[25] It's You

758 48 0
                                    

       ....Terima kasih. Sudah mempercayakan gelar siswa berprestasi yang didambakan setiap murid kepada ku. Kalau kalian tidak keberatan, foto ku akan dipajang di cover buku tahunan...

***

      Nathan terkekeh pelan. "A smart girl and the bad boy? Are you serious?" Ejek Jemson.

     "Of course. Why? You are doubt to me?"

     "Yeah, i am doubt. I guess, she isn't missing you..."

      "Oh, its really? We will look, its really or not."

     "From where?"

     "From Bill...."

     "Damned! You did it, eh?"

     "Hahahaha. Why dad? It is a wrong something? I think no."


***

      "Ini rumah siapa?"

     Hal yang ditakutkan oleh Nadith akhirnya terjadi. Bill tidak mengetahui bangunan yang berada didepan nya.

     Nadith mengeluarkan nafas kasar. "Ini rumah Nathan.."

     "Oh, Nathan... Hem, aku mengerti kenapa pandangan mu melihatku sangat berbeda. Apa aku mirip dengan teman atau kekasihmu?" Tebak Bill dan sialnya itu benar.

     "Dia temanku... dia sangat mirip dengan mu. Baiklah Bill, aku menyerah akan ini. Aku salah orang, kau bukan lah Nathan. Kau orang lain yang kebetulan mirip dengan Nathan. Jika kau ingin pergi, silahkan. Rumahku juga tidak jauh dari sini. Abaikan tentang yang terjadi tadi. Aku minta maaf, Bill..."

     "Tunggu! Aku ingin mengetahui tentang teman mu itu. Jadi bisakah aku masuk ke rumah itu dengan panduan dari mu? Ya anggap saja aku adalah temanmu, Nathan."

      Benarkah itu?

***


      "Mereka dimana?" Tanya Lulu antusias.

      Elsa melirik ke arah ponsel nya yang menampilkan lokasi dari Bill dan Nadith.

      "Bagus, mereka sudah.masuk kedalam rumah Nathan, aku harap Nadith tidak kecewa akan hasilnya..."

      "Jadi kita mau kemana?" Tanya Rachel.

      "Kerumah Pak Kepala Sekolah. Kita harus bertanya langsung dan mengetahui kebenarannya"

      "Wah... kenapa kita seperti detektif ya?" Ujar Lulu.

      "Bagi gue ini hal yang biasa" ujar Elsa.

      "Biasa?"

       "Ah, maksud gue. Gue sudah sering bantu teman gue yang mengalami kesulitan di dalam hubungan asmaranya."

      "Kek mak comblang gitu?"

      "Eleh, bisa aja lo Sa. Lo sendiri udah punya pacar belum, eh?"

      "Haha, lo aja yang gak tahu."

      Tak berapa lama mereka berhenti didepan rumah kepala sekolah SMA Caleen.

      Dengan sopan mereka mengetuk pintu, dan memanggil pemilik rumah. "Pak Asraf?"

     Tak perlu menunggu lama. Pintu terbuka. "Eh ada anak baru tamat sekolah, ada apa?"

      "Ini pak, saya mau minta tanda tangan bapak di untuk buku tahunan." Jelas Elsa.

      "Ayo masuk.." ajak pak Asraf Ramah.

     "Tunggu sebentar ya?"

For You, NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang