Bahagian 4

6.2K 375 5
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bahagian 4

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Jangan Lupan Vote dulu Sebelum Baca

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Jangan Jadi Pembaca Gelap

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

*
*HAPPY READING*

*
*
*
*
*
*
*
*
*

AAAARRRGGHHHHH.....

"Shiitt..." umpat ali sembari memukul stir mobil, untuk meluapkan semua amarah yang ia tahan sedari tadi.

Disampingnya Prilly semakin terisak dengan tangisannya. Ali sedikit terenyuh mendengar tangisan prilly, namun ia masih kesal dengan kejadian di caffe tadi.

"kenapa...?" tanya ali dingin, sebenarnya ia tak tega bersikap dingin terhadap prilly. Namun ia menutupi itu semua dengan kekesalannya.

Namun tak ada jawaban dari prilly, dia masih saja dengan isakan tangisnya. Ali pun semakin geram dibuatnya, karena prilly tak kunjung bicara juga. Akirnya dengan masih perasaan kecewanya, ali menarik dagu prilly mendekat kewajahnya.

"kenapa hah..?" tanya ali sekali lagi. Namun lagi-lagi prilly enggan menjawab. Akhirnya Alipun mendaratkan bibirnya mencium bibir prilly dengan ganas, memagutnya sedikit kasar, sampai tak memberikan sedikit prilly untuk mennghirup udara. Nafas prilly tersenggal-senggal. Sampai Ali melepaskan pagutannya terhadap prilly, dan nafas alipun sama dengan prilly. Hingga...

PLAAK.

Satu tamparan keras mendarat mulus dipipi kanan Ali. Ya prilly menampar suaminya tersebut. Prilly tak menyangka jika Alinya memciumnya dengan kasar. Namun saat Ali tadi menciumnya dengan kasar prilly tak menyadari jika ali juga merasa sakit dengan Ali telah menciumnya dengan kasar, padahal tadi genangan air mata sudah mengumpul di pelupuk mata ali.

Ali mematung sambil memegangi pipi kanannya yang terasa panas setelah ditampar oleh sang istri. Ia merasa asngat menyesal telah menciumnya dengan kasar. 'Loe bodoh ali, loe udah nyakitin istri loe' rutuk ali dalam hati.

Ali masih bergeming dengan memegang pipinya itu, sampai ia tak menyadari jika prilly membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. Ali baru sadar ketika ia melihat prilly sudah berada di depan mobilnya.

Alipun segera keluar dari mobil dan segera mengejar prilly. Sekuat tenaga ali mengejar istrinya itu yang belum jauh dari nya. Sampai Ali dekat dengan prilly, tangan alipun meraih lengan prilly dan segera memeluk pinggang prilly dari belakang.

"Maafin aku..." gumam Ali lirih dilekukan leher prilly.becampur dengan suara isakan yang keluar dari mulutnya bahu ali terguncang. 'Suamiku menangis' gumam prilly dalam hati.

"Maafin aku sayang, aku tak bermaksud menyakitimu..." Ali mengucapan maaf nya sekali lagi terhadap istrinya itu, bahu ali semakin terguncang ketika mengingat kejadian mobil barusan, dimana ia telah mencium istinya dengan kasar tak berperasaan, itu sama saja ia melecehkan istrinya sendiri.

REYANDRA (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang