Keesokannya aku mulai menjalani rutinitasku seperti biasa. Aku keluar kamar hendak makan, ibu belum keluar kamar sama sekali. Aku juga tidak mendengar suara ibu memasak jadi, ibu tidak memasak.
Sekolaku bernama Pzoe'School. Kata ibu, sebelum ayah pergi, ayah minta agar jika aku besar aku sekolah disini. Aku tidak mempercayainya karena, mana mungkin ayah menyuruhku bersekolah di sekolah yang membosannkan ini? Teman teman sok pintar dan sok kaya. Yang selalu pilih pilih teman. Guru yang super membosankan.
Aku memasuki kelasku. Teman teman melihatku dengan tatapan sinis.
Hey lihat dia datang....dasar sok cantik...tak ada tempat duduk bagimu...kelas matematika sudah penuh kau pindah saja ke kelas jungkir balik...hahahaha...
Semua orang menertawaiku. Memang tidak ada bangku untukku.
"Disini...!!"
Aku menoleh ke arah suara itu.
"Ya disini..!duduklah disini"
Pria itu menepuk nepuk kursi yang ada di sebelahnya.Semua orang terlihat mencibir. Aku pergi menuju bangku yang ditunjukkan kepadaku.
"Hai aku Harriet..." ucapnya seraya menyodorkan tangan nya kepadaku.
"A-aku Rysilla..."Harriet'PoV
Aku melihat seorang gadis cantik memasuki kelas matematika. Tapi kenapa semua orang menatapnya sinis?Hey lihat dia datang...dasar sok cantik...tak ada tempat duduk bagimu...kelas matematika sudah penuh kau pindah saja ke kelas jungkir balik...hahaha...
Orang orang mengejeknya. Aku merasa iba dengan gadis itu. Sebelum ia di permalukan di depan semua orang, aku menyuruh gadis itu duduk disampingku.
"Disini...!!" Aku berteriak melambaikan tangan. Gadis itu menoleh kepadaku.
"Ya disini..!duduklah disini"
Aku menepuk nepuk kursi yang ada disebelahku. Gadis itu terlihat ragu ragu. Tapi ia berjalan menuju kursi yang aku tunjukkan. Setelah ia duduk. aku tidak tahu harus apa? Kulihat ia cantik dan baik.
"Hai aku Harriet..."
Aku mengulurkan tangan ku untuk perkenalan. Ia menerima perkenalan itu. Tangannya terulur...aku merasakan tangannya dingin.
"A-aku Rysilla..."
Jawabnya.Avery'PoV
Harriet baik sekali denganku. Kurasa ia bukan golongan yang kukira. Dia juga tampan, senyumnya mengembang kepadaku. Jantungku serasa berdebar debar. Aku membalas senyum harriet. Tapi senyumku malah seperti seringai konyol.
Tuhan....aku malu sekali.
Mr.frane datang membawa buku buku. Aku menghembuskan nafas malas. Kenapa pagi pagi begini aku dijadwalkan di kelas matematika yang rumit. Tapi ada baiknya, aku bisa bertemu dan kenal dengan harriet."Baiklah anak anak sekarang keluarkan alat tulis kalian!!"
Aku mengeluarkan buku tulisku, buku matematika, kertas buram, dan.....
GAWATT....dimana kotak alat tulisku? Bodohh...pasti tertinggal dikamar. Bagaimana ini...?
Aku menggigit ujung bibirku."Rysilla...? Emm kau kenapa?"
Harriet menatapku serius. Tenggorokanku terasa tercekat. Apa aku harus bilang bahwa kotak alat tulisku tertinggal dirumah...? It's okay rysilla jujur saja."Emm harriet...b-boleh aku pinjam p-pensilmu...?" Kalimatku terbata bata. Kutebak dalam hati harriet tertawa.
"Baiklah...jadi kotak alat tulismu....tertinggal?" Tanyanya menggantung. Aku hanya bergumam tak jelas. Harriet tersenyum.
Harriet'PoV
Aku mencoba tersenyum kepada rysilla. Ia juga membalas senyumanku tapi, senyumnya lucu...mungkin karna dia gugup.
Mr.frane menyuruh mengeluarkan alat tulisnya masing masing. Kulihat sekilas wajah rysilla, dia tampak kebingungan. Aku mencoba tuk menanyakan keadaannya."Rysilla...?emm kau kenapa?"
Rysilla tampak berpikir keras. Tapi akhirnya ia menjawab juga.
"Emm...harriet...b-boleh aku pinjam p-pensilmu...?"Sekarang aku mengerti. Pasti ia lupa membawa kotak alat tulisnya.
"Baiklah...jadi kotak alat tulismu...tertinggal?"
Tanyaku, aku melihat rysilla bergumam tidak jelas sambil menunduk. Aku tersenyum lalu meminjaminya pensilku yang baru aku beli kemarin. " terimakasih..." ucapnya.Aku tersenyum
"Sama sama..."Avery'PoV
Akhirnya harriet meminjamiku pensil. Sepertinya pensil itu baru ia beli.
Aku mau mengucapkan kata terimakasih tapi sulit rasanya. Aku beranikan diri mengucapkan kata 'terimakasih' tanpa terbata bata.
"Terimakasih"Harriet tersenyum
"Sama sama"
Tuhan....manis sekali senyumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Blood
VampireNamanya Avery Zchrysilla Phalosa. Tapi cukup dipanggil Rysilla. Dia tinggal di apartemen kecil bersama ibu yang tidak tahu diri. Rysilla menjalani hari seperti biasa, bersekolah yang menurutnya membosankan. Tapi seseorang masuk kehidupannya, orang i...