"Kenapa lo tanya kakak gue?"
Aku menunduk berusaha mengumpulkan kalimat agar tidak gagap didepannya. Dia terlihat sangat serius malam ini, semua karena aku yang menanyakan hal serius. Apa aku harus tetap bertanya? Atau berhenti sampai disini dan menyuruhnya pulang? Tentu saja aku lebih memilih yang pertama, aku ingin mengungkapkan kebenaran. Aku ingin tau apakah Zakky ada dalam masalah Dea.
"Gue pengen tau, apakah dia sakit karena Zakky"
"Oh"
"Jadi.?"
Keheningan menyelimuti kami berdua. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut kami. Mungkin dia sedang mengumpulkan keberanian untuk berkata sejujurnya. Apakah itu terlalu menyakitkan sehingga dia sulit menceritakan?
"Ok, gue akan cerita" Zea menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan. "Dea sangat dekat dengan Ayah dan Bunda, dia adalah anak kesayangan mereka, dia cantik, baik, pintar, dan semua yang baik baik melekat pada dirinya. Begitu pula Dea, dia sangat sayang mereka. Tentu saja karena kelebihan yang dimiliki Dea dia dapat menarik perhatian cowok,saat itu Dea dekat dengan cowok. Dia teman kuliahnya. Mereka selalu bersama. Satu tahun lebih dia menjalin hubungan dengannya.
Malam itu Dea, Ayah, dan Bunda pergi ke rumah teman Ayah. Aku dan Dion tetap tinggal dirumah. Saat pulang, kecelakaan terjadi. Kabarnya mobil mereka melaju tenang, namun ada truk besar yang oleng saat didepan mobil mereka, sedangkan dibelakang mobil ada beberapa kendaraan. Mobil ayah menjadi korban, truk itu guling ke mobil bagian depan. Ayah dan Bunda langsung tewas ditempat sedangkan Dea yang duduk dibelakang hanya luka luka, karena memang hanya bagian depan yang hancur"
Zea menghapus air matanya yang keluar membasahi pipinya. Lalu melanjutkan ceritanya.
"Saat dirumah sakit kami semua syok atas kecelakaan itu, ada polisi menelfon kerumah memberi kabar duka. Dea mencari cari pacarnya berharap memberinya ketenangan, namun dia tak menemukan pacarnya. Dia bagai hilang ditelan bumi. Kepercayaannya pada Zakky langsung runtuh. Aku pun jadi membenci Zakky karena dia menghilang saat Dea membutuhkannya. Karena Zakky lah yang menyayangi Dea lebih dari apapun. Namun karena ulah Zakky itu, Dea dan Aku jadi berfikir Zakky hanya penipu"
"Sejak saat itu Dea lebih suka sendiri, suka melamun, suka ngelantur, dia berulang kali mencoba bunuh diri, untungnya aku berhasil menyelamatkannya saat dia memotong urat nadinya, saat dia hendak terjun dari lantai 16 Rumah Sakit, saat dia berjalan ditengah keramaian kota Jakarta".
"Dea sangat kacau, kehilangan mereka yang sayang padanya, kini dia hanya percaya padaku dan Dion"
"Rumah kami disita, semua harta kami disita. Karena Ayah memiliki hutang pada bank, kami bersyukur tak ada lagi hutang keluarga setelah semua milik kami diminta bank".
Aku membawanya kedalam dekapanku, berharap Zea mendapatkan ketenangan. Aku ga nyangka dia memiliki beban sangat berat. dan juga Dea.
"Apa lo tau? Zakky itu kakak gue"
Tubuhnya menegang, dia berusaha melepaskan dirinya namun aku menahannya. Aku tak ingin dia lari sebelum aku menjelaskan semuanya. Semua kebenaran padanya.
"Saat kecelakaan itu orang tua kami berpisah, dia mendengar kabar orang tua kalian kecelakaan namun malam itu juga Daddy menyeret Zakky agar ikut dengannya ke Singapura. Dia tak dapat berkutik lagi karena semua pengawal menjaganya agar tidak kabur. Sejak saat itu Zakky tinggal dengan ayah di Singapura. Dia mencoba menelfon rumah kalian namun tetap gagal. Dia menyuruhku mendatangi rumah kalian namun rumah kalian disita. Aku mencari kalian untuk Zakky, tapi ga pernah ketemu, kalian seperti ditelan ombak, tidak muncul lagi. Mereka sama sama tersiksa Zee"

KAMU SEDANG MEMBACA
Women Drivers
RomanceBekerja menjadi supir itu rasanyaaa 'GAK ENAK' apalagi menjadi supir orang songong seperti ZAKKA . Masa sih aku harus jadi supir? Mau gimana lagi? Tak ada pilihan lain. Semangat!!!!!doain aku bisa melewati ini kawaan