Bahagian 7

7.6K 430 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahagian 7

Seorang bayi laki-laki mungil telah lahir di dunia. Ya Prilly telah melahirkan anaknya dengan selamat. Setlah kedatangan Ali tadi di ruang persalinan entah mengapa prilly untuk mendorong perutnya lebih mudah dari sebelumnya.

"sayang kamu kuat yaah..." ujar ali menyemangati istrinya yang tengah berjuang.

"sshh...sa...sakit li..."

"iyaa aku tau sakit, tapi kamu kuat ayo demi anak kita..."

Prilly terus mengerang kesakitan. Namun ketika ia melihat suaminya yang berada disisnya ia harus menunjukan kalau dia kuat, ya dia harus bisa.

Tak lama kemudian terdengar suara tangisan bayi..

Oek..oek...oek...

"Alhamdulillah...." ujar ali disambut dengan tangisan bahagia olehnya juga senyum yang tak liput dari bibirnya.

"Alhamdulillah pak, selamat yaah bayinya laki-laki tampan seperti ayahnya...." ujar dokter yang menangani prilly.

"lihat sayang anak kita sangat tampan..." ujar ali memperlihatkan bayi mereka kepada sang istri.

"iya dia sangat tampan seperti ayahnya..."

"matanya seperti kamu indah, juga pipinya sungguh menggemaskan..." ujar ali memeprhatikan wajah anaknya.

"hidung, bulu mata, dan bibir seprti kamu sayang..." balas prilly.

Keadaan prilly masih lemas setelah melahirkan. Namun tak bisa dipungkiri bahwa ia sungguh bahagia kala melihat dan mendengar suaminya sedang mengumandangkan adzan ditelinga anak mereka. Jelas saja senyum terukir indar di bibir ranum prilly

"uuhhh cucu oma tampan sekali..." ujar andrea yang tak lain adalah mamah ali mrtua prilly.

"iya dong, siapa dulu ayahnya..." sahut ali.

"iissh kamu tuh, ..." sela prilly.

Kini semua keluarga tengah berkumpul di ruang rawat prilly. Tang tak lain.

Mamah Ali, papah Ali, daddy prilly juga Rey kakak prilly.

"si tampan mau di kasih nama siapa bie...??" tanya Rey kepada prilly.

"Kita udah siapin namanya kok bang..." jawab Ali.

" Deejuan Aprillio Reyandraxa.." ujar prilly.

"Nama yang indah..."tukas Fathan.

"panggilannya...?" kini opa Brendan bertanya.

"Dee atau Juan..." jawab ali.

"gue pamit duluan yah li prill. Ada kerjaan mendadak soalnya..." pamit Rey.

"Mom, Dad, Pah...Rey duluan yaah..." pamit Rey juga..

"Hati-hati.." pesan mereka untuk Rey.

****************

11 bulan berlalu dan kini juan bersanjak besar, dan bulan depan usia juan genap 1 tahun. Dan selama ini juga Ali juga Prilly tak pernah lupa memberikan kasih sayang mereka kepada juan. Hari-hari mereka pun di lewati dengan penuh kebahagiaan. Juan juga sudah mulai bisa berjalan meski masih tertatih. Juan juga sudah isa bicara meski masih belum jelas. Prilly memang menyewa jasa baby sister untuk mengurus Juan jika sesekali ia sedang ada urusan mendadak di rumah sakit ia bekerja. Karena prilly tak ingin membiarkan kasih sayang juan kurang hanya karena ia terlalu mentingin pekerjaan. Ali sudah pernah meminta prilly untuk berhenti, biar dia saja yang bekerja, namun karena sifat keras kepala prilly jadilah ali mengalaj. Biarlah itu juga sudah menjadi cita-citanya. Sayang jika harus di tinggalkan begitu saja.

"mam...mam ndaa..." oceh juan ketika menepuk-nepuk tangannya.

"oh anak tampan bunda lapar yaah..." ujar prilly yang di balas juan dengan mengangguk-anggukan kepalanya lucu.

"bentar yaah bunda buatin mamnya, Juan disini dulu." Ujar prilly. Setelah itu prilly pun mengambil makanan untuk Juan.

"nah sekarang Juan mam-mam yang banyak biar cepat besar, dan nanti bisa jadi seperti ayah oke..."

Dengan telaten prilly menyuapi Juan, dan juan pun memakan makanan dengan sangat lahap.

"yeeay anak bunda pintar, nah sekarang kita ke kantornya Ayah yuk, bawain makan siang untuk ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yeeay anak bunda pintar, nah sekarang kita ke kantornya Ayah yuk, bawain makan siang untuk ayah.."

"yeeayyy, ke antol... temu yah..." gumam juan dengan khas cadelnya. Prilly yang melihatnya oun gemas dengan anaknya.

"Shintaa..."panggil prilly ke pada baby sister Juan.

"iya bu..." jawab shinta

"saya mau ke kantor bapak, juan ikut saya kamu tunggu di rumah saja yah...." pesan prilly.

"baik bu..."

"kalau begitu saya pergi dulu.."

"hati-hati bu..." pesan shinta yang dibalas senyuman oleh Prilly.

Prilly pun naik mobil bersama juan tentunya dengan jasa supir, karena Ali tak akan pernah membiarkan istrinya untuk membawa mobil ketika sedang bersama juan, Sungguh Suami yang Overprotektif. Tapi itu lebih baik, tandanya suaminya itu adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab.

***

Bersambung....

Hay lama ya nextnya maaf yaah, baru sepat next.

part ini ntah kenapa gaje. maaf juga jika banyak typo.

nggak sempat ngedit.

.

REYANDRA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang