[15] Fourth Suspension

868 51 0
                                    

[15] Fourth Suspension : The Hypocrite.

***

Gue berjalan pelan memasuki perkarangan rumah. Karena Nathan terus saja melihatku dari halaman rumahnya. Sambil tersenyum. Tanpa sadar aku menabrak pintu rumahku sendiri. Karena salah fokus, fokus ke Nathan. "Aw." Nathan tertawa dengan cukup kuat, tawanya sampai ketelingaku.

"Ais, kenapa pintu ada disini" Umpatku sambil mengelus dahiku.

"Ada aqua gak?" Tanya Nathan dari jauh.

"Diem lo!" Teriakku kesal. Aku segera masuk kerumah. Saat aku berbalik badan. Aku tersentak kebelakang. "Hai." Sapaku.

"Hem, apa aku salah lihat sekarang? Dengan siapa kau pulang? Ahh, ayah tahu. Nathan. Pasti kau kecewa karena ayah tidak bisa kerumahnya, jadi kau mengajaknya jalan. Begitukan?" Ayah tersenyum genit, aku tersenyum malu. Berjalan menjauh dari ayah, tapi ayah terus saja meneriakan nama Nathan. Membuat langkahku semakin cepat menaiki tangga, menuju kamarku.

***

"Kamu dari mana, my honey sweetiee?"

Nathan hanya diam, terus saja menghindar untuk menjawab pertanyaan itu.

"Jawab gue, jadi lo jalan-jalan selama dihukum?" Tampak diwajahnya kekesalan yang berlipat-lipat.

"Ahh, dasar bodoh. Buat ketemu sama cewe gak jelas itu, lo nekad kabur dari sekolah. Buat inikah?"

Nathan berhenti didepan kulkas dan mengambil air mineral. "Diem, gue lagi butuh aqua."

"Nathan, jawab pertanyaan gue. Apa lo udah di guna-gunain sama dia? Heh. Ya ampun. Mana ada orang didunia ini yang dengan senang hati melakukan hal yang bodoh, cuma untuk skorsing? Ckckc. Pasti ini karena cewe itu." Ujarnya berapi-api. Dia terus saja mencoba membuat Nathan merespon dirinya. Nathan beranjak dari sana sembari tersenyum.

"I think i falling in heart with her." Ucap Nathan dengan senyum yang melebar lalu meninggalkan Elsa dengan wajah tak percayanya itu.

Elsa masih mengikuti Nathan sampai ke kamarnya. "Jangan merusak suasana hati gue, Elsa." Ucap Nathan dengan wajah datar.

"Apa? Gue merusak suasana hati lo?" Tanya Elsa tak percaya. Nathan mengangguk. "Iya, keluar dari kamar gue. Gue mau mandi." Nathan berjalan ke arah toilet. Tapi, Elsa masih saja berdiri ditempatnya.

"Apa lo mau, gue teriak aww, ada pengintip. Mau?"

Elsa tetap diam. Wajah nya bertekuk masam.

"Ya udah." Ujar Nathan lalu mengunci pintu toilet.

Let me love you♪
Let me love you♪

Nathan bernyanyi seiring shower membasahi tubuhnya. Elsa tertawa kesal. "Ya ampun. Apa yang ada dipikiran anak gila itu? " Tanya Elsa sendiri. Elsa mendengar ringtone Android Nathan berbunyi, bertanda pesan singkat masuk. Dia tersenyum. "Gue kerjai lo. " Ucap pelan Elsa.

***

"Ayah, apa ayah akan mengunjungi rumah Nathan?" Tanyaku kepada ayah yang sedang di meja kerjanya. Sedang nengurusi tumpukan dokumen yang berserakan.

"Kerumah Nathan?" Tanyanya balik tanpa melihatku.

Aku mengangguk, "iya."

"Bisakah kau kesana terlebih dahulu? Kurasa kau juga melihat, ayah sedang sibuk untuk beberapa menit."

For You, NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang