Hai guys..
Happy reading...
Zea POV
Pandangan mataku tertuju pada Dea yang menatap foto Zakky. Foto yang diperlihatkan Evan tadi siang. Dia mengingat Zakky. Tapi dia sangat benci Zakky saat ini. Mungkin kini saatnya aku meluruskan pemikiran Dea tentang Zakky seperti yang dilakukan Zakka padaku hampir sebulan yang lalu.
Mereka pantas bersatu kembali. Mereka pasangan yang serasi, tak seharusnya kesalahan pahaman menyelimuti hati Dea, jika ini tak diluruskan dia akan hidup dalam kesalah pahaman. Kasian Zakky yang dianggap jelek dimatanya. Padahal ini bukan sepenuhnya salah Zakky, semua ini terjadi karena keadaan yang memaksa mereka menjadi terpisah dan Dea membencinya.
"Kak"
"Zea"
Dia sudah sembuh. Walaupun masih sering melamun tapi ini kemajuan. Tatapan matanya sedikit lebih bersinar dan terasa ada kehidupan. Bukan lagi tatapan kosong seperti mati.
"Kak Dea ingat Zakka?"
Dia terlihat memikirkan sesuatu. Lalu kemudian menganggukkan kepalanya. "Ingat, dia majikan kamu kan Zee?"
Aku menganggukkan kepalaku. Kemudian duduk disampingnya. "Foto siapa yang kakak lihat?"
"Orang yang kita benci"
Benar aja, Dea masih membenci Zakky, namun aku tau didasar hatinya dia masih sangat mencintai Zakky.
"Zea ga benci sama Zakky kak"
Keningnya mengkerut. "Sejak kapan?"
"Sejak sebulan yang lalu"
Hening.
"Apakah kakak ingin mendengar ceritaku?"
Dia mengangguk.
"Zakka itu adiknya Zakky"
Benar saja dia syok saat mendengarnya. Tapi dia diam ditempat mendengarkan penjelasanku seperti penjelasan Zakka padaku sebulan lalu. Dea menangis. Air matanya membanjiri pipinya. Aku merengkuhnya kedalam pelukanku. Akupun ikut menangis disebelahnya. Malam ini menjadi begitu dramatis saat bercerita tentang masa lalu. Aku yakin Dea akan percaya pada Zakky. Karena dia selalu percaya apa yang aku ucapkan padanya.
Harapanku mereka dapat bersatu kembali seperti dulu. Aku masih ingat bagaimana tawa Dea saat bersama Zakky, sangat tulus dan menyejukkan siapapun yang ada disampingnya. Mereka tak pantas saling bermusuhan. Mereka pantas bahagia, sudah cukup kesalah pahaman mereka, aku berharap penjelasanku mampu membuka hati Dea yang selama ini membeku dan kembali menggapai kebahagiaannya bersama Zakky orang yang selama ini menghilang.
***
Hujan turun menemaniku yang kini duduk termenung didalam mobil. Mobil Zakka tepatnya. Siang ini hujan deras. Membuatnya malas turun dari mobil. Mau ngapain lagi? Jadi dia hanya duduk menikmati rintik hujan yang membasahi kaca depan mobil mewah yang dia naiki.
Hari ini Zakka sedang melaksanakan Ujian Nasional yang terakhir. Ga terasa udah lama banget dia bekerja menjadi supir Zakka. Kenapa aku ga kuliah? Aku free. Baru pukul 10, udah ada siswa yang keluar dari dalam sekolah. Aku merasakan hand phoneku bergetar. Ternyata ada sms dari bos sedikit songong.
From:Zakka
Anter payung dong, di koridor.
Huh, dia gila? Dingin dingin begini menyuruhku keluar nganter payung? Terpaksa deh keluar. Payungnya cuma satu. Ya udahlah gapapa ntar satu payung berdua.
Jalanan becek membuat kaki dan ujung celana basah. Angin berhembus membuat merinding. Apalagi aku hanya memakai kaus pendek. Lengkap lah sudah. Makin dingin. Menelusuri jalanan ke koridor, itu dia Zakka berdiri sendirian disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Women Drivers
RomanceBekerja menjadi supir itu rasanyaaa 'GAK ENAK' apalagi menjadi supir orang songong seperti ZAKKA . Masa sih aku harus jadi supir? Mau gimana lagi? Tak ada pilihan lain. Semangat!!!!!doain aku bisa melewati ini kawaan