[5] Task And Task Again

1.2K 52 0
                                    

     ||||||||||||||


        Nathan berlari dengan semangat yang berkobar-kobar ke arah rumah gue. Gue yang baru sudah mandi terkejut dengan kicauan Nathan manggil-manggil nama gue. Cepet banget Nathan datang, gue belum sempat makan. Udah datang aja.

      "Nad, buka pintu Nad!!"

       Aku membuka pintu dan melihat Nathan seperti biasa, kaos oblong dan celana pendek. "Hi, manis." Sapanya menaik-naikan alisnya. Aku menyuruhnya masuk dan menunggu di ruang tamu.

       "Gue mau ambil buku gue dan laptop, tunggu disini, diem aja lo jangan kemana-mana, jangan sentuh apapun disini." Nathan dengan wajah polosnya.

       Handphone ku bergetar, aku meronggoh saku bajuku, Angela Calling. "Kak Angel?" Kakak perempuan ku menelpon. Mengatakan bahwa papa akan pulang dari singapura tak berapa lama lagi. "Lalu kakak Angel kapan pulang dari L.A?"

       "Kakak gak tahu, dithMungkin masih lama, lagian manajer kakak disini agak gimana gitu."

       "Hmm. I miss you, kak."

       "I miss you too sist, udah dulu ya, Dith."

       "Iya kak, bye."

       "Nathan! Gue baru inget tuh anak ada di rumah gue, kalo dibiarin bisa kemana-mana dia." Gue bergegas turun tangga.

       Dan bener kan kata gue, baru di tinggal bentar aja. Lantai rumah gue, udah berserakan kulit kuaci, televisi gue hidup, dan selimut emak gue dia pakai untuk tidur di sofa.

       Aku langsung mematikan televisi, menyapu kulit kuaci beserta sampah lainnya. Kalau bisa Nathan nya gue sapu.

       Dan membiarkan Nathan tidur sepuasnya di sofa. Aku menuju dapur untuk mengambil beberapa snack, buat pendamping selama gue buat nih tugas, percuma Nathan ada, gak bisa di andalkan.

       Aku membuatnya di sebelah Nathan, yang sudah tidur dan bermimpi entah sampai kemana,

       'Tugas Hukuman Karena Membolos'

       Setengah hati gua ngebuat judul beserta isi-isinya, gue harus buat tugas dan tugas itu seharusnya bukan tugas gue. Gue sama sekali gak bolos, suwer, kalian juga tahu kan? Kalau Nadith gak bolos. Tapi kenapa Nadith buat tugas ini juga. Ini gak adil, mana keadilan? Hiks.

       08:23 PM.
       Nathan belum juga bangun dari tidurnya. Aku masih mengotak-ngatik laptop, karena soal 500 itu terlalu banyak, OVER! Ditambah mata gue yang mulai naik turun-naik turun. Sedangkan Nathan tidur dengan pulas, nyaman, damai, sejahtera, sentosa.

       09:56 PM.
       Dah, gue gak sanggup, dan gue ingin sekali tidur seperti Nathan, dan akhirnya gue tertidur dengan kepala di atas meja, dan Nathan di sofa. ''Night Nathan'' Ucapku sambil menguap.

       "Dith, dith. Bangun," Nathan mencoba membangunkanku. "Dith, jangan tidur disitu, keterlalulan banget gue ya." Nathan bangkit dari sofa dan mengangkatku ke atas sofa, tak lupa selimut ia bentang kan ke tubuhku. Sekarang Nathan melanjutkan mengerjakan tugas.

       12:48 AM.
       Aku terbangun, dan melihat Nathan masih stay didepan laptop, tiba-tiba semua nya gelap, mati lampu. Aku langsung bangkit dari sofa,

       "Tan, mati tu lampu." Ujarku serak.

       "Biasa aja, Nad, bentar lagi juga selesai." Ujar Nathan acuh-tak-acuh.

For You, NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang