Part 7

10.1K 482 7
                                    

Zea POV

Aku menerawang tentang kejadian saat hari kedua aku bekerja menjadi supirnya.

mereka bertiga terlihat menunggu jawabanku. Baiklah. Akan aku beritahu.

Aku menghadap Bu Wijaya yang ada di ruang kerjanya. menyerahkan kunci mobil padanya. Ketika aku hendak berpamitan padanya dia mencegatku.

"Duduklah Zee"

Aku mengangguk dan duduk didepannya.

"Saya akan menunjukanmu sesuatu. Kamu pastinya bertanya tanya kenapa saya menugaskan supir untuk mengantar jemput Zakka. Padahal dia sudah 17 tahun".

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Bu Wijaya.

"Zakka pernah diculik oleh Isabel"

"Maaf bu, Isabel itu siapa?"

"Dia kakak perempuanku, dia tak pernah menyukaiku. Dia mencintai Tom Daddy Zakka. Sedangkan Tom mencintaiku hingga kami menikah. Orang tua kami pun lebih menyayangiku dari pada Isabel, karena aku menurut pada orang tua. Saat penculikan itu Zakka dikuliti dadanya hingga kehabisan darah dan kritis dirumah sakit. berhari hari dia tidak sadarkan diri. Sehingga saya takut Isabel akan kembali menyakiti Zakka".

"Bagaimana dengan Tania? Apakah dia dalam bahaya juga?"

"Tidak. Isabel hanya mengincar Zakka. Zakka sangat mirip dengan Tom Daddy nya. Sehingga dia sangat membenci Zakka karena kemiripan itu. Kakak dan adik Zakka tidak pernah menjadi incaran Isabel. Isabel memang perempuan gila. Dia tidak pernah tertangkap oleh polisi, kami tidak memiliki bukti cukup untuk menjebloskan dia ke penjara".

"Kenapa Bu Wijaya percaya pada saya? Padahal saya hanya perempuan biasa bu"

"Jangan bodoh Zea, saya tau asal usul kamu. Saya tau kamu putri kedua keluarga Mays. Saya tau semua tentang kamu. Saya tau kamu bisa menjaga Zakka"

Aku hanya diam disini, didepan bu Wijaya. Ternyata dia mengetahuiku.

"Kamu boleh pulang sekarang"

"Terima kasih bu, permisi"

Mereka bertiga memandangku intens saat aku menceritakan semuanya. Kini Zakka hanya diam ditempatnya. Aku tak tau apa yang harus aku perbuat saat ini.

"Lo kenal sama orang yang nyulik Zakka yah Ze?"

"Kenal"

"What?"

"Iyaa kenal. Dia musuh orang tua gue dulu. Gue pernah diculik olehnya waktu gue kecil".

Aku masih ingat jelas ketika dulu aku kecil, dia menyandraku selama seminggu.

Kata Bu Wijaya musuhnya adalah Isabel, lalu siapa Vano?

"Ndo, Ren, kalian bisa keluar dulu? Gue mau ngomong sama supir gue"

Mereka berdua keluar dan menutup pintu. Ngomong apa sih nih anak?

"Elo jangan kasih tau Mom yah?"

"Why?"

"Gue ga mau dia khawatir"

"Lo ga mau beliau khawatir tapi elo malah ngelanggar semua perintahnya, dia nglakuin ini untuk ngejaga lo dari mereka, dia tau semua ini akan terjadi dan apa yang lo buat? Lo malah seenaknya lari dari gue yang ditugaskan jaga elo"

"Sorry"

"Ga ada lagi yang namanya jalan sendiri, walaupun lo pergi sama Endo dan Rendy tapi lo bisa liat sendiri kan? Mereka belum bisa ngalahin tiga badak itu. kalo sampe itu terjadi lo bakal nyesel seumur hidup Za"

Women DriversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang