"Tidak ada yang tau bagaimana takdir kita nanti, karena peran di dunia kita hanya sebagai pelaksana, skenario telah diatur oleh sang kuasa, kita hanya bisa menjalankan dan bbagaimana untuk kita membuat kehidupan kita bahagia."
Lanjutan kisah dari...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bahagian 11
Cklek.
Dibukanya pintu kamar yang kini beradakan istri dari Aliandraxa, siapa lagi kalo bukan Prilly Reyandra. Kini Ali tengah berada dikamar Prilly istrinya, dilihatnya sosok mungil tengah bergelung di selimut tebalnya. Ali mengamati wajah tenang istrinya itu kala tertidur, terlihat cantik, polos seperti baby. Makin cinta kalo begini'batin Ali.
Ali tak tega jika harus membangunkan istri tercintanya itu. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk ikut berbaring disamping istrinya dan tidur. Ali akan menjelaskan nanti jika sang istri telah terbangun. Lagi pula badannya kinii terasa sakit dan pegal ditambah kepala yang pusing. Sampai akhirnya ali ikut terlelap sambil memeluk Prilly dari belakang.
***
"Euugghh..."lenguhan dari seorang wanita yang baru saja terbangun, dia Prilly. Masih belum sadar sepenuhnya, dia merasa sesuatu yang berat menimpa perutnya, dilihatnya itu ternyata sebuah tangan kekar yang knii tengah memeluknya.
'Ali..' lirihnya.
Tak lama kemudian Ali pun ikut terbangun karena sesuatu yang mnegusik tidurnya.
"eh, udah bangun ya sayang..."ujar Ali dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"ya.."balas prilly singkat.
"kamu masih marah ya?" tanya Ali dengan lembut. Namun Prilly hanya mengendikan bahunya acuh dan memalingkan wajahnya dari wajah tampan suaminya itu.
"maafin aku, kamu salah paham tadi."ujar Ali berusaha menjelaskan, alih-alih Prilly menjawabnya, Prilly malah berontak meminta untuk dilepaskan dari pelukan Ali.
"yang, maaf dong." Pinta Ali dengan memelas.
"ihh, lepas...!!!"
"Nggak, sebelum kamu jawab pertanyaanku dulu"ujar Ali tegas.
"Lepas ah, aku mau keluar. Mau nemuin Juan dulu."
"ayolah sayang maafin aku dulu, aku akan jelasin semuanya tentang tadi.!"
"Lepas ihh, sesak nih.." reflek Ali pun langsung melepaskan pelukannya itu terhadap Prilly.
"cepat jelasin..!" ujar Prilly cepat.
Mengalirlah penjelasan Ali tentang kesalahpahaman di kantor tadi. Dari Maria yang tiba-tiba masuk keruangan Ali padahal sudah dilarang, dan permintaan Maria yang akan dengan Cuma-Cuma langsung menerima kerjasama antara perusahannya dengan perusahaan Ali tanpa syarat apapun asal mau jadi kekasihnya, dan sampai Maria di Usir Ali dengan paksa, dan tiba-tiba Maria pura-pura kepleset dan Ali reflek menangkap Maria berniat meonolong sampai pada akhirnya Prilly melihat dan salah paham.
"Nah begitu sayang, aku tuh nggak bermaksud apa-apa sama Maria, apalagi iberniat untuk selingkuh dengannya. Ngapain aku selingkuh yang jelas-jelas aku sudah punya wanita yang cantik, sexy, montok seperti kamu."ujar Ali panjang lebar sesekali menggoda Prilly dengan candaannya diakhir kalimatnya.
"iissshh apa'an sih, gombal."ujar Prilly malu.
"ih kok gombal sih, emang bener kok, kamu itu lebih berharga dari segalanyaa sayang." Tukas Ali.
"iya-iya."
"kamu percayakan kalo aku tadi nggak ngapa-ngapain?"tanya ali harap-harap cemas.
"percaya nggak yaa..."ujar Prilly sambil terlihat mikir mikir.
"ih kok gitu, percaya dong..."rengek Ali macam anak kecil yang ingin dibeliin balon.
"iya-iya percaya kok sayangku."ujar prilly lucu.
"jadi dimaafin dong yah..?"
"iya.."
"makasih sayang..."ujar Ali sembari tersenyum dan menarik Prilly kedalam pelukannya.
"sama-sama..."
"kalo gitu sebagai permintaan maafku, gimana kalo besok kita jalan-jalan ke mana gitu. Kita ajak Juan juga."Ujar Ali.
"loh tapi kan kamu besok kerja yang, terus juga ada meeting?"tanya Prilly bingung.
"Aku udah batalin meeting itu kok, apasih yang nggak buat keluarga tercintaku ini..." balas Ali sambil menciumi kening Prilly.
"em oke deh, jadi malam ini kita nginep di sini yah di rumah Daddy..?" pinta Prilly.
"iyaa.."
"makasih..." ujarnya.
"yasudah aku ke kamar Juan dulu.."lanjut prilly yang dibalas anggukan Ali.
Prilly pun beranjak dari kasur dan berdiri hendak pergi meninggalkan kamar, namun sebelum itu, Prilly mencium pipi Ali dengan cepat, dan langsung berlari keluar dari kamar. Ali pun reflek memegang Pipi ynag habis dicium oleh istrinya. Tak lamasetelah itu Ali hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya kala mengngiat kelakuan istrinya itu yang masih malu-malu kucing. Menggemaskan.
"jadi tambah cinta "gumamnya sebelum ia beranjak ke Kamar mandi.
#########################
hay, maaf lama ya next.a seklai next dikit lagi. maaf yah sekali lagi nih berusaha next kok. gak tau kenapa ni otak buntu, apalagi kecewa sama readernya padahal yang baca banya tapi yang vote sedikit, apalagi gak ada yg coment.
nggak tau sampai kapan aku akan ni next cerita, apa aku delete aja yah cerita ini?