[7] A Beauty

1.1K 53 0
                                    

Song By Lauv - Story Never Ends

||||||||||||||

Dengan malas Nathan masuk ke dalam kamar nya, membuka kancing bajunya dan membanting tubuhnya ke kasur. Sesekali memejamkan matanya, lalu membukanya lagi. Dia tersenyum kecil, sambil merogoh sesuatu di dalam tasnya, sebuah buku yang ia beli tadi. Dia menatap sedih dan membaca sekilas buku itu. Nathan bangkit dari kasurnya lalu menuju meja belajarnya. Membuka buku tulis dan membuat tulisan di buku itu.

"Setidaknya, gue bisa ngelakuin ini." Batinnya.

***

Aku bersiap untuk pergi sekolah, dan melihat kalender yang tergantung di kamarku, ada coretan merah yang bertuliskan ulang tahun Nathan. "Hem, Nathan ulang tahun besok ya." Gumam ku heran.

Aku masuk ke gerbang sekolah, dan melihat orang berkerumunan ditengah lapangan, murid-murid juga sibuk berlarian sambil berteriak heboh.

So, gue ikutan dan menerobos kerumunan. "Minggir-minggir cewe kece mau lewat."

"Coba liat ekspresi Nadith, kalau dia ngeliat ini." Bisik salah satu siswi.

"Iya, gue mau liat, pasti ngenes." Akhirnya mereka berbisik-bisik.

Apa yang mereka bicarakan sih, aku berdiri di samping Lulu, mulutnya manyun-manyun melihat apa yang didepannya.

"Rachel, lo serius?" Nathan dan Rachel? Rachel menyodorkan sebuah bunga mawar ke arah Nathan. Acara door-dooran? Rachel door Nathan gitu?

"Gila, Rachel, cantik-cantik gituan." Ujar salah-satu siswa yang kurang tertarik dengan acara itu.

Ya, kayanya bener apa yang dipikiran gue.

"Iya, gue serius, Nathan." Balas Rachel serius.

Nathan melihat ke arahku. Di Wajahnya terukir smirk. "Ooh, lo serius, haha."

"Hem.." Rachel mengangguk dengan semangat.

"Gimana ya?" Nathan pura-pura berfikir. Tak lama, ia mengambil bunga di tangan Rachel. Dia merasa dirinya seorang pangeran kah? Ow Nathan.

Nathan maju mendekati Rachel, semakin mendekat.

"Terima! Terima! Terima!" Sorakan para siswi.

Aku terkejut, mulutku ternganga, mataku membulat, jantung ku berdetak tak karuan. Bunga yang diberi Rachel dia kasih ke gue.

Aku terdiam sejenak, kelakuan Nathan ini, buat gue nahan tawa. "Kenapa lo? Kerasukkan?" Tanyaku.

Rachel menatapku kesal. Ya iyalah, dia yang kasih tu bunga, lalu di ambil Nathan, kemudian kasih ke gue, kan itu sangat mengecewakan bagi Rachel. Tapi tidak bagi gua.

"Iya, pangeran gue kerasukkan, kalo gak mau, ya udah gue ambil. Makasih ya, Nathan." Yang tak ku sangka, Lulu menyerobot bunga itu dari tanganku.

Nathan ingin merebut bunga itu, tapi Lulu malah memeluk Nathan, Rachel marah dan menarik Lulu. Terjadi lah tarik-menarik di antara mereka.

"Eh, gila lo ya." Celetuk kesal Rachel ke Lulu.

"Lo yang lebih gila, gak tau diri banget." Ujar kasar Lulu tak mau kalah.

"Gak tahu diri apa, hah? Dasar!" Rachel menarik rambut Lulu. Lulupun melakukan hal yang sama.

For You, NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang