Juan udah nggak keren lagi!" sungut Juan, yang membuat Ali dan Prilly sambil berpandangan heran menatap Juan. Kenapa anaknya bisa berkata sedemikian rupa siapa yang mengajarinya.

"Siapa yang ngajarin Juan bicara seperti itu?" Tanya Ali mamandang Juan dnegan penuh intens.

"Hehehe om Vino Papa!" Jujur Juan.

"Vino..." geram Ali. "emang bener-bener tuh yaa suami sahabat kamu!" ujar Ali memandang istrinya yang juga tengah memandangnya.

"yaa mana aku tahu, selama aku disini yang tau keberadaan aku cuma Agatha dan Vino. Jadi Juan juga mainnya sama Vino mulu." ungkap Prilly.

"Kok aku nggak tahu?"

"Kan waktu itu aku marah sama kamu!"

Skak

Kalau sudah begini Ali takkan mampu membalas ucapan sang istri.

"iya-iya...." Ujar Ali pasrah.

"Papah sama Mamah kenapa malah debat sih. Juan tuh udah capek nunggin Papah Mamah dari tadi. Kenapa sekarang disuruh nunggu lagi dengerin kalian debat, lebih baik sekarang kita berangkat keburu ketampanan Juan hilang gegara nunggu Papah Mamah, ya walaupun Juan akan tetap tampan!" omel Juan yang diakhiri dengan pernyataan Juan yang over pd.

"Tengil banget anak aapa sih tuh?" tanya Ali memandang heran Juan.

"Itu anak kamu ya Pah, jadi nurunin sifat kamu yang tengil!" Sahut Prilly.

"Ayo Pah Mah berangkat!" Seru Juan sembari menggandneg tangan Mamah nya yang emmang tak memegang stoolernya baby Ree, karena audah ada Ali yang mendorongnya.

"Iya-iya..."

Setelah itu mereka berdua pun menuju mobil yang sudah tersedia di depan apartemen, berhubung mereka ingin pergi hanya keluarga, jadi supir yang Ali sewa selama disini pun ia suruh pulang saja, dan akan diganttin Ali yang menjadi supirnya buat keluarga kecil tercintanya.

"Mah makasih yaa." Ujar Ali tiba-tiba memandang Prilly.

"untik apa?"

"makasih karena masih ada terus disamping aku!"

"jangan bilang makasih, karena aku akan selalu ada disamping kamu, karena...." ucanya menggantung.

"karena apa?" tanya Ali.

"karena aku cinta!" jawab Prilly.

"Dan aku juga mencintai wanita yang barusan mengatakan cinta sama aku!" balas Ali menatap Prilly sembari tersenyum.

"I love you hubby!"

"I love you more sayang..."

"Papaaaah Mamaaaahhh....." rajuk Juan yang sedari tadi dicuekkin Papah dan Mamahnya selama di mobil.

Ali dan Prilly yang mendengar suara rajukkanpun menoleh kebelakang, benar juga mereka memang tak lagi berdua karena ada satu makhluk tampan dibelakang.

"Hahahahahahha....."

###########TBC############

Hay kembali lagi nih, cepet kan? Cepet dong yaa!

Ada yang mau aku sampein nih, umur Juan aku ganti yaah, anggap aja dia sudah umur 6 tahun, dan baby Ree usianya 8 bulan.

Tidak menerima komen "Next"
Itu kayak yang gak ngehargain banget yang nulis.

REYANDRA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang